Meski Laporkan Nol Kasus, Masyarakat di Tempat Ini Sudah Merasakan Dampak Pandemi Corona

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pulau di negara Palau. Negara kecil termasuk satu dari segelintir negara yang dinyatakan WHO bebas coronavirus namun tetap terdampak virus tersebut.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Hingga Rabu (1/4/2020) malam, jumlah kasus virus corona atau covid-19 telah mencapai angka 885.221 kasus yang tersebar di lebih dari 200 negara, berdasarkan data worldometers.info.

Meski begitu, masih ada tempat-tempat di dunia ini yang belum mengonfirmasi satupun kasus virus corona, seperti Palau.

Dilansir oleh South China Morning Post, pulau tropis bebas korona yang terletak di Pasifik utara ini mungkin merupakan tempat yang sempurna untuk menangkal penyakit yang telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO tersebut.

Tetapi penduduk di Palau mengatakan kehidupan saat ini jauh dari ideal.

Kondisi mikro dari 18.000 orang adalah di antara sejumlah tempat di Bumi yang terus berkurang yang masih melaporkan nol kasus Covid-19 ketika angka meningkat setiap hari di tempat lain.

Kelompok yang berbeda juga termasuk Samoa, Turkmenistan, Korea Utara dan pangkalan di benua Antartika.

Sebuah titik di lautan yang berjarak ratusan kilometer dari tetangga terdekatnya, Palau dikelilingi oleh Pasifik yang luas, yang bertindak sebagai penyangga terhadap virus.

Seiring dengan pembatasan perjalanan yang ketat, ini tampaknya telah mencegah infeksi bagi sejumlah negara termasuk Tonga, Kepulauan Solomon, Kepulauan Marshall, dan Mikronesia.

Baca: Disebut Lalai dalam Penanganan Virus Corona di Indonesia, Presiden Jokowi Digugat Warga

Baca: Update Pasien Virus Corona 1 April 2020: Total 169.599 Sembuh, 42.331 Meninggal dari 859.556 Kasus

Sebuah pemandangan menunjukkan sepinya jalan dengan toko-toko dan restoran yang tertutup selama lockdown yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Lukla gerbang utama ke wilayah Everest, sekitar 140 km timur laut Kathmandu pada 28 Maret , 2020. (PRAKASH MATHEMA / AFP)

Meski begitu, keterpencilan suatu tempat tidak menjamin bahwa tempat tersebut aman dari penyebaran virus corona.

Contohnya adalah Kepulauan Mariana Utara mengkonfirmasi kasus pertama selama akhir pekan, diikuti oleh dugaan kematian pada hari Senin, dilansir oleh South China Morning Post.

Klamiokl Tulop, artis berusia 28 tahun dan ibu tunggal, berharap Palau dapat menghindari nasib sebagaimana yang dialami Wuhan, New York, atau Madrid .

Tapi dia menggambarkan rasa takut yang semakin besar terhadap dugaan bahwa virus itu akan datang atau mungkin sudah ada di pulau itu tanpa terdeteksi.

"Anda bisa merasakan ketegangan yang meningkat dan panic buying," katanya.

"Toko-toko semakin ramai selama minggu-minggu non-gajian."

Ada beberapa ketakutan di Palau, termasuk kasus potensial yang melihat satu orang ditempatkan di karantina minggu ini ketika pihak berwenang menunggu hasil tes.

Baca: Jumlah Korban Meninggal Akibat Covid-19 Terus Melonjak, Spanyol Ubah Gelanggang Es Jadi Kamar Mayat

Baca: Studi Sebut Angka Kematian Akibat Covid-19 di AS Bisa Capai 2.300 per Hari pada April

Kemudian, di dalam empat pangkalan penelitian Antartika terpencil di Australia, sekitar 90 orang mendapati diri mereka berlindung di satu-satunya benua yang bebas virus ketika mereka menyaksikan rumah lama mereka berubah tanpa bisa dikenali.

"Mereka mungkin satu-satunya warga Australia saat ini yang dapat makan malam bersama atau bar masih buka atau gym masih buka," kata manajer Operasi Divisi Antartika Robb Clifton.

Meski Palau tidak memiliki satupun kasus virus corona yang dikonfirmasi, itu tidak membebaskannya dari ketakutan masyarakat dan kelumpuhan ekonomi yang telah mempengaruhi seluruh dunia.

Gang-gang supermarket di kota terbesar di negara itu, Koror, mengalami panic buying  dan ada kekurangan pembersih tangan, masker, dan alkohol.

Pulau-pulau sangat bergantung pada barang yang dikirim atau diterbangkan ke negara itu, yang berarti persediaan cepat habis.

Baca: Seorang Nenek berumur 102 Tahun di Italia, Penggemar Valentino Rossi, Sembuh dari Corona

United  Airlines yang digunakan untukn terbang enam kali seminggu dari Guam terdekat, kini hanya ada satu penerbangan setiap minggunya.

"Lihatlah betapa buruknya kita mengatasi ketika pengiriman terlambat sebelum pandemi ini terjadi," kata Tulop.

"Semua orang praktis gempar."

Warga telah mempraktikkan jarak sosial. Dokter sedang menunggu alat tes untuk tiba dari Taiwan. Pemerintah sedang membangun lima ruang isolasi yang akan dapat menampung hingga 14 pasien.

Semuanya terasa seperti menunggu hal yang tak terhindarkan.

"Saya ingin menjadi optimis bahwa kita (Palau) tidak akan mendapatkan virus," kata Tulop.

"Tapi Palau pasti akan mendapatkannya. Kami sangat bergantung pada pariwisata dan sebagian besar dari kita bahkan perlu melakukan perjalanan untuk bekerja. ”

Tes terbesar Palau mungkin belum datang dengan kasus positif pertama.

Tetapi bahkan di sudut-sudut paling terpencil di dunia, dampak pandemi global yang sesungguhnya ini sudah dirasakan.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer