Ayah 5 Anak Ini Rela Jual HP Rusak Seharga Rp 10 Ribu Demi Beli Beras, Kini Langsung Dapat Bantuan

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ason Sopian, warga Kavling Kamboja Blok B1 Nomor 87 RT 004 RW 015 Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tidak pernah menyangka apa yang telah dilakukannya malah menjadi viral seperti sekarang ini.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang ayah yang memiliki 5 anak ini rela jual ponselnya yang rusak dengan harga Rp 10 ribu demi beli beras.

Setelah kisahnya menjadi viral, kini sudah banyak orang yang langsung memberikan bantuan.

Bagaimana kisahnya?

Ia adalah seorang pria bernama Ason Sopian yang telah memiliki 5 orang anak.

Ason merupakan warga Kavling Kamboja, Blok B1, Nomor 87, RT 004 RW 015, Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Kisah perjuangan pada anak-anaknya menjadi viral di media sosial.

Baca: Kisah Pilu Gadis Berkulit Batu Alami Kelainan Langka, Sakit untuk Jalan dan Duduk, Tak Ada Obatnya

Baca: Geger Berita Ayah dan Anak yang Kabur dari Karantina di Bali, Nana Mirdad Blak-blakan Bela Mereka

Awalnya Ason terpaksa harus menjual ponsel rusak demi membeli beras untuk dimakan bersama istri dan lima anaknya.

Ponsel rusak tersebut Ason jual seharga Rp 10 ribu.

Kehidupan pilu Ason ini membuat banyak orang terenyuh dan prihatin melihatnya.

Ason sendiri tak menyangka kisahnya menjadi viral dan diperbincangkan banyak orang.

Hotman Paris bahkan ikut menyoroti apa yang menimpa Ason ini.

Ason yang sehari-hari hanya bekerja serabutan ini menjadi warga terdampak wabah virus corona.

Ini tak memiliki penghasilan hingga harus menjual ponsel rusak miliknya seharga Rp 10 ribu demi membeli beras.

Baca: Fakta Kisah Viral Bapak yang Jual Ponsel Rusak Harga Rp 10 Ribu demi Beli Beras Hidupi 5 Anaknya

Ditemui di kediamannya, bapak lima anak ini mengaku masih tidak percaya atas apa yang dialaminya saat ini.

Ternyata di Batam masih banyak orang baik yang mau berbagi rezekinya kepada orang miskin seperti dirinya.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, hanya doa yang bisa saya panjatkan saat ini atas apa yang saya dapatkan dari orang-orang baik yang ada di Batam,” kata Ason sembari menunjukkan kehidupannya di sebuah rumah di kawasan Kavling Kamboja, Kamis (16/4/2020) dikutip dari Kompas.com.

Sambil memangku anaknya, Ason menceritakan kejadian ini berawal dari kebingungannya untuk membeli beras untuk dimakan bersama istri dan lima anaknya di rumah.

Selain tidak memiliki uang, akibat dampak virus corona atau Covid-19, Ason tidak lagi bekerja untuk mencari nafkah.

“Saya kerja serabutan, jadi apa yang bisa dikerjakan, saya kerjakan. Yang terpenting mendapatkan uang dan uangnya bisa dibawa pulang,” ungkap Ason.

Ason Sopian, warga Kavling Kamboja Blok B1 Nomor 87 RT 004 RW 015 Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tidak pernah menyangka apa yang telah dilakukannya malah menjadi viral seperti sekarang ini. (KOMPAS.COM/HADI MAULANA)

Biasanya, kata Ason, per hari ia bisa membawa pulang uang Rp 25.000 hingga Rp50.000.

Namun sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia, khususnya di Batam, Ason sulit untuk mendapatkan upah harian dari orang lain.

Akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan makan, Ason memberanikan diri menjual ponsel rusak yang dimilikinya.

Ia berharap ponsel itu bisa dibeli orang dan uangnya akan dibelikan beras.

Ia juga tahu bahwa harga jual ponsel rusak tersebut tidak cukup untuk membeli beras.

Ia mengaku istrinya juga bekerja sebagai buruh pembuat tempe dengan penghasilan Rp 1 juta per bulan.

“Kalau dirasakan, tentunya tidak cukup. Namun kami buat secukupnya, yang terpenting ada beras untuk dimasak,” imbuhnya.

Baca: Kisah Pria 54 Tahun asal Lampung Sembuh dari Covid-19: Kondisinya Naik Turun, Sempat Patah Semangat

Baca: Kisah Haru Nenek 71 Tahun di Bekasi Sembuh dari Covid-19, Kehilangan Suami yang Lebih Dulu Positif

Ason juga mengaku tidak memiliki pekerjaan bukan karena pilih-pilih, akan tetapi memang karena tidak ada orang yang mau mempekerjakannya.

“Saya tidak ada skill, dulunya pernah kerja di bengkel, namun tidak bertahan lama karena bengkelnya tutup.

Dan, akhirnya saya kerja serabutan ke sana ke mari.

Dan, setelah corona ini, sulit untuk mencari pekerjaan serabutan itu, karena banyak yang berdiam diri di rumah,” terang Ason.

Sejak awal mereka memang hidup dalam kekurangan.

Bahkan kelima anaknya tidak satu pun yang mengenyam bangku sekolah.

“Terkadang sedih, tapi mau gimana lagi, jangankan untuk biaya sekolah, bisa makan saja sudah sangat beruntung,” kata Ason.

Kapolresta Barelang AKBP. Purwadi W. Anggoro memberikan bantuan berupa sembako kepada Bapak Ason Sopian. (website http://kepri.polri.go.id/) (website http://kepri.polri.go.id/) 

Akhirnya Sudah Terima Bantuan

Ason mengaku sangat terharu karena usaha menjual ponsel rusak untuk membeli beras malah mendatangkan banyak bantuan.

Saat ini tidak sedikit warga Batam yang datang ke rumahnya untuk memberikan bantuan, mulai dari uang hingga beras dan sejumlah sembako.

“Saya benar-benar merasa menjadi manusia yang paling beruntung, ternyata apa yang saya doakan didengar Allah, dan hari ini saya benar-benar merasakan nikmat Allah yang tidak disangka-sangka,” katanya.

Ason pun berdoa kebaikan para dermawan menjadi amal ibadah dan mendapat balasan dari Tuhan.

Ia juga berharap ada orang yang bersedia mempekerjakannya sehingga tidak selalu menunggu bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

“Saya berharap jangan bantuan saja yang diberikan, mudah-mudahan ada orang yang mau menerima saya untuk bekerja kepada orang tersebut, agar saya selalu bisa memberikan nafkah untuk kelima anak saya ini,” harap Ason.

Baca: Beredar Kisah Pengakuan Napi Berani Bayar Jutaan Demi Bebas karena Ada Corona: Harganya Lumayan

(Kompas.com/Kontributor Batam, Hadi Maulana)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Al Farid)(TribunNewsmaker.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah di Balik Seorang Ayah Jual HP Rusak demi Beli Beras untuk 5 Anaknya



Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer