Jika Warga Tak Disiplin Lakukan Imbauan Pemerintah, Maka Covid-19 Diprediksi Berakhir Akhir Tahun

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah virus corona atau Covid-19 ini diprediksi akan terus berlangsung hingga akhir tahun jika masyarakat tak disiplin lakukan imbauan dari pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Dikutip dari TribunJabar.com, Rabu (8/4/2020) Ridwan Kamil mengatakan sejumlah universitas sudah memprediksi kapan penyebaran Covid-19 berakhir.

Berdasarkan informasi yang ia rangkum, penyebaran Covid-19 ini akan berakhir pada Juni 2020.

Prediksi tersebut dapat terwujud apabila masyarakat disiplin menerapkan imbauan dari pemerintah.

Pemerintah telah mengimbau agar masyarakat melakukan physical distancing dan melakukan pembatasan sosial seperti bekerja, bersekolah, dan beribadah di rumah.

"Jika kita disiplin menerapkan physical distancing, kita dapat mengakhiri pandemi pada bulan Juni. Sekitar waktu itu, tren (kasus positif Covid-19) akan turun dan situasi kembali normal pada akhir Juni jika orang-orang disiplin," ujar Ridwan Kamil.

Tak hanya itu, ada pula hal penting yang harus menjadi kesadaran masyarakat, yaitu untuk tidak melakukan mudik saat pandemi Covid-19.

Baca: Para Pakar Ungkap Masa Puncak Virus Corona, Prediksi pada Waktu-waktu Ini Bakal Terjadi Sesuatu

Baca: 9 Prediksi Masa Depan Pasca Pandemi Covid-19, Interaksi Contactless hingga Ketergantungan pada Robot

Kesadaran dari masyarakat untuk tidak mdik ini bisa menjadi bentuk solidaritas kepada sesama ataupun kepada tenaga medis yang sedang berjuang melawan Covid-19 di zona merah.

Ridwan Kamil mengatakan apabila masyarakat tidak disiplin maka wabah virus corona atau Covid-19 ini akan berakhir pada akhir tahun.

"Tetapi, jika tidak disiplin, maka situasi baru kembali normal pada akhir tahun. Saya pikir, sangat penting bagi kita untuk mengendalikan pandemi tanpa mudik," kata Emil.

Pemprov Jabar sudah mengeluarkan maklumat larangan mudik dan piknik.

Kemudian, memberlakukan prosedur tetap kesehatan di terminal, bandara, dan stasiun, untuk memastikan pemudik tidak terpapar Severe Acute Respiratory Syndrome Virus (SARS-CoV-2), virus penyebab Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancarai di Kampung Buricak Burinong, Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2020). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com(KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH) (KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH)

Desa-desa di Jabar memperketat pengawasan mobilitas warga yang masuk daerahnya.

Pemprov Jabar telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Covid-19 untuk mendata pemudik yang berasal dari zona merah dan memintanya untuk isolasi diri selama 14 hari.

Beragam upaya tersebut dilakukan Pemerintah Provinsi Jabar agar penyebaran Covid-19 tidak meluas.

"Masalah Covid-19 ini adalah masalah bersama. Bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas kita semua, membantu, mempercepat penyelesaian masalah Covid-19 ini," ucap Ridwan Kamil.

Baca: Ridwan Kamil Unggah Pesan dari Para Petani untuk Warga Jakarta: Jangan Mudik, Jangan Pergi ke Sini

Pendapat Aa Gym

Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym juga menyampaikan hal serupa.

Menurutnya, pandemi Covid-19 ini akan berakhir apabila semua masyarakat disiplin.

Halaman
12


Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer