Donald Trump mengklaim WHO gagal untuk menghentikan penyebaran virus ketika pertama kali muncul di China.
Sebelumnya, Donald Trump telah mengirim telegram tentang ancamannya pekan lalu.
"WHO gagal dalam tugas dasarnya dan harus dimintai pertanggungjawaban," kata Donald Trump, seperti dikutip dari Korea Herald.
Ia mengatakan Amerika Serikat akan meninjau tindakan WHO untuk menghentikan wabah virus corona sebelum membuat keputusan untuk kembali melanjutkan bantuan.
Sementara itu, dari pihak WHO tidak menanggapi tindakan Donald Trump.
Menurut juru bicara WHO Margaret Harris, pihaknya akan tetap melanjutkan tugasnya.
Baca: Studi Harvard: Social Distancing untuk Cegah Penyebaran Covid-19 Mungkin Diperlukan hingga 2022
Baca: Bernie Sanders Mundur Jadi Calon Partai Demokrat, Joe Biden Siap Lawan Donald Trump di Pilpres 2020
"Terlepas dari masalah apa pun, pekerjaan kami akan berlanjut," ujar Margaret Harris, Selasa (14/4/2020) dilansir Korea Herlad.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menanggapi pengumuman Donald Trump.
Menurutnya, saat ini bukan waktunya untuk mengakhiri dukungan bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ia menyebut WHO sudah 'sangat kritis' terhadap upaya global untuk memerangi Covid-19.
Guterres menambahkan bahwa bukan saatnya untuk mengurangi sumber daya WHO yang telah bekerja untuk memerangi virus corona.
Diketahui, Amerika Serikat menyumbang hampir 900 juta dollar untuk anggaran WHO pada tahun 2018 hingga 2019.
Amerika Serikat memberikan hampir tiga perempat dana untuk 'kontribusi sukarela'.
Baca: Tuding WHO Menutupi Ancaman Virus Corona di China, Trump Akan Hentikan Pendanaan untuk WHO
Pekan lalu, Donald Trump mengecam WHO karena dinilai 'China-centric' dan menuduh bahwa pihaknya telah 'mengkritik' larangan perjalanannya dari China karena wabah Covid-19 menyebar dari Kota Wuhan.
Donald Trump juga sebelumnya telah menunjukkan rasa hormat kepada China pada awal wabah menyebar.
"China telah bekerja sangat keras untuk mengendalikan Coronavirus.
Amerika Serikat sangat menghargai upaya dan transparansi mereka. Semuanya akan berjalan dengan baik. Khususnya, atas nama Rakyat Amerika, saya ingin terima kasih Presiden Xi," tulis Donald Trump dalam akun Twitternya, pada 24 Januari 2020.
Saat ditanya tentang pemotongan dana WHO di tengah pandemi Covid-19, Donald Trump mengatakan bahwa akan meninjau kembali dalam 60 hingga 90 hari.
"Ini adalah periode evaluasi, tetapi sementara itu, kami menahan semua dana untuk WHO," ujar Donald Trump.
Di samping itu, American Medical Association segera meminta Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.
"Selama krisis kesehatan publik terburuk dalam satu abad, menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah langkah berbahaya ke arah yang salah yang tidak akan membuat mengalahkan COVID-19 lebih mudah," kata Presiden AMA Patrice A. Harris dalam sebuah pernyataan.
Harris mengatakan kerja sama internasional diperlukan untuk memerangi virus, bersama dengan sains dan data.
"Memotong dana ke WHO, daripada berfokus pada solusi, adalah langkah berbahaya pada saat yang genting bagi dunia," katanya.
Baca: WHO Sebut Penyemprotan Disinfektan di Jalanan adalah Hal Sia-sia Cegah Covid-19, Ini Alasannya
Seperti diketahui, virus corona ini telah menyebar ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat.
Virus corona atau Covid-19 ini menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk, yang hilang dalam dua hingga tiga minggu.
Namun, Covid-19 ini juga bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Bahkan menyebabkan kematian bagi sebagian orang, terutama orang dewasa.
Hingga Selasa (14/4/2020), jumlah total kasus positif Covid-19 di seluruh dunia mencapai 1,9 juta.
Sementara, terdapat 443.732 orang sembuh dan 119.403 meninggal dunia.