Abses Otak

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi otak


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Abses otak adalah penyakit serius yang ditandai dengan adanya nanah yang berkumpul di dalam otak.

Kondisi ini memberi tekanan abnormal pada jaringan otak yang lunak sehingga dapat menyebabkan otak membengkak.

Akibatnya, otak dapat mengalami kerusakan secara permanen.

Infeksi yang terjadi juga mengganggu aliran darah ke otak dan jika aliran darah terhenti pasien akan mengalami stroke.

Infeksi tersebut dapat berasal dari pada paru-paru, jantung, dan perut yang menjalar ke otak melalui aliran darah.

Selain itu, infeksi di area kepala, seperti infeksi sinus atau telinga yang menyebar ke otak.

Dapat juga oleh karena patogen yang memasuki otak melalui luka terbuka, luka seperti ini dapat disebabkan oleh trauma pada kepala atau operasi otak.

Abses otak sering ditandai dengan munculnya sakit kepala yang berat, demam, kejang, bahkan gangguan kesadaran.

Kondisi ini cukup berbahaya dan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.

Abses otak juga dapat berkembang dengan cepat, namun jika segera dideteksi, ini dapat ditangani cukup dengan obat-obatan atau operasi. (1)

Baca: Demam Kuning

Baca: Demam Berdarah Dengue (DBD)

  • Penyebab


Penyebab utama abses otak adalah adanya infeksi bakteri atau jamur di jaringan otak. 

Infeksi bakteri atau jamur ini dapat berasal dari infeksi langsung di otak, cedera pada kepala, termasuk prosedur operasi di otak, dan penyebaran infeksi di organ lain melalui darah.

Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan penumpukan nanah di otak berasal dari golongan Bacteriodes, Streptococcus, Staphylococcus, atau Enterobacter.

Sedangkan jenis patogen lain yang paling sering menyebabkan terbentuknya abses otak adalah jamur Aspergilus atau parasit Toxoplasma  gondii.

Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya abses otak, yaitu:

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS, kanker, atau menggunakan obat imunosupresan.
  • Mengalami infeksi telinga tengah (otitis media), infeksi pada tulang telinga (mastoiditis), sinusitis, abses gigi, atau meningitis.
  • Menderita cedera kepala, patah tulang tengkorak, atau pernah menjalani operasi pada kepala.
  • Menderita infeksi paru, endokarditis, infeksi di rongga perut, infeksi panggul, atau infeksi kulit.
  • Menderita penyakit jantung bawaan (PJB) atau kelainan pada pembuluh darah paru atau pulmonary arteriovenous fistula. (2)

Baca: Meningitis

Baca: Cerebrum (Otak Besar)

  • Gejala


Gejala abses otak cenderung ditandai dengan rasa sakit kepala, demam, dan penyakit neurologi lainnya.

Sekitar 75 persen dari orang-orang penderita abses otak mengalami gejala berupa kepala terasa kebas.

Terdapat pula gejala abses otak lainnya yang berdampak pada mental seperti:

  • Kebingungan
  • Mudah mengantuk
  • Gampang marah
  • Tidak mampu fokus
  • Lamban
  • Menurunnya tingkat responsivitas
  • Berpikir lambat

Gejala abses otak lainnya meliputi:

  • Otot melemah
  • Tubuh mengalami paralisis setengah badan
  • Koordinasi anggota tubuh yang menurun
  • Muntah
  • Demam
  • Kejang-kejang
  • Pengelihatan menurun

Semua gejala itu dapat timbul dalam waktu yang relatif berbeda, biasanya akan terjadi gejala setelah 1 minggu atau bahkan 2 minggu.

Mulanya penderita akan merasakan demam atau menggigil dan berhasil reda karena daya tahan tubuh yang stabil, namun akan memberikan kambuhan yang berat. (3)

Baca: Demensia

Baca: Gagal Ginjal

  • Diagnosis


Dokter akan melakukan Tanya jawab seputar keluhan, gejala, dan riwayat penyakit serta kesehatan pasien untuk mendiagnosis abses otak.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan saraf (neurologi).

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebab abses otak.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan, yaitu:

  • Tes darah, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi dari kadar dan jumlah sel-sel darah.
  • Pemindaian, seperti Rontgen, CT scan, atau MRI, untuk mengetahui lokasi dan ukuran abses otak.
  • Lumbal pungsi, untuk mengindentifikasi patogen, termasuk jenis bakteri penyebab abses otak.
  • Biopsi, untuk mengidentifikasi perubahan sel dan jaringan yang ada di otak, serta untuk menyetahui patogen penyebab abses otak.
  • Pemeriksaan kultur darah, untuk mencari bakteri atau jamur yang menyebabkan abses otak.
  • Electroencephalogram (EEG), untuk mengetahui aktivitas kelistrikan pada otak, terutama pada pasien abses otak yang mengalami kejang berulang.

Jika abses otak dicurigai merupakan penyebaran dari infeksi pada bagian tubuh lain, seperti saluran pernapasan, pemeriksaan kultur dahak bisa dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri atau kuman yang menginfeksi paru-paru. (2)

Baca: Bronkiektasis

Baca: Bronkitis

  • Pengobatan


Abses otak merupakan kondisi medis yang serius dan harus ditangani secara cepat .

Pengobatan abses otak akan tergantung ukuran, jumlah, dan jenis bakteri atau kuman patogen yang menyebabkan abses di otak.

Selain itu, pengobatan abses otak juga dilakukan untuk meredakan keluhan dan gejala serta mencegah komplikasi.

Beberapa pilihan pengobatan yang akan dilakukan dokter untuk menangani abses otak adalah:

Obat-obatan

Obat-obatan diberikan untuk mengatasi infeksi yang menyebabkan abses otak dan mengurangi keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien.

Beberapa jenis obat yang akan diberikan oleh dokter adalah:

  1. Obat antibiotik atau antijamur, untuk mengatasi infeksi yang menyebabkan abses otak, termasuk untuk mengatasi abses otak yang disebabkan oleh toksoplasmosis.
  2. Obat diuretik dan steroid, untuk mengurangi tekanan intrakranial dan pembengkakan di otak.
  3. Obat anti kejang, untuk mengatasi kejang yang bisa terjadi pada abses otak.

Operasi

Operasi akan dilakukan bila ukuran abses lebih dari 2 centimeter atau jika abses berisiko untuk pecah dan merusak jaringan otak sekitarnya.

Operasi dilakukan dengan mengangkat abses.

Ada 2 jenis operasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi abses otak, yaitu:

1. Simple aspiration

Simple aspiration dilakukan untuk mengeluarkan nanah yang menumpuk.

Tindakan ini biasa dilakukan dengan bantuan CT Scan (Stereotactic Aspiration) untuk memastikan titik abses tersebut.

2. Kraniotomi

Prosedur kraniotomi dilakukan untuk mengangkan abses dari jaringan otak.

Pada prosedur ini, dokter akan mengangkat sebagian kecil tulang tengkorak (flap) agar bisa mengakses jaringan otak yang terinfeksi, kemudian dilanjutkan dengan proses pengangkatan abses.

Setelah operasi, pasien akan dirawat inap selama beberapa waktu agar kondisinya dapat terus dipantau. (2)

Baca: Kleptomania

Baca: Depresi

  • Pencegahan


Abses otak adalah penyakit serius, oleh karena itu melakukan pencegahan itu penting.

Cara untuk mencegah abses otak adalah dengan menghindari kondisi yang bisa menyebabkan abses otak.

Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Melakukan pemeriksaan dan pengobatan sampai tuntas jika memiliki penyakit infeksi.
  • Menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut, termasuk dengan periksa ke dokter gigi secara rutin.
  • Menggunakan alat pengaman, seperti helm atau pelindung kepala, saat bekerja di lingkungan yang berisiko menimbulkan cedera kepala.
  • Menjalani gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengonsumsi makanan sehat, serta berolahraga secara rutin.
  • Tidak mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan. (2)

(Tribunnewswiki.com/Ron)



Nama Abses Otak


Jenis Penyakit infeksi pada otak


Sumber :


1. www.docdoc.com/id/info/condition/brain-abscess/
2. www.alodokter.com/abses-otak
3. doktersehat.com


Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer