Kalah di MotoGP Virtual Race, Valentino Rossi: Saya Lebih Jago Membalap Mobil di Video Games

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Valentino Rossi di MotoGP Sepang 2019

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pembalap Monster Energy Valentino Rossi gagal memenangkan MotoGP Virtual seri kedua.

Pada seri pertama di Sirkuit Mugello, Italia, pembalap Repsol Honda Alex Marquez berhasil memenangkannya.

Murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia, kemudian menjuarai seri kedua di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.

Valentino Rossi memang baru mengikuti balap virtual MotoGP pada seri kedua.

Pada seri pertama, dia memutuskan tidak mengikutinya karena merasa kurang jago membalap di video games.

Pembalap berjuluk The Doctor itu akhirnya finish di posisi ketujuh.

Tentu saja, karena ini virtual race, balapan ini tidak dihitung seperti biasanya.

Baca: Putuskan Mundur dari Balap MotoGP Virtual, Valentino Rossi: Saya Kurang Mahir

Baca: Murid Valentino Rossi Menangkan MotoGP Virtual Race 2, The Doctor Posisi Ketujuh

Hasil MotoGP Virtual Race 2 (MotoGP)

Dilansir dari GPOne.com, Rossi mengaku bahwa balapan di video games adalah hal aneh bagi dirinya.

"Balapan MotoGP di PlayStation sangat aneh. Itu adalah pengalaman baru buatku," kata Rossi dikutip dari GPOne.com.

Namun, Rossi juga berkomentar bahwa dirinya lebih jago membalap menggunakan mobil di video games.

"Aku suka bermain online dengan teman-temanku, tetapi aku lebih kompetitif dengan gim empat roda," Rossi mengungkapkan.

Selain itu, Rossi meminta semuanya tetap mengisolasi diri di rumah agar tidak memperluas penyebaran wabah corona.

"Kita harus tetap mematuhi peraturan karantina. Kita harus tetap di rumah agar dapat kembali ke kehidupan normal sesegera mungkin. Aku segera ingin melihat para fans pada virtual race berikutnya," kata pembalap berjuluk The Doctor itu.

 Sementara itu, kalender MotoGP 2020 masih berantakan dihantam wabah corona yang belum bisa ditangani.

Akibatnya, ada jeda panjang yang diberikan Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP.

Umumnya, penundaan MotoGP 2020 dianggap menguntungkan Marc Marquez karena memberi waktu untuk penyembuhan cedera bahunya.

Namun, jeda MotoGP juga memiliki dampak positif bagi pembalap Monster Energy Valentino Rossi.

Dilansir dari Crash.net, bos LCR Honda Lucio Cecchinello merasa penundaan MotoGP akan memberi waktu Valentino Rossi mengisi kembali tenaganya.

Valentino Rossi, Franco Morbidelli, dan Francesco Bagnaia berlatih bersama di MotoRanch VR46 karena MotoGP Qatar dibatalkan (Instagram.com/vr46ridersacademyofficial)

Baca: Meski Untungkan Marc Marquez, Alberto Puig Sebut Penundaan MotoGP Tak Untungkan Honda

Baca: Sedih Kalender MotoGP 2020 Berantakan karena Wabah Corona, Valentino Rossi Pilih Opsi Ini

Saat ini pembalap Italia tersebut sudah berumur 41 tahun dan menjadi yang paling senior di kelas premier.

Tidak hanya Rossi, tetapi pembalap LCR Honda Cal Crutchlow juga bisa mengisi kembali tenaganya.

Sama seperti Rossi, Cal juga belum menentukan nasibnya apakah tetap lanjut setelah musim 2020 atau pensiun.

"Saya pikir jeda ini dapat mengisi kembali sedikit tenaga, khususnya bagi para pembalap yang berpikir akan berhenti membalap," kata Cecchinello dikutip dari Crash.net.

"Saya kira momen ini dapat membuat mereka berpikir lagi, karena mereka mungkin sadar bahwa tanpa motor (MotoGP) mereka akan bosan berada di rumah tanpa ada yang dikerjakan," dia menambahkan.

Mungkin Valentino Rossi juga akan merasa bosan karena beberapa waktu yang lalu dia juga mengatakan bakal rindu ritual yang selalu dilakukannya sebelum membalap.

Bos LCR Honda Lucio Cecchinello (Instagram.com/luciocecchinellolcr)

Jika lanjut membalap, juara kelas premier tujuh kali tersebut harus segera mencari tim baru karena posisinya sudah digeser Fabio Quartarao.

Tim pabrikan Yamaha memilih mempertahankan Maverick Vinales dan merekrut Quartarato daripada menunggu Rossi yang belum mau memberi keputuskan karier setelah musim 2020.

Baca: Bisa Menang di Balap Virtual MotoGP, Alex Marquez Mengaku Dibantu Pembalap E-Sport Indonesia

Baca: Tak Mau Ganggu Musim 2021, Bos Dorna Carmelo Ezpeleta Putuskan Kurangi Jumlah Seri MotoGP 2020

Namun, Cecchinello juga berharap MotoGP 2020 juga segera bisa dimulai.

"Jika kita dapat memulai pada akhir Juni atau awal Juli, akan jadi sangat baik," ucapnya.

Hanya saja, mungkin tidak semua seri MotoGP 2020 dapat digelar.

"Penting bagi kita untuk menggelar setidaknya setengah [dari seluruh seri] dari kejuaraan itu. Jika kita dapat kembali ke sirkuit pada Juli, saya pikir kita masih punya waktu menggelar 12-14 seri," dia menjelaskan.

Sementara itu, banyak yang mengatakan penundaan MotoGP 2020 menguntungkan Honda dan Marc Marquez.

Honda memang terlihat kurang bersinar pada tes pramusim MotoGP Qatar 2020.

Selain itu, Marc Marquez juga terlihat belum sembuh total dari cedera bahunya.

Pembatalan dan penundaan berbagai seri MotoGP dianggap bisa memberikan waktu bagi pabrikan Jepang tersebut untuk mempersiapkan balapan.

Baca: Bos Ducati Gigi Dall’Igna Sebut Penundaan MotoGP karena Wabah Corona Untungkan Marc Marquez

Baca: MotoGP Qatar Dibatalkan, Andrea Dovizioso Sebut Marc Marquez Diuntungkan karena Bisa Pulihkan Cedera

Namun, masih dilansir dari Crash.net, Manajer Repsol Honda Alberto Puig mengaku penundaan MotoGP tidak menguntungkan Honda.

Managing Director Repsol Honda Alberto Puig (MotoGP)

Meski mengalami kesusahan pada tes pramusim, Honda tidak mengubah mesin dan desain fairing agar dapat memperbaiki performa.

"Honda tidak memiliki keinginan memodifikasi apapun karena, pertama, sebuah mesin tidak dibuat dalam lima menit. Semua yang berpikir 'mereka menunda kejuaraan sehingga Honda dapat membuat mesin lain' tidak banyak mengerti," kata Puig, dikutip dari Crash.net.

"Satu-satunya hal yang dapat dikatakan dengan pasti adalah, jika seseorang bertindak curang di kejuaraan ini, pasti bukan Honda karena IRTA sudah mendapatkan apa yang dibutuhkan dari kita," Puig menjelaskan.

Puig juga mengatakan bahwa pada hari terakhir di Qatar, mereka sudah mendapat banyak peningkatan.

Mengenai Marc Marquez, Puig setuju bahwa penundaan MotoGP akan membantu pembalap Spanyol itu dalam menyembuhkan cederanya.

Bahkan Puig mengatakan bahwa jika seri perdana Qatar tidak dibatalkan, Marc Marquez akan tetap melaju di depan meski sedang cedera.

"Kenyataannya adalah dia (Marc Marquez) bahkan mungkin belum sembuh 60% (ketika tes) dan benar bahwa penundaan ini mungkin telah membantu hal tersebut," kata manajer Repsol Honda tersebut.

(TribunnewsWiki/Febri)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer