Kim Jong Un Uji Coba Rudal, Trump Ungkap Dapat Surat Manis dari Korut: Hubungan Kami Baik-baik Saja

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (kiri) pada pertemuan AS-Korea Utara di Singapura, Juni 2018.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Selasa, (14/4/2020) lalu, Korea Utara menembakkan salvo berupa proyektil diduga rudal jarak pendek ke laut bagian timur Korea Utara.

Atas peristiwa tersebut, Amerika Serikat (AS) memberikan keterangannya melalui sang presiden, Donald Trump.

Trump mengaku mendapatkan surat manis dari negara yang dipimpin oleh supreme leader, Kim Jong Un tersebut.

Sebelumnya, aktivitas militer yang dilakukan oleh Korea Utara di dekat Laut Jepang telah dibenarkan oleh pihak Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).

Pemilihan hari penembakan rupanya tepat satu hari sebelum hari ulang tahun presiden pertama Korea Utara sekaligus kakek dari Kim Jong Un yaitu Kim Il Sung.

Kim Il Sung diketahui lahir pada 15 April 1912 dan meninggal dunia pada 8 Juli 1994 dan selalu dirayakan dengan meriah oleh warga Korea Utara.

Tak hanya itu peluncuran rudal diduga sekaligus 'menyambut' pemilu Korea Selatan yang diagendakan akan dilaksanakan Rabu, (15/4/2020).

Meskipun sebenarnya pemilu telah dilaksanakan beberapa hari lebih awal untuk mengurangi aktifitas keramaian lantaran pandemi corona masih terjadi.

Baca: Pandemi Corona, Perayaan Hari Lahir Presiden Abadi Korut Kim Il Sung Sepi, Hanya Ada Tembakan Rudal

Baca: Sambut Ulang Tahun Mendiang Kim Il Sung dan Pemilu Korsel, Kim Jong Un Lakukan Uji Coba Rudal

Masyarakat tengah melihat siaran berita televisi yang memperlihatkan rekaman uji coba rudal oleh Korea Utara di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/4/2020). Korea Utara menembakkan beberapa rudal secara bersamaan ke arah laut timur Korea Utara (AFP/Jung Yeon Je)

Trump mendapatkan surat manis dari Korea Utara

Diberitakan oleh Yonhap, pada Sabtu, (18/4/2020) Donald Trump mengatakan dirinya mendapatkan balasan 'surat manis' dari Kim Jong Un.

Beberapa saat lalu, Amerika Serikat dan Korea Utara gagal ketika berupaya melakuka denuklirisasi.

Tepatnya ketika adanya pertemuan pada Februari 2019 lalu yang berakhir tanpa hasil.

Meski demikian. Trump dan Kim dikabarkan memiliki hubungan antarpersonal yang baik.

Bahkan pada Mei, Trump telah mengirimkan surat kepada Kim mengenai tawaran bantuan AS untuk mengatasi pandemi corona di Korea Utara.

Trump juga mengaku dirinya mengetahui aktivitas militer yang dilakukan oleh Korea Utara pada Selasa, (14/4/2020) lalu.

"(Tentang) Korea Utara, ya saya mengetahui mereka menguji coba rudal jarak pendek. Mereka memang rutin melakukan (uji coba senjata) sejak dulu," kata Trump di Gedung Putih ketika melakukan konferensi harian tentang Covid-19.

"Saya menerima surat dari Kim Jong Un baru-baru ini. Surat yang dikirimkan sangat manis. Hubungan kami baik-baik saja sejauh ini." ungkap Trump.

Namun Trump enggan mengatakan dengan gamblang apa isi surat manis yang diterimanya dari sang supreme leader Korea Utara.

"Saya memiliki hubungan antarpersonal yang baik dengan Kim Jong Un," terang Trump.

Bahkan dalam keterangannya tersebut Trump menyebut jika dirinya tak menjadi presiden AS, maka negara ini akan berperang dengan Korea Utara.

"Sejauh ini AS dan Korea Utara masih baik-baik saja. Kita lihat nanti bagaimana semuanya akan berakhir," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Trump mengecam para pengkritik yang mengatakan dirinya gagal melakukan denuklirisasi.

Kritik tersebut muncul lantaran Trump telah menyelenggarakan dialog sebanyak tiga kali sejak 2018 hingga 2019 untuk berbicara dengan Kim Jong Un.

Tak hanya itu Trump juga membahas hubungan bilateral Tiongkok-Korea Utara yang sejauh ini masih relatif stabil.

"Saat ini perbatasan kedua negara ditutup," ungkap Trump.

Dikatakan Trump, penutupan perbatasan tersebut dilakukan oleh Korea Utara untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Korea Utara.

Korea Utara tutup perbatasan dengan Tiongkok

Korea Utara akan melakukan tindakan militer tegas jika warganya terkena virus corona (Kompas.com, TribunnewsWiki.com)

Korea Utara ssejak Maret 2020 lalu tak ragu mengeluarkan kebijakan tegas terkait wabah Covid-19.

Dikutip dari Telegraph.co.uk, pemerintah Tiongkok telah memberi peringatan kepada warga negaranya untuk tidak terlalu dekat dengan perbatasan kedua negara sekutu tersebut.

Terutama bagi masyarakat Jian dan Baishan yang berlokasi di wilayah perbatasan sebelah timur laut China-Korea Utara.

Di wilayah perbatasan tersebut terdapat sungai Yula yang ketika musim dingin tiba kerap digunakan warga Korea Utara 'kabur'.

Sungai tersebut juga kerap digunakan masyarakat Jian dan Baishan beraktivitas sepeti mencari ikan, merumput dan menggembala hewan ternak maupun membuang sampah.

Karena peringatan tertulis yang diterima otoritas Tiongkok dari Korea Utara, negeri tirai bambu mengimbau warganya untuk menghentikan aktivitas di perbatasan terutama di dekat sungai.

Seperti yang diberitakan Telegraph.co.uk, pihak militer perbatasan Korea Utara bahkan tak akan segan menembak mati siapapun yang mendekat wilayah perbatasan.

Korea Utara memang cukup tegas dalam memblokade negaranya dari virus corona.

Terlebih negara yang belum makmur secara finansial tersebut bisa saja hancur seketika jika virus corona menyerang.

Hingga saat ini Korea Utara belum menyampaikan laporan resmi adanya kasus  pasien yang menderita Covid-19.

Namun beberapa orang otoritas Korea Utara mulai membuka dapur dan mengatakan negara tersebut telah mendapatkan dampak dari pandemi corona sejak awal Maret 2020.

Baca: Otoritas Korea Utara Ungkap Sesungguhnya Ada Kasus Virus Corona di Negaranya: Terjadi Awal Maret

Baca: Kim Jong Un Ancam Pejabatnya dengan Konsekuensi Serius Jika Corona Sampai Infeksi Korea Utara

Baca: Korea Utara Tak Makamkan Jenazah Covid-19 dengan Layak Malah Mayatnya Dijadikan Pupuk Tanaman

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer