China Buka Lockdown Kota Wuhan, Disambut Pertunjukan Cahaya yang Didedikasikan untuk Petugas Medis

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang memakai masker ketika mereka tiba di Stasiun Kereta Api Wuhan Wuchang di Wuhan, awal 8 April 2020, untuk meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah Cina. Ribuan pelancong Tiongkok berbondong-bondong untuk mengejar kereta api meninggalkan Wuhan yang dilanda virus korona awal 8 April, ketika pihak berwenang mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota tempat pandemi global pertama kali muncul.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pandemi virus corona berangsur-angsur terkendali, China mencabut status lockdown Kota Wuhan, Rabu (8/4/2020).

Terhitung, Wuhan berada dalam lockdown selama 11 minggu, seperti diberitakan Time dari AP.

Kini pemerintah China mulai mengizinkan penduduk untuk beraktivitas seperti biasanya.

Hingga Rabu tengah malam waktu setempat, mereka yang sehat dan tidak memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19, maka bisa pergi tanpa memerlukan izin khusus.

ILUSTRASI - Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 mengontrol titik akses ke pemakaman Biandanshan di Wuhan di provinsi Hubei pusat Cina pada 31 Maret 2020. (Hector RETAMAL / AFP)

Baca: Cerita Dokter Wuhan Atasi Covid-19: Terpaksa Abaikan Pasien Kritis, hingga Belajar di Tempat Kerja

Baca: Ada yang Tanpa Gejala, Peneliti Klaim Ribuan Kasus Positif Covid-19 di Wuhan Tak Tercatat

Bahkan, pertunjukan cahaya diadakan di kedua sisi Sungai Yangtze.

Tampak di jembatan dan gedung pencakar langit menampilkan gambar animasi petugas kesehatan yang berjibakuh merawat korban Covid-19.

Selain itu juga tampak tulisan 'Kota Heroik'.

"Kota Heroik" menjadi julukan yang diberikan oleh Presiden China Xi Jinping untuk kota yang menjadi awal kemunculan pandemi ini.

Lalu lintas bergerak dengan cepat melalui jembatan, terowongan, dan pintu tol yang baru dibuka kembali.

Sementara ratusan orang menunggu kereta pertama dan penerbangan ke luar kota, banyak yang berharap untuk kembali bekerja di tempat lain.

Pembatasan di Kota Wuhan sendiri dilaporkan telah berkurang secara bertahap dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini beriring dengan tren penurunan angka infeksi di keseluruhan daratan Cina.

Data pemerintah menunjukkan, pada hari Selasa bahkan tidak ada penambahan kasus baru.

Suasana kota Wuhan, China setelah ditutup karena wabah virus Corona yang berasal dari tempat ini. (AFP)

Baca: Jumlah Penderita Covid-19 Terus Menurun, 16 Rumah Sakit Sementara Penanganan Corona di Wuhan Ditutup

Baca: AS-China Saling Tuding, PM Singapura Sempat Berseru Dunia Akan Cari Pemimpin Lain Tangani Covid-19

Meski ada pertanyaan mengenai kejujuran pendataan yang dilakukan Cina, penutupan Wuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah cukup berhasil sehingga negara-negara di seluruh dunia mengadopsi tindakan serupa.

Selama lockdown 76 hari, penduduk Wuhan hanya diizinkan keluar dari rumah mereka untuk membeli makanan atau keperluan lain yang dianggap mutlak diperlukan.

Beberapa diizinkan meninggalkan kota, tetapi hanya jika mereka memiliki dokumen yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki risiko kesehatan, dan surat yang menyatakan ke mana mereka pergi dan mengapa.

Penduduk lain di Hubei diizinkan meninggalkan provinsi itu mulai sekitar tiga minggu lalu, asalkan mereka dapat menjamin kesehatan mereka.

Langkah-langkah pencegahan seperti mengenakan masker, pemeriksaan suhu, dan membatasi akses ke komunitas perumahan akan tetap diberlakukan di Wuhan, yang merupakan ibu kota Hubei.

Penumpang memakai masker ketika mereka tiba di Stasiun Kereta Api Wuhan Wuchang di Wuhan, awal 8 April 2020, untuk meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah Cina. Ribuan pelancong Tiongkok berbondong-bondong untuk mengejar kereta api meninggalkan Wuhan yang dilanda virus korona awal 8 April, ketika pihak berwenang mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota tempat pandemi global pertama kali muncul. (NOEL CELIS / AFP)

Baca: Tak Banyak Petugas Medis Terpapar Covid-19, Begini Perencanaan Matang Singapura Hadapi Pandemi

Baca: Peneliti Hong Kong Ungkap Ketahanan Virus Corona di Berbagai Benda, Bisa Hidup 7 Hari di Masker

Sementara itu, People's Daily memperingatkan agar warga Wuhan tak terlalu cepat merayakan hal ini.

“Hari ini yang sudah lama dinanti-nantikan orang dan itu benar untuk bersemangat. Namun, hari ini tidak menandai kemenangan terakhir," kata surat kabar itu.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer