Karena MotoGP belum bisa dimulai, maka tidak ada penerimaan dari sponsor untuk memenuhi kewajiban kontrak.
Selain itu, Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP juga tidak tidak menerima pendapatan seperti biasanya.
Namun, dilansir dari Motorplus-online.com yang mengutip GPOne.com, Dorna tetap akan membantu tim-tim tersebut.
Setidaknya ada 6 tim di kelas MotoGP yang akan diberikan bantuan guna membayar gaji kru tim selama 3 bulan.
Baca: Bos LCR Honda Lucio Cecchinello Sebut Penundaan MotoGP Bisa Isi Kembali Tenaga Valentino Rossi
Baca: Ducati Bakal Tolak Jorge Lorenzo Seandainya Minta Kembali untuk MotoGP 2021
Dorna Sports telah mengalokasikan dana 4,5 juta Euro untuk tim satelit di MotoGP.
Ini merupakan bentuk tanggung jawab dan memastikan kesejahteraan tim independen dan kru mereka di masa mendatang.
Enam tim tersebut adalah Gresini Aprilia, Petronas Yamaha, LCR Honda, Pramac Ducati, Avintia Ducati, Tech3 KTM.
Meski begitu, Dorna Sports belum ada wacana untuk mengalokasikan dana untuk tim-tim pabrikan.
IRTA juga telah melakukan pembayaran kepada tim Moto2 dan Moto3.
Sebanyak 25 ribu Euro dibagikan kepada para pembalap (bukan per-tim) di kelas Moto3 dan Moto2.
Sementara itu, sekitar 250 ribu Euro per bulan selama 3 bulan (April, Mei, Juni) diberikan kepada para tim atau satelit di kelas MotoGP dan kemungkinan akan diperpanjang jika kejuaraan ditunda lebih lama.
Hingga kini kalender MotoGP 2020 berantakan dan belum ada tanggal pasti dimulainya MotoGP 2020.
Jika balap perdana MotoGP 2020 semakin diundur, maka kalender balap akan semakin padat.
Konsekuensi lainnya adalah jadwal MotoGP 2021 akan turut terganggu.
Untuk mengatasi masalah ini, bos Dorna Sports Camelo Ezpeleta mengaku akan mengurangi jumlah seri MotoGP 2020.
Jika tidak ada perubahan, MotoGP 2020 direncanakan dimulai di Sirkuit Le Mans, Prancis, pada 17 Mei dan berakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 29 November mendatang.
Baca: Sedih Kalender MotoGP 2020 Berantakan karena Wabah Corona, Valentino Rossi Pilih Opsi Ini
Baca: Bisa Menang di Balap Virtual MotoGP, Alex Marquez Mengaku Dibantu Pembalap E-Sport Indonesia
Namun, mengingat pandemi corona yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, MotoGP Prancis dan MotoGP Italia bisa jadi akan ditunda.
Carmelo Ezpeleta menjelaskan bahwa Dorna Sports belum bisa memastikan kalender pasti balapan sebelum situasi dunia benar-benar jelas.
"Ini akan sangat bergantung pada kapan kami bisa memulai lomba. Ada yang mengatakan, setidaknya menggelar 13 lomba. Tapi, itu tidak benar," kata Carmelo Ezpeleta dilansir GridOto.com dari GPOne.
"Kami akan menggelar lomba sebanyak yang bisa kami lakukan, tanpa memberi tekanan lebih besar pada akhir musim ini yang sudah cukup padat," katanya menambahkan.
Carmelo Ezpeleta tak ingin MotoGP 2020 mengganggu persiapan dan jalannya MotoGP 2021.
"Saya tegaskan, ini sangat bergantung pada kapan kami bisa memulai musim ini. Kami juga bisa memangkas lomba agar tahun depan berjalan normal," Ezpeleta menjelaskan.
"Kami akan melihat bagaimana situasi, karena seluruh dunia tak akan sama setelah virus ini berakhir. Yang terpenting sekarang, kita bisa bangkit kembali," ujar Ezpeleta.
Sementara itu Valentinot Rossi juga menyarankan tidak perlu memaksakan menggelar seluruh seri yang telah dijadwalkan.
Baca: Mantan Manajer Ducati dan Repsol Honda Ungkap Penyebab Valentino Rossi Gagal Juara Bersama Ducati
Baca: Valentino Rossi dan Bos Ducati Paolo Ciabatti Tidak Yakin Seri Perdana MotoGP 2020 Bisa Digelar Mei
Ada 19 seri yang akan digelar hingga akhir November, menyusul pergeseran beberapa seri tersebut.
Di tengah isu virus corona yang masih belum reda, muncul dua opsi untuk MotoGP.
Opsi pertama adalah mengurangi jumlah seri jika kasus ini tak kunjung membaik dalam waktu dekat.
Sementara yang kedua adalah menggelar dua balapan di satu akhir pekan pada sejumlah seri seperti di Superbike.
Opsi ini membuat MotoGP tetap bisa menggelar banyak balapan tanpa terlalu menghabiskan waktu.
Jika harus memilih, Rossi merasa opsi pertama lebih masuk akal.
Ia menilai dengan situasi saat ini, tidaklah wajib untuk menggelar seluruh balapan.
"Target tahun ini adalah untuk tetap menjalani balapan sebanyak mungkin. Dua balapan di akhir pekan seperti di Superbike? Itu sebuah ide, tapi Anda juga bisa membuat kejuaraan berisi 12-13 balapan," kata rider Monster Energy Yamaha tersebut.
"Memang ada tujuh balapan yang hilang, tapi format biasa dari MotoGP terjaga. Lagipula tidak penting menggelar seluruh 20 balapan GP," tambahnya dikutip dari Crash.
Selain itu, Valentino Rossi dan Bos Ducati Paolo Ciabatti secara terang-terangan tidak yakin MotoGP 2020 akan dimulai Mei mendatang.
Pembalap Monster Energy Yamaha itu pesimis seri pembuka bisa dilangsungkan di Jerez.
Rossi juga ragu dua seri lainnya pada Mei, GP Prancis dan GP Italia, bisa dilangsungkan sesuai jadwal.
"Anda harus realistis bahwa balapan di Jerez, Le Mans (Spanyol), dan Mugello (Italia) akan sangat sulit dilaksanakan," kata Rossi, dilansir dari Motorsport-Total.
"Itu karena seri-seri balap tersebut seharusnya digelar pada Mei, namun saya tidak tahu bagaimana situasinya, dan apakah kondisi akan memungkinkan kami untuk balapan."
"Saya mengikuti perkembangannya. Saya pikir kita akan segera melihat angka kasus yang terjadi Italia di bagian lain benua ini," kata Ciabatti.
"Dengan mempelajari statistiknya, saya khawatir tidak mungkin untuk berpikir bahwa kejuaraan akan dimulai sebelum Juni atau Juli," dia menambahkan.
Artikel ini telah tayang di Motorplus-online.com dengan judul "Mantap, Ini 6 Tim di Kelas MotoGP Yang Akan Diberikan Bantuan Oleh Dorna Untuk Membayar Gaji Kru Tim Selama 3 Bulan"