Diketahui ia bernama Ali Akbar, seorang yang mata pencahariaannya sebagai pengatur jalan setiap harinya.
Ia terus bekerja di pertigaan Jalan Taman Siswa membantu kendaraan-kendaraan yang melintas di sana.
Ali berusia 52 tahun yang sehari-harinya tidak pernah mengenakan alas kaki walau matahari sedang terik-teriknya.
Ia mengenakan rompi berwarna orange sebagai seragam bertugasnya dan membawa bendera sebagai alat untuk mengatur lalu lintas.
Baca: Fakta Kisah Viral Bapak yang Jual Ponsel Rusak Harga Rp 10 Ribu demi Beli Beras Hidupi 5 Anaknya
Pengatur jalan ini mendadak viral lantaran keunikannya dalam mengatur lalu lintas.
Ia mengenakan galon bekas sebagai masker yang melindunginya setiap hari.
Dari informasi yang didapatkan pria 52 tahun tersebut berasal dari Jawa Timur.
"Saya mengatur lalu lintas di sini sudah dua tahun," kata Ali kepada Kompas.com, Kamis (16/4/2020).
Ali pun mengatakan bahwa sejak dua minggu ia menggunakan bekas galon air mineral saat ia berkerja mengatur jalan.
Ia mengaku memanfaatkan galon bekas pemberian temannya tersebut untuk dijadikan pelindung kepala.
"Saya minta galon bekas dari temen, terus saya potong bawahnya ya biar bisa masuk untuk kepala saya," terangnya.
Baca: Berhasil Sembuh dari Covid-19, Remaja di Purbalingga Mengaku Awalnya Disebut Sakit Tipus
Baca: Sebut PSBB DKI Jakarta Tak Cukup Dilakukan 14 Hari, Anies Baswedan Minta Undang Ahli Epidemiologi
Menggunakan galon sebagai masker adalah idenya sendiri yang ia dapat sejak mulai merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Mulanya ia menggunakan masker biasa untuk mengatur lalu lintas di pertigaan Jalan Taman Siswa itu, namun ia merasa kurang nyaman dan sulit bernapas saat terik di siang hari.
"ini saya pakai karena virus corona, kalau pakai masker kan panas di telinga, nggak nyaman juga. Ya sudah saya punya ide pakai galon ini," ujar Ali.
Sang pengatur lalu lintas ini menuturkan bahwa pekerjaan sebagai pengatur lalu lintas menurutnya sangat berisiko untuk terular Covid-19.
Pasalnya, pengendara terkadang batuk dan bersin di jalan, padahal penularan virus tersebut melalui droplet yang kemungkinan bisa menjangkit sang pengatur jalan.
Dengan menggunakan galon bekas sebagai pelindung, Ali merasa dirinya lebih aman saat beraktivitas di jalan.
Sebab, wajahnya bisa seluruhnya tertutup tanpa ia merasa sesak.
"Ya ini kan seperti APD (Alat Pelindung Diri) yang untuk wajah itu, tapi ini galon. Ini aman dan nyaman kalau dipakai, tidak panas juga, bernafas bisa kan ada kran di depannya," ungkapnya.
Baca: Baru 3 Tahun Berdiri, Patung Dewa Kong Co di Tuban Tiba-tiba Runtuh, Hanya Tersisa Kerangka Beton
Baca: Provinsi Jawa Timur Jadi Wilayah dengan Kesembuhan Covid-19 Tertinggi di Indonesia, Ini Rinciannya
Ia juga menuturkan bahwa kebersihan menjadi salah satu kunci untuk mencegah Covid-19.
Dirinya rutin membersihkan galon yang dipakainya sehari-hari baik di bagian luar atau dalam.
"Kita kan tidak tahu apa yang nempal, ya setiap hari saya bersihkan. Ya harus rajin cuci tangan juga, kalau salaman sekarang pakai siku (siku tangan)," ujarnya.
Pria asal Jawa Timur ini juga turut mengampanyekan lawan corona.
Caranya, dengan menempelkan kertas di galon yang dikenakanya. Kertas itu ditulisi "Bersama Lawan Corona" .
Sejak menggunakan galon itu, ia mengaku banyak mendapat perhatian dari pengendara yang berlalu lalang.
Bahkan ada juga yang memfoto dirinya saat mengatur lalu lintas, namun ia mengaku tidak peduli karena tujuannya menggunakan galon adalah untuk melindungi dirinya.
Setiap harinya, Ali Akbar mulai bekerja sebagai relawan lalu lintas di pertigaan Jalan Taman Siswa mulai pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB.
"Awalnya dulu saya di Jalan Gejayan, terus ke sini. Niat saya membantu pengguna jalan, apalagi di sini kalau pulang sekolah kan ramai," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketimbang Masker, Pengatur Lalu Lintas di Yogya Ini Pilih Pakai Galon Bekas "