Bukan hanya kebersihan diri dan lingkungan, namun juga kebersihan dalam mengelola belanjaan atau makanan sehari-hari yang dibeli dari luar juga diperlukan untuk menjaga diri dari bakteri dan virus.
Dokter umum dan juga dosen medicinal biochemistry, Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, dr Husnawati, MSi menganjurkan masyarakat agar menerapkan dan memaksimalkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Baca: Achmad Yurianto: PSBB untuk Cegah Indonesia Jadi Episentrum Baru Pandemi Covid-19
Baca: 8 Mitos dan Hoaks Virus Corona: Nyamuk Bukan Perantara Covid-19, Alkohol Bisa Bunuh Coronavirus?
Melansir lama resmi Institut Pertanian Bogor (IPB), berikut langkah-langkah yang diperlukan untuk membersihkan diri, lingkungan, serta barang-barang yang mungkin berisiko menjadi sumber virus:
Pada prinsipnya, rumah merupakan area yang tidak terlalu infeksius selama rumah rajin dibersihkan setiap hari, umumnya dua kali sehari.
Berbeda dengan fasilitas kesehatan (faskes) seperti klinik, puskesmas atau rumah sakit yang perlu disterilisasi lebih karena memang merupakan tempat berkumpulnya orang-orang sakit.
Perlu diingat, di tempat umum non-faskes, virus SARS-Cov2 penyebab Covid-19 menyebar melalui droplet yang menempel di permukaan benda.
Baca: Kemenkes Setujui Depok, Bogor, dan Bekasi Lakukan PSBB, 2 Kota Lain Masih Tunggu Keputusan
Baca: Ibu Muda Berstatus PDP Asal Bogor Meninggal Dunia Ketika Melahirkan, Sang Bayi Tak Selamat
Virus tersusun atas DNA atau RNA yang dilapisi selaput yang biasanya tersusun atas membran lipid dan protein.
Cairan-cairan pembersih rumah tangga yang beredar di pasaran, sudah cukup efektif untuk mematikan virus karena umumnya mengandung senyawa-senyawa yang dapat melarutkan lemak atau mendenaturasi protein.
Misalnya cairan pel, detergen, sabun mandi, sabun cuci piring dan sebagainya.
“Adapun info yang beredar di masyarakat tentang penggunaan bayclin dan lain-lain, sebenarnya hal itu lebih untuk lokasi-lokasi yang infeksius seperti faskes atau tempat-tempat publik (stasiun, bis, kereta),” kata pakar IPB.
Baca: Jangan Takut Belanja saat Wabah Covid-19, Belum Ada Bukti Makanan dan Kemasannya Bisa Tularkan Virus
Selama tidak ada penderita Covid-19 di rumah, menurut dr Husnawati menjalankan PHBS standar saja sudah cukup.
Usaha tambahan yang perlu dilakukan adalah membersihkan area-area yang sering dijangkau tangan.
Area-area tersebut misalnya gagang pintu rumah dan pagar, handle kulkas dan lemari, tombol lampu, kran air, keyboard komputer/laptop, kunci kendaraan dan lain-lain.
Cara membersihkannya bisa dengan dibilas dengan air sabun, misalnya untuk area pagar atau kunci kendaraan.
Atau bisa juga dilap dengan alkohol 70 persen untuk area lain yang tidak bisa terlalu basah.
Jika Anda membersihkan barang-barang dengan alkohol, dr Husnawati menyarankan untuk menghindari daerah-daerah tersebut dari api atau panas.
Mengapa? Karena alkohol, klorin dan beberapa bahan pembersih lainnya termasuk bahan yang flammable (mudah terbakar).
Baca: Video Viral Seorang Memakai Kostum Dinosaurus Belanja di Mall & Naik Tesla, Dijuluki T-rex Sultan
Tidak dapat dipungkiri, dalam kondisi seperti ini kita masih sulit mengusahakan untuk tidak keluar rumah sama sekali.
Karena masih ada yang masih harus bekerja ke kantor, pergi berbelanja bahan makanan, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, PHBS harus dikombinasikan dengan usaha tambahan dalam mencegah kontaminan dari luar masuk ke dalam rumah.
Hal penting yang harus dilakukan ketika Anda keluar rumah adalah usaha memproteksi diri agar tidak tertular Covid-19.
Caranya adalah dengan menggunakan masker, bahan kain tidak menjadi masalah, tetap menjaga jarak dengan orang lain, menghindari kerumunan dan menggunakan hand sanitizer atau tisu basah yang mengandung antiseptik sebelum menyentuh muka.
Kemudian saat hendak memasuki rumah, Anda harus menganggap bahwa barang-barang yang Anda bawa, semuanya memiliki risiko telah terkontaminasi virus.
Maka pembersihan harus segera dilakukan sebelum barang-barang tersebut tersentuh oleh orang lain di rumah.
Menurut dr Husnawati, caranya adalah dengan meletakkan barang-barang bawaan di area yang akan dibersihkan, segera mencuci tangan, mandi dan mengganti semua pakaian dari luar.
Setelah badan bersih, barulah Anda bersihkan barang-barang yang Anda bawa dari luar.
Misalnya tas, ponsel dan jam tangan, lap lah barang-barang tersebut dengan tisu basah yang diberi antiseptik.
5. Bersihkan barang yang dibawa dari luar sesuai kategorinya
Hal lain yang juga harus diperhatikan saat memasuki rumah adalah bagaimana membersihkan barang-barang yang datang dari luar, misalnya paket, belanjaan, pesanan makanan, dan lain-lain.
Untuk barang-barang yang sifatnya awet, seperti bahan-bahan detergen, makanan ringan yang dikemas plastik dan tidak buru-buru dipakai, sebaiknya diletakkan di tempat yang jarang dijangkau tangan dan biarkan selama tiga hari.
“Sebenarnya di bahan-bahan plastik, half lifenya virus SARS-COV2 itu sekitar 16 jam dan detection limit sampai 72 jam.
Jadi amannya dengan membiarkan tanpa disentuh selama tiga hari, insha Allah kalau ada virus yang nempel di barang-barang tersebut, virus akan hilang,” kata dr Husnawati.
Sementara untuk barang-barang yang sifatnya tidak tahan lama seperti sayur dan buah, baiknya segera dicuci dengan sabun cuci yang bisa untuk buah dan sayur.
Lalu untuk makanan jadi yang dibeli di warung atau restoran, sebaiknya dipanaskan lagi.
Karena pemanasan bisa mendenaturasi protein, termasuk protein pada selubung virus.
Dengan menerapkan PHBS ditambah usaha mencegah kontaminan dari luar, menurut dr Husnawati sudah sangat cukup untuk mencegah virus Covid-19 di rumah.
(Tribunnewswiki.com/Ron)
Baca: Achmad Yurianto: PSBB untuk Cegah Indonesia Jadi Episentrum Baru Pandemi Covid-19
Di Tribunnews.com "Pakar IPB Beri Saran Terhindar dari Kontaminasi Covid-19 saat Belanja Barang dan Paket Delivery"