Setelah Eropa dan AS, Pakar Ingatkan Asia Tenggara Berpotensi Jadi Episentrum Baru Pandemi Covid-19

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bentuk Virus Corona di dalam tubuh manusia yang dilihat melalui mikroskop canggih

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Saat ini, episentrum penyebaran virus corona atau Covid-19 telah bergeser dari China ke Eropa dan Amerika Serikat.

Sementara itu, setelah Eropa dan Amerika Serikat, kawasan Asia Tenggara disebut berpotensi menjadi episentrum baru pandemi Covid-19 jika wabah tak terkontrol.

Dilansir oleh Kompas.com, Regional Director WHO kawasan Asia Tenggara telah mengeluarkan sebuah media briefing sebagai peringatan dan saran kehati-hatian untuk negara di Asia Tenggara.

Baca: Tembus Angka 8 Ribu, Trump Sebut Kematian Akibat Covid-19 di AS Akan Lebih Banyak Lagi Pekan Depan

Baca: UPDATE Kasus Virus Corona Terbaru di Indonesia Sabtu 11 April 2020: 3.842 Terkonfirmasi

Ia berujar gelombang episenter wabah corona dari Amerika dan Eropa akan menuju Asia Tenggara.

Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih, menyampaikan bahwa potensi pergeseran gelombang episenter wabah ke wilayah Asia Tenggara ini bisa jadi sangat besar jika tidak terkontrol dari sekarang.

Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara.

Update kasus virus corona di Indonesia. (www.covid19.go.id)

 

Selain itu, India di Asia Selatan juga disorot WHO sebagai negara yang padat penduduk. 

"Indonesia dan India, apabila epidemi tidak terkontrol di dua negara tersebut, maka kawasan Asia Tenggara menjadi episenter baru (Covid-19) di dunia," kata Diah dalam diskusi daring bertajuk "Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi, Kamis (9/4/2020).

"Kita tentu ingin menghindari ini terjadi di kawasan Asia Tenggara, termasuk menghindari ini terjadi di Indonesia," ujar dia.

Oleh sebab itu, Diah berujar Indonesia sebagai negara yang "terlambat" terinfeksi virus corona bisa mengambil pelajaran akan hal-hal yang dilakukan di negara lain.

Termasuk rekomendasi kebijakan dan antisipasi kesehatan, untuk mencegah Indonesia menjadi episenter baru virus corona.

Saat ini, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia.

Berdasarkan data worldometers.info, hingga Sabtu (11/4/2020), jumlah kasus virus corona di Amerika Serikat sudah tembus angka  503.177 kasus.

Sementara itu, New York mencatat New York memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia, dan sekitar separuh korban meninggal di Amerika Serikat (AS) akibat virus corona ada di sana.

Baca: Untuk Pertama Kalinya, Hong Kong Menggunakan Paru-paru Buatan untuk Mengobati Pasien Covid-19

Baca: Perusahaan Biofarma China Cari 500 Relawan untuk Uji Coba Vaksin Virus Corona Tahap Kedua

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di depan media menjelaskan mengenai gugus tugas virus corona. Ia juga menjawab sejumlah pertanyaan dari wartawan, termasuk yang ia kesalkan, Jonathan Karl. (MANDEL NGAN / AFP)

Pada Jumat (10/4/2020), New York memiliki hampir 160.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Jumlah ini melebihi negara-negara Eropa dengan dampak terparah seperti Italia dan Spanyol.

Spanyol kini menjadi negara kedua yang mengonfirmasi jumlah kasus covid-19 terbanyak di dunia dengan total kasus sebanyak 158.273 kasus.

Kemudian di Italia, hingga Sabtu (11/4/2020), telah mencatat kasus covid-19 sebanyak 147.577 kasus dengan total kematian sebanyak 18.849.

Negara Eopa lainnya yang mencatat jumlah kasus virus corona tinggi adalah Prancis, 124.869 kasus, dan Jerman sebanyak 122.171.

Di Indonesia sendiri, hingga Sabtu (11/4/2020) sore, total kasus virus corona ada 3.842 kasus di Tanah Air.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, per hari ini tercatat penambahan 330 pasien dalam 24 jam terakhir dari seluruh rumah sakit di Indonesia. 

"Pada tanggal 11 (April) ini ada 330 kasus baru konfimasi dari PCR yang positif, sehingga total menjadi 3.842 kasus," ujar Yurianto.

Yuri juga mengatakan, dalam periode yang sama terdapat penambahan 4 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).KOMPAS.com/Dian Erika (KOMPAS.com/Dian Erika)

Penambahan tersebut membuat total pasien Covid-19 yang sembuh hingga saat ini terdapat 286 orang.

Baca: Jumlah Korban Meninggal Akibat Covid-19 Terus Melonjak, Spanyol Ubah Gelanggang Es Jadi Kamar Mayat

Baca: Surat Terbuka Akademisi China, Minta Amerika Serikat dan China Bersatu Hadapi Pandemi Covid-19

Sedangkan untuk korban meninggal akibat Covid-19 hari ini bertambah 21 orang.

Dengan demikian, total menjadi 327 kasus pasien meninggal dunia.

Untuk jumlah kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia hingga Sabtu ini adalah sebanyak 1.705.425 kasus, dengan total korban meninggal sebanyak 103.227 korban.

Sedangkan total pasien sembuh adalah sebanyak 378.444 orang, berdasarkan data worldometers.info.

(TribunnewsWiki/cva)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Peringatkan, Indonesia dan India Berpotensi Jadi Episenter Baru Covid-19"



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer