Penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini telah menyebar ke 212 negara.
Masing-masing negara memiliki cara masing-masing untuk menangani penyakit yang berasal dari China ini.
Namun, tak sedikit negara yang kewalahan menangani hal ini.
Sebut saja Amerika Serikat yang memiliki kasus Covid-19 lebih banyak daripada China.
Baca: Tuding WHO Menutupi Ancaman Virus Corona di China, Trump Akan Hentikan Pendanaan untuk WHO
Meskipun begitu, ada beberapa negara yang bisa menekan penyebaran Covid-19.
Tujuh negara yang menjadi sorotan adalah Jerman, Taiwan, Selandia Baru, Islandia, Finlandia, Norwegia, dan Denmark seperti dilansir dari Forbes.
Ada kesamaan di ketujuh negara tersebut yaitu dipimpin oleh seorang wanita.
Mereka menunjukkan di bawah kepemimpinannya, negara mereka bisa menekan penyebaran Covid-19.
Berikut ini 7 pemimpin wanita yang sukses menekan penyebaran Covid-19 di negaranya:
1. Jerman
Angela Merkel disebut-sebut melakukan penanganan Covid-19 yang terbaik di Eropa.
Dia menangani Covid-19 lebih baik dibandingkan negara tetangganya, Prancis dan Italia.
Sejak awal, Angela Merkel menegaskan kepada masyarakat Jerman bahwa Covid-19 harus ditanggapi dengan serius.
Angela Merkel memberlakukan social distancing dengan sangat ketat.
Hal ini berguna membuat penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
Tercatat Jerman memiliki 110 ribu kasus dengan 2.107 orang meninggal Dunia.
2. Taiwan
Terletak sangat dekat dengan China, Taiwan bisa menunjukkan mereka dapat menangani Covid-19 dengan sangat baik.
Sejak awal Januari 2020, Presiden Tsai Ing Wen memberlakukan 124 peraturan untuk menangani Covid-19.
Tsai Ing Wen tak memberlakukan lockdown seperti negara lainnya.
Meskipun begitu, Taiwan melaporkan hanya ada 375 kasus terkonfirmasi dengan 6 kematian karena Covid-19.
Baca: Update Pasien Virus Corona hingga 15 April 2020 di Seluruh Dunia: Total 1.973.715 Kasus
Perdana Menteri Jacinda Ardern memiliki tindakan tegas setelah Covid-19 muncul di Selandia Baru.
Jacinda Ardern langsung melakukan isolasi 14 hari kepada warga negara asing yang datang ke negara tersebut.
Setelah itu, Jacinda Ardern melarang warga asing datang ke Selandia Baru.
Tindakan tegas tersebut membuat Selandia Baru hanya memiliki 6 kasus terkonfirmasi dan 4 kematian.
PM Islandia Katrín Jakobsdóttir sejak awal langsung memberikan tes gratis untuk virus corona untuk seluruh warganya.
Inilah yang menjadi kunci negara tersebut mengalami korban fatal Covid-19.
Proses tes ini diketahui 5 kali lebih banyak dibanding yang dilakukan Korea Selatan.
Baca: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia Hingga Rabu 15 April 2020: 4.839 Terkonfirmasi
Sanna Marin mungkin masih sangat muda dibanding pemimpin negara lainnya.
Namun, caranya menangani Covid-19 patut diapresiasi.
Dia membuat influencer di negaranya ikut mengampanyekan tentang Covid-19.
Gerakan ini rupanya sangat efektif menekan tumbuhnya Covid-19 di Finlandia.
PM Norwegia Erna Solberg menggunakan pengaruh televisi untuk berbicara kepada anak-anak.
Dia melakukan konferensi pers dengan pendekatan kepada anak-anak.
Tak boleh ada orang dewasa yang terlibat dalam percakapan tersebut.
Erna Solberg menjawab pertanyaan anak-anak terkait pentingnya tinggal di rumah untuk mencegah Covid-19.
Selain itu, Erna Solberg melakukan penanganan darurat dengan menutup institusi publik dan swasta, termasuk sekolah dan TK.
Baca: Janji Bantuan Makanan saat Lockdown Tak Terwujud, Ratusan Warga Afrika Selatan Bentrok dengan Polisi
PM Denmark Mette Frederiksen berhasil menekan kasus Virus corona dengan hanya 6.511 kasus dan 299 kematian.
Mette Frederiksen langsung melakukan social distancing saat kasus Covid-19 masuk Denmark.
Denmark melakukan penutupan untuk semua tempat termasuk sekolah.
Social distancing di Denmark tak seketat negara Eropa lainnya namun peraturan yang ditegakkan sangat ketat sehingga jumlah kasus Covid-19 bisa ditekan.