Namun, angka kasus positif di Singapura kini melonjak, bahkan menjadi angka positif terbesar dalam satu hari.
Sebanyak 728 kasus baru telah dilaporkan pada Kamis (16/4/2020).
Hampir 90% dari infeksi itu didominasi oleh pekerja, seperti diberitakan BBC.
Baca: Sebulan Lebih Hanya di Rumah karena Covid-19, Spanyol Pertimbangkan Anak-anak Bisa Aktivitas di Luar
Baca: China Jadi Negara Paling Awal Terkena Virus Corona, Donald Trump Sebut Harus Ada Konsekuensinya
Jumlah ini diperkirakan akan meningkat karena semakin banyak pekerja yang diuji dalam beberapa hari mendatang, untuk membantu mengidentifikasi skala masalah.
Kebanyakan pekerja itu adalah pekerja migran alias warga negara asing.
Memang ada sekitar 300 ribu pekerja bergaji rendah, yang sebagian besar dari Asia Selatan, bekerja di Singapura dalam bidang konstruksi dan pemeliharaan.
Sebagian besar dari mereka tinggal bersama di kompleks asrama besar di pinggiran kota yang mereka bantu bangun.
Singapura saat ini memiliki versi semi-lockdown sendiri, yang disebutnya sebagai "pemutus sirkuit".
Di bawah kebijakan ini, semua bisnis yang tidak penting ditutup, pekerja yang tidak penting harus tinggal di rumah, dan pertemuan sosial di ruang publik dan pribadi telah dilarang.
Dari 728 kasus baru yang dilaporkan pada hari Kamis, 654 adalah penghuni asrama.
Cluster asrama terbesar, S11 Dormitory @ Punggol, sekarang menyumbang total 979 kasus yang dikonfirmasi, 22% dari semua kasus di Singapura.
Satu Kamar Asrama Bisa Dihuni Belasan Orang
Baca: Pemerintah Minta Masyarakat untuk Tak Anggap Semua Orang yang Meninggal Terjangkit Covid-19
Baca: Viral Video Bupati Boltim Sulawesi Utara Sosialisasi Bawa Peti Mati, Menggebu Himbau di Rumah Saja
Karena banyaknya kasus, ribuan pekerja sehat kini telah dipindahkan ke asrama terapung, ruang olahraga, dan bangunan perumahan kosong dalam upaya untuk mengisolasi mereka dan meminimalkan risiko infeksi.
Selain itu, ada 12 asrama telah digunakan sebagai daerah isolasi.
Di sana, tidak ada yang bisa masuk atau pergi.
Pekerja dikurung di kamar mereka.
Tidak jelas berapa banyak orang yang menghuni satu kamar.
Tetapi pada tahun 2015, BBC mengunjungi sebuah kompleks asrama yang menampung hingga 12 orang per kamar.
Alex Au, dari organisasi nirlaba Transient Workers Count Too (TWC2), mengatakan kepada BBC bahwa kadang-kadang ada sebanyak 17 orang di sebuah ruangan.
"Aturan pemerintah adalah 4,5 m² ruang lantai per orang, rata-rata di semua ruang hidup termasuk dapur dan lain-lain. Bahkan jika asrama yang dibangun dengan tujuan khusus mematuhi ini, sangat sempit," kata Catherine James dari Organisasi Kemanusiaan untuk Migrasi Ekonomi (HOME) kepada BBC.
"Menjaga mereka dalam kondisi hidup seperti itu menciptakan kerentanan sistemik yang menunggu untuk meledak. Tidak hanya selama pandemi tetapi bahkan dengan wabah penyakit skala kecil seperti tuberkulosis."
Sebelumnya, sebuah laporan pernah mengatakan mereka hidup dengan cara yang tidak sehat.
Sejak saat itu pemerintah mengatakan bahwa kebersihan dan sanitasi beberapa asrama yang ditetapkan sebagai daerah terpencil telah "sangat ditingkatkan".
Pihak berwenang juga mengatakan telah menaruh perhatian besar pada kesejahteraan pekerja asing.
Buktinya, mereka tetap membayar gaji karyawan yang dikarantina.
Singapura mengatakan awal minggu ini bahwa sekitar 5.000 pekerja akan diuji minggu ini, termasuk mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi merupakan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi.
Kementerian Kesehatan mengatakan peningkatan angka ini "sejalan dengan upaya berkelanjutan kami untuk secara aktif menguji dan mengisolasi pekerja yang terinfeksi".
Namun, Mr Au dari TWC mengatakan langkah-langkah pengujian saat ini tidak mencukupi, merujuk pada satu insiden di mana 16 teman sekamar dari satu pekerja yang terinfeksi tidak segera diuji untuk virus, tetapi malah diisolasi di kamar mereka.
"Mereka menunggu gejala muncul sebelum mereka menguji. Itu tampaknya reaktif, bukan proaktif," kata Au.
Dia menambahkan beberapa pekerja mengatakan mereka merasa ditinggalkan.
"Mereka mulai memiliki perasaan bahwa mereka hanya disimpan di sana dan menunggu untuk terinfeksi virus," katanya.