Dilansir oleh Covid19.go.id, hingga Kamis (9/4/2020), sudah ada 3.293 kasus terkonfirmasi.
Data tersebut merupakan akumulasi atas penambahan 337 kasus dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Sementara itu sudah ada 280 orang yang meninggal dunia dan 253 orang yang dinyatakan sembuh.
Karena banyaknya penambahan kasus, pemerintah terus berupaya untuk mencari cara mengurangi penyebaran Covid-19 ini.
Meski demikian, masih banyak pihak yang menyebut jika pemerintah tak serius dalam penanganan virus corona.
Baca: Bill Gates Sampaikan Lebih Banyak Prediksi tentang Virus Corona: Good News dan Bad News
Baca: UPDATE Kasus Virus Corona Terbaru di Indonesia Kamis 9 April 2020: 3.292 Terkonfirmasi
Namun hal tersebut dibantah oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Mahfud MD membantah tudingan yang menyebut pemerintah tak siap menangani virus corona.
Mahfud MD menyatakan pemerintah enggan membuat masyarakat panik karena virus corona ini.
Termasuk soal kurangnya alat penanganan virus corona, Mahfud MD lantas menyampaikan klarifikasinya melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (7/4/2020).
"Kita tidak pernah main-main dengan itu sejak awal," kata Mahfud dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC).
Pada kesempatan tersebut, Mahfud kembali mengungkit soal pernyataan pemerintah yang awalnya menyatakan virus corona bukanlah ancaman yang berat.
Menurutnya, pernyataan itu juga disampaikan berdasarkan kesepakatan agar masyarakat tidak panik.
"Bahwa kemudian ada seakan-akan kita ini menganggap tidak terlalu berat, ini memang ada kesepakatan kita, kita jangan buat masyarakat panik," ujar Mahfud MD.
Lantas, Mahfud MD menyebut kepanikan dapat membuat kondisi masyarakat lebih memburuk.
Satu di antaranya yakni menyebabkan kematian.
"Karena apa? WHO sendiri sudah mengumumkan, kepanikan itu separuh dari hilangnya imunitas masyarakat," jelas Mahfud.
"Coba dilihat banyak mati-mati itu kan yang panik."
Lebih lanjut, Mahfud MD mengaku selama ini pemerintah sudah bekerja keras demi menangkal penyebaran virus corona.
Terkait hal itu, ia pun menyebut pemberitaan internasional yang sempat menyebut Indonesia negara bebas virus corona.