Hari Ini dalam Sejarah, 17 April 1815 - Berhentinya Letusan Erupsi Gunung Tambora di Kep Sumbawa

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pada 17 April 1815, letusan Gunung Tambora berhenti / reda, Foto: Kaldera Gunung Tambora pada tahun 2000an


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Erupsi dan letusan mahadahsyat gunung Tambora reda atau berhenti pada 17 April 1815.

Gunung berapi yang mulai bergemuruh dan meletus sejak tanggal 10 - 15 April 1815 tersebut dipastikan menewaskan hampir 100.000 orang baik secara langsung dan tidak langsung.

Letusan Gunung Tambora merupakan letusan terbesar gunung berapi yang pengaruhnya terasa di seluruh dunia.

Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa, ujung timur kepulauan Indonesia.

Selama ribuan tahun, tidak ada tanda-tanda aktivitas vulkanik di gunung tersebut sebelum letusan tahun 1815.

Pada 10 April, peristiwa pertama letusan Tambora dimulai.

Tercatat letusan pertama tersebut mengirim abu lava sejauh 20 mil ke atmosfer.

Besar dan banyaknya abu tersebut hingga mampu menutupi pulau itu dengan ketinggian 1,5 meter.

Lima hari kemudian, pada 15 April 1815, Tambora meletus sekali lagi.

Kali ini, abu yang dikeluarkan begitu banyak sehingga sinar matahari tidak terlihat selama beberapa hari.

Puing-puing panas bekas letusan yang terlempar ke lautan menyebabkan timbul ledakan uap.

Lebih jauh lagi, puing-puing ini juga menyebabkan munculnya tsunami berukuran sedang.

Secara keseluruhan, begitu banyak batu dan abu terlempar keluar dari Tambora sehingga menyebabkan ketinggian gunung berkurang dari semula 14.000 menjadi 9000 kaki. [1]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Jerrie Mock Jadi Perempuan Pertama yang Mengelilingi Bumi dengan Pesawat

Kaldera Gunung Tambora (Wikimedia)

  • Efek


Suara letusan Gunung Tambora sempat terdengar ratusan mil jauhnya.

Letusannya juga mempengaruhi iklim di seluruh dunia.

Saking banyaknya abu yang terlempar ke atmosfer membuat suhu global menurun beberapa tahun berikutnya.

Lebih jauh lagi, letusan ini juga menyebabkan warna matahari tenggelam begitu spektakuler di seluruh dunia.

Akibat letusan ini, muncul salju dan musim dingin di wilayah New England pada bulan Juni-Juli yang seharusnya masuk pada musim panas.

Setidaknya sekitar 10.000 orang meninggal dunia akibat erupsi ini, sebagian besar adalah penduduk yang tinggal di Pulau Sumbawa.

Pada bulan-bulan selanjutnya, lebih dari 80.000 orang meninggal dunia di daerah sekitarnya karena kelaparan, kegagalan panen, dan penyakit.

Perubahan iklim disalahkan sebagai penyebab wabah tifus di Eropa Tenggara dan Laut Tengah bagian timur di antara tahun 1816 dan tahun 1819.

Banyak ternak meninggal di New England selama musim dingin tahun 1816-1817.

Suhu udara yang dingin dan hujan besar menyebabkan gagal panen di Kepulauan Britania.

Keluarga-keluarga di Wales mengungsi dan mengemis untuk makanan.

Kelaparan merata di Irlandia utara dan barat daya karena gandum, haver dan kentang mengalami gagal panen.

Krisis terjadi di Jerman, harga makanan naik dengan tajam.

Akibat kenaikan harga yang tidak diketahui menyebabkan terjadinya demonstrasi di depan pasar dan toko roti yang diikuti dengan kerusuhan, pembakaran rumah dan perampokan yang terjadi di banyak kota-kota di Eropa.

Ini adalah kelaparan terburuk yang terjadi pada abad ke-19. [2]

Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 16 April 2007, Insiden Penembakan di Kampus Virginia Tech, Amerika Serikat

Lokasi letusan Gunung Tambora (Wikimedia)

-
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Nama Hari Ini Dalam Sejarah


Tanggal 17 April 1815


Peristiwa Berhentinya Letusan Erupsi Gunung Tambora di Kepulauan Sumbawa


Sumber :


1. www.history.com/this-day-in-history/volcanic-eruption-kills-80000
2. en.wikipedia.org


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer