Update Pasien Virus Corona hingga 10 April 2020 di Seluruh Dunia, Total Capai 1.602.885 Kasus

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut adalah perkembangan terbaru pasien virus corona di seluruh dunia hingga 10 April 2020, Foto: Seorang staf medis ambulans menyemprotkan disinfektan pada koleganya setelah tiba di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan dengan seorang wanita tua, yang pulih dari COVID-19, di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 30 Maret 2020, setelah pembatasan perjalanan ke kota berkurang setelah lebih dari dua bulan terkunci karena wabah coronavirus COVID-19. Wuhan, kota di Cina tengah tempat virus korona pertama kali muncul tahun lalu, sebagian dibuka kembali pada 28 Maret setelah lebih dari dua bulan isolasi total hampir untuk populasi 11 juta.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkembangan terbaru pasien virus corona di seluruh dunia hingga 10 April 2020, total mencapai 1.602.885 kasus.

Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 95.745 orang.

Kabar terbaru ini sejalan dengan meningkatnya angka jumlah pasien sembuh yang mencapai 355.514 orang.

Laporan data yang Tribunnewswiki.com kutip dari John Hopkins University, Jumat (10/4/2020) ini , juga menyebut virus corona telah menyebar ke 209 negara di dunia.

Baca: Pemerintah Tak Larang Mudik, YLKI: Jika Daerah Ikut Terinfeksi Corona, Siapa Pasok Logistik ke Kota?

Pasien yang berstatus PDP dari Kabupeten Luwu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sawerigading Kota Palopo, Sabtu (21/3/2020). (RSUD Sawerigading via TribunPalopo)

Carrimycin, Obat yang Disebut dapat Sembuhkan Covid-19

China dikabarkan mengembangkan obat untuk memerangi pandemi virus corona.

Pada Februari 2020 Rumah Sakit Yuan Beijing memulai penelitian untuk kemanjuran dan keamanan obat Carrimycin.

Obat ini akan diteliti lebih lanjut dalam pengobatan infeksi virus corona jenis baru.

Dikutip dari Kompas.com, obat ini secara khusus dikembangkan untuk saluran pernapasan atas.

Baca: Perawat RSUP Kariadi Positif Corona Meninggal, Pemakaman Dipindahkan ke Bergota Makam Keluarga

Orang-orang yang memakai masker wajah tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan untuk mengambil salah satu kereta pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei, China awal pada 8 April 2020. Ribuan warga yang lega mengalir keluar dari Wuhan China pada 8 April setelah pihak berwenang mengangkat kebijakan lockdown setelah berbulan-bulan karena virus corona, menawarkan beberapa harapan kepada dunia meskipun rekor kematian di Eropa dan Amerika Serikat. NOEL CELIS / AFP (NOEL CELIS / AFP)

Carrimycin diketahui telah terdaftar di Administrasi Produk Medis Nasional China.

Antibiotik baru itu dikembangkan oleh Institute Medicinal Biotehnology (Akademi Ilmu Pengetahuan Medis China) dan Shenyang Tonglian Group Co Lts.

Obat Carrimycin ini dinamai ‘Bite’.

"China memiliki hak kekayaan intelektual eksklusif dan teknologi utama dari obat ini," tulis laman Akademi Ilmu Pengetahuan Medis China.

Lalu apakah yang disebut dengan Carrimycin ini?

Baca: Terinfeksi Corona Tapi Sama Sekali Tak Bergejala, Mengapa Bisa? Begini Penjelasan Ahli

Foto ini diambil pada 7 April 2020 menunjukkan seorang anggota staf menyemprotkan desinfektan pada kereta peluru dalam persiapan untuk melanjutkan operasi setelah pihak berwenang mencabut larangan lebih dari dua bulan untuk perjalanan keluar, di Wuhan di provinsi Hubei, China tengah. Ribuan warga yang lega mengalir keluar dari Wuhan China pada 8 April setelah pihak berwenang mencabut kebijakan lockdown atau penguncian berbulan-bulan di epicntre coronavirus, menawarkan beberapa harapan kepada dunia meskipun rekor kematian di Eropa dan Amerika Serikat. STR / AFP (STR / AFP)

Pengobatan Carrimysin ini bermula pada 2003.

Tepatnya ketika Institute Medicinal Biotehnology dan Shenyang Tonglian Group Co Lts memprakarsai kolaborasi untuk mengembangkan perawatan ini.

Dalam rentan waktu tersebut, mereka mematenkannya di 12 negara.

Termasuk Amerika, Kanada, Uni Eropa, dan lain-lain.

Carrimycin memiliki aktivitas antibakteri yang kuat serta penghambat mikroplasma dan klamidia tanpa menunjukan resistensi.

Baca: Mengenal Carrimycin, Obat yang Dikembangkan China, Digadang-gadang Bisa Sembuhkan Corona

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Obat ini juga aktif melawan beberapa bakteri gram negatif (seperti clostridium difficile dan bacillus influenzae) dan jamur candida albicans.

Dengan dana dari pemerintah, penelitian itu menjadi salah satu riset kolaborasi besar di China dengan melibatkan 520 pasien Covid-19.

Penelitian terhadap pasien Covid-19

Meneliti pasien Covid-19 usia 18-75 tahun Beberapa kriteria pasien dalam penelitian itu adalah berusia usia 18-75 tahun dengan stratifikasi klinis:

  • Jenis ringan: gejala klinis ringan atau tanpa gejala dan tak ada tanda-tanda pneumonia pada hasil scan
  • Jenis biasa: demam, gejala pernapasan, ada tanda-tanda pneumonia pada hasil scan
  • Jenis parah: gangguan pernapasan, RR lebih dari 30 kali per menit, saturasi oksigen jari kurang dari 93 persen dalam keadaan diam
  • Jenis kritis: terjadi kegagalan pernapasan, pasien mengalami syok, memerlukan perawatan darurat karena kegagalan organ.

Para peneliti mencoba untuk menetapkan kriteria penyembuhan klinis dan model prediktif awal berkembangnya Covid-19.

Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian itu adalah mengetahui waktu demam hingga normal, waktu resolusi peradangan paru, dan konvensi negatif RNA virus corona pada akhir pengobatan.

Dalam riset ini, pasien diberi obat Carrimycin yang disetujui, baik lopinavir maupun chloroquine.

Targetnya, penelitian itu baru akan selesai pada 28 Februari 2021.

Dengan kondisi pandemi virus corona yang belum menunjukkan tanda akhir, para profesional medis di seluruh dunia berusaha untuk terlibat dan melakukan apa pun untuk menemukan obat mengatasi virus itu.

Update kasus virus corona di Indoesia, Kamis (9/4/2020):

Informasi terbaru kasus COVID-19 dapat diakses melalui covid19.go.id.

Update terbaru tertanggal Kamis 9 April 2020 pukul 15:45.

Kasus yang terkonfirmasi totalnya mencapai 3.293.

Ada penambahan kasus sebanyak 337 orang dari hari Rabu (8/4/2020).

Pasien dalam perawatan 2.761 orang.

Total pasien yang sembuh adalah 252 orang.

Pasien yang meninggal sebanyak 280 orang.

DKI Jakarta menjadi daerah yang paling banyak terjangkit corona.

Total yang sudah terkonfirmasi yaitu sebanyak 1.706 kasus

Daerah kedua paling banyak terjangkit corona adalah Jawa Barat dengan total 376 kasus.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar/Saradita)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer