Selain masalah di sektor kesehatan dan ekonomi yang menjadi prioritas utama saat ini, sektor lain yakni ketahanan pangan juga perlu mendapat perhatian ekstra karena ikut terdampak.
Ketersediaan jumlah bahan pangan aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama pandemi virus corona (Covid-19) pun saat ini menajdi fokus kerja pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
Baca: Sukses dengan Rapid Test, Korea Selatan Bakal Rilis Obat Antibodi untuk Covid-19 pada Tahun 2021
Misalnya untuk ketersediaan kebutuhan protein, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut Indonesia saat ini dalam kondisi aman.
"Persediaan kita, neraca kita se-Indonesia khusus untuk protein daging itu, termasuk di dalamnya adalah daging sapi, kerbau, dan ayam serta telur (ayam) semua surplus."
"Dan saya melihat bahwa sebelas pangan dasar pun surplus," ujarnya melalui konfrensi video, di Jakarta, Selasa (14/4/2020) dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com.
Sedangkan untuk neraca perdagangan, Syahrul Yasin Limpo juga memastikan tidak ada masalah signifikan, kendati aktivitas impor pangan terganggu pada masa pandemi saat ini.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan, neraca perdagangan pada pertengahan Maret 2020 justru mengalami surplus sebesar 2,34 miliar dollar AS.
"Jadi neraca kita oke, walaupun impornya terlambat atau tidak tepat waktu tidak bersoal, karena daging lokal kita sebenarnya siap dari neraca yang ada," ucap politisi Partai Nasdem tersebut.
Syahrul Yasin Limpo pun menekankan kepada semua pemerintah daerah di 34 provinsi agar segera melaporkan perkembangan stok bahan pangan sehingga Kementerian Pertanian bisa melaporkannya kepada Pemerintah Pusat.
Baca: Suratnya ke Para Camat Dinilai Demi Keuntungan Perusahaannya Sendiri, Stafsus Presiden Minta Maaf
"Dengan apa yang ada hari ini, saya yakin pada langkah-langkah kami besok akan memberikan kontribusi, sumbangsih agar kita menghadapi Covid-19 ini dengan tenang," kata dia.
Selain menjamin stok pangan berupa protein, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan, sektor pertanian sebagai harapan dan tulang punggung pada masa menanggulangi pandemi virus Corona saat ini
"Tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian ( Kementan) dan semua pelaku pembangunan pertanian," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu (12/4/2020).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi pun menambahkan, petani juga merupakan pejuang untuk melawan Covid-19.
Hal itu karena dengan panen, sambung dia, maka pangan akan selalu ada sebagai imunitas utama untuk melawan Covid-19.
Menurut Dedi, pangan memegang peran yang sangat penting, yaitu hidup matinya suatu bangsa.
Baca: Ridwan Kamil Unggah Pesan dari Para Petani untuk Warga Jakarta: Jangan Mudik, Jangan Pergi ke Sini
“Saat ini, pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis, tetapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” ujar Kepala BPPSDMP Kementan.
Untuk itu, Dedi pun menegaskan sektor pertanian tidak boleh sampai berhenti, apa pun yang terjadi.