Beberapa guru Valentino Rossi adalah pembalap Jepang, yakni Norifumi Abe, Noboru Ueda, dan Haruchika Aoki.
Tiga pembalap Jepang tersebut sangat penting bagi Valentino Rossi pada awal kariernya di Grand Prix 125 cc.
Dari ketiganya, Valentino Rossi menyebut Haruchika Aoki sebagai yang terpenting.
Haruchika Aoki merupakan juara dunia dua kali GP125, musim 1995 dan 1996.
Dilansir dari Motorplus-online.com, lewat Haruchika, Rossi banyak belajar skill balap agar bisa berjuang di kelas GP125.
"Bagiku, Haruchika adalah yang terpenting dalam karierku," kata Rossi.
Baca: Penyesalan Besar, Jorge Lorenzo Kenang Momen Pahit Dikalahkan Valentino Rossi di Tikungan Terakhir
Baca: Inilah 3 Kemenangan Terbaik Valentino Rossi di MotoGP, Salah Satunya Lawan Casey Stoner Musim 2008
Saat itu, musim 1996, Rossi baru masuk ke kejuaraan dunia alias World GP.
"Saat itu ketika aku datang di kejuaraan dunia di tahun 1996, Haruchika adalah juara dunia," katanya.
"Dia membalap dengan nomor 1, jadi saya coba mengambil nasihat, dan juga ilmu dari dirinya," Rossi mengungkapkan.
Haruchika juga membenarkan hal itu dalam video yang dibuat oleh MotoGP.
"Valentino orang yang ramah dan kami memulai semuanya dengan sangat baik," kata Haruchika.
"Biasanya, setelah membalap, kami naik skuter dan mengelilingi trek. Saya bersedia mengajarkan dia dan memberikan nasihat bagaimana menjadi lebih cepat dan mengatur (strategi) balapan," kata Haruchika yang pensiun dari World GP tahun 2002.
Kakak Haruchika yang bernama Nobuatsu Aoki turut membenarkan hal itu.
"Valentino datang kepada adikku dan berkata, bagimana, bagaimana.. Tolong beritahu aku bagaimana membalap GP125 dengan baik," kata Nobuatsu Aoki.
Menurut Nobuatsu, Rossi adalah pembalap yang cepat belajar dan memiliki hasrat besar terhadap balap motor.
"Dia seperti kunci motor," kata Nobuatsu Aoki.
Sebagai informasi, koleksi sembilan gelar juara dunia Valentino Rossi diraihnya mulai satu kelas di GP125, lalu satu di GP250 dan sekali juga di GP500.
Baca: Terdampak Parah oleh Wabah Corona, Tim MotoGP Ini Pangkas Anggaran karena Terancam Bangkrut
Sepanjang kariernya, Valentino Rossi memiliki banyak rival di kelas premier MotoGP.
Dari semua itu, pembalap satu negaranya, Max Biaggi, dianggap sebagai rival terbesar dan musuh bebuyutan Valentino Rossi.
Sekarang Max Biaggi sudah pensiun dan dia tidak bertemu lagi di aspal sirkuit dengan Valentino Rossi.
Namun, beberapa waktu lalu, dilansir dari Autosport.com, Max Biaggi mengaku saat ini justru rindu masa tersebut.
Pembalap berjuluk Kaisar Roma itu pernah terlibat rivalitas panas dengan Valentino Rossi pada era 2000-an awal.
Mereka sebenarnya sudah bersaing sejak di kelas yang lebih rendah, tetapi menjadi semakin memanas di kelas paling tinggi.
Ada banyak insiden di sirkuit maupun di luar sirkuit antara Max Biaggi dengan The Doctor.
Salah satu yang paling terkenal adalah insiden Suzuka 2001 ketika Max Biaggi mendorong Rossi hampir keluar lintasan.
Baca: Legenda Ducati Ini Minta Aturan di MotoGP Diubah Agar Valentino Rossi Bisa Membalap sampai Tua
Rossi kemudian membalas dengan mengacungkan jari tengahnya.
Bahkan mereka pernah terlibat perkelahian di podium Catalunya pada tahun yang sama.
Namun, tensi panas di antara mereka kini sudah menurun.
Dalam suatu kesempatan, Biaggi justru menyebut rivalitasnya dengan Rossi adalah sebuah "berkah."
"Aku rindu saat-saat itu, aku rindu tahun-tahun itu," kata Biaggi, dikutip dari Autosport.
"Itu adalah hal yang baik dan buruk. Saat itu adalah balapan yang membuat stress dan berlangsung berbulan -bulan dan bertahun-tahun," dia mengungkapkan.
Dia merasa rivalitasnya dengan Rossi sebagai berkah karena bisa memberi sebuah pertunjukan besar bagi para penikmat MotoGP.
"Namun, selama bertahun-tahun, aku sangat paham bahwa lima, enam, tujuh tahun yang aku lakukan di sini [kelas premier] sangat melelahkan dan itu adalah sebuah berkah karena bersama Rossi, kita menyajikan rivalitas yang nyata dan hebat di dalam dan luar lintasan kepada para penonton dan orang-orang," katanya
"Aku menghormatinya dan aku pikir dia merasakan hal yang sama, setelah bertahun-tahun, aku rindu masa itu, aku rindu tahun-tahun itu dan berharap dapat kembali," dia menambahkan.
Baca: Di MotoGP Hanya Ada 3 Pembalap yang Bisa Juara 5 Kali Beruntun, Valentino Rossi Salah Satunya
Baca: Inilah Pembalap Tersukses di Tiap Pabrikan MotoGP, Nomor Satu Bukan Valentino Rossi
Biaggi memutuskan meninggalkan MotoGP pada 2006 dan pindah ke World Superbike.
Sayangnya, meski sering menjadi lawan berat para juara, pembalap Italia ini belum pernah sekalipun menjuarai kelas premier.
Dia akhirnya menjadi juara dunia di Superbike pada 2010 dan 2011 bersama Aprilia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Motorplus-online.com dengan judul "Enggak Banyak yang Tahu, Sosok Haruchika Aoki Sangat Penting dalam Karir Balap Valentino Rossi, Siapa Pria Jepang Ini?"