Kail Robianto (38) pemancing asal Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Selasa (31/02/3020), menyambar sesosok mayat.
Iptu Eko Sujoko, Kapolsek Kesamben telah mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut.
Pada waktu itu, Robianto sedang memancing dan melemparkan pancingnya dalam air.
Tiba-tiba pancing tersebut tersangkut oleh benda dalam air.
Walaupun berat, Robianto nekat untuk menarik pancingnya.
Alih-alih mendapat ikan, Robianto kaget bukan kepalang ketika melihat pancingnya menyambar kaos sesosok mayat.
Seperti yang dilansir oleh Tribunnewswiki dari SURYA.ID, tanpa berpikir panjang Robianto langsung ngibrit dan meninggalkan pancingnya dan mulai lari ke arah perkampungan.
Baca: Kronologi Kasus Kakek 85 Tahun Bunuh Menantu karena Sering Dihina, Mayat Ditelantarkan 4 Hari
Baca: Terungkap Misteri Penemuan Mayat ABG Tasik di Gorong-gorong: Dibunuh Ayah Kandung karena Minta Uang
"Seketika itu, ia langsung meninggalkan pancingnya dan lari ke perkampungan," terang Eko.
DenganLari ngibrit, Lelaki 38 tahun tersebut lari ke arah perkampungan sampai bertemu Wahyudi (50).
Robianto langsung saja menceritakan apa yang dialaminya pada Wahyudi soal pancingnya yang menyambar mayat.
Akan tetapi pada waktu itu di ia masih belum tahu apakah mayat itu laki-laki atau perempuan.
"Akhirnya warga berdatangan dan mengeceknya. Ternyata mayat itu seorang laki-laki yang tak lain warga desa setempat," jelas Eko memberikan tambahan.
Setalah ditelusuri, mayat tersebut akhirnya dapat teridentifikasi.
Mayat tersebut adalah Paplata Jonathan (60), warga Dusun Sembong, Desa Pagergunung yang jaraknya haya 3 kilometer dari TKP.
Walau identitas sudah diketahui, tapi motif dari kematian korban belum diketahui.
"Belum diketahui penyebab kematian korban, hingga mayatnya ditemukan di kali tersebut. Namun menurut keluarganya, korban sudah tak pulang sejak Senin (30/3/2020) sore," ujar Eko.
Iptu Eko telah memastikan tidak ditemukannya suatu hal mencurigakan di tubuh korban.
Berdasarkan dari penuturan keluarga korban, memang akhir-akhirini korban terlihat pikun.
Hal tersebut dibenarkan lantaran korban diketahui sering mandi di kali meski di rumah ada sumur.