Sebab, pertandingan yang dimenangi Atalanta dengan skor 4-1 itu dihadiri oleh lebih dari 40.000 orang dan diklaim membuat virus corona menyebar ke seluruh Italia dan Spanyol.
"Pertandingan itu merupakan bom biologis."
"Saat itu, kami sama sekali tidak tahu apa yang terjadi," kata Gori seperti dikutip dari Marca.
Baca: Cerita Eks Kapten Italia 2006, Fabio Cannavaro Pasca-Pandemi Corona di China: Situasi Sudah Normal
"Jika virus itu mulai merebak, sekitar 40.0000 fans yang datang ke San Siro (Milan), sudah pasti terinfeksi," imbuh Gori.
Lombardy memang menjadi wilayah paling parah terdampak virus corona.
Hal itu membuat pemerintah Italia memberlakukan karantina wilayah pada awal Maret.
Menanggapi kasus yang terjadi sesuai laga Atalanta vs Valencia, Presiden UEFA Aleksander Ceferin menyebutkan bahwa saat itu tidak ada yang tahu wilayah Lombardia akan menjadi pusat penyebaran virus corona.
"Pada 19 Februari, tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Lombardia akan menjadi pusat epidemi," kata Ceferin.
"Siapa kami dan kami bisa apa sehingga bisa mengatakan pertandingan itu digelar?"
"Kami selalu mengikuti saran otoritas setiap waktu dan kami tidak bisa melakukan apa-apa," kata Ceferin menambahkan.
Baca: Persib Jamin Gaji Para Pemain Lancar, Meski Liga 1 2020 Dihentikan Akibat Virus Corona
Ceferin kemudian menjelaskan bahwa keputusan untuk menggelar laga leg kedua menjadi lebih mudah setelah melihat situasi yang terjadi setelah pertandingan pertama.
Pada pertandingan leg kedua yang digelar di Estadio Mestalla pada 11 Maret, UEFA memutuskan laga Valencia vs Atalanta dilangsungkan tanpa penonton. Pertandingan leg kedua di Mestalla digelar 15 hari setelah laga leg pertama di Milan.
"Keputusan tidak bisa diambil dalam satu hari karena ada kontrak dan persetujuan," ungkap Ceferin.
"Saat itu, sepak bola masih dipertandingan di seluruh Eropa.
Perbatasan juga masih dibuka ketika laga Valencia dan Atalanta dimainkan," kata Ceferin menambahkan.
"Fans yang berkumpul di luar stadion merupakan tanggung jawab otoritas Spanyol," kata Ceferin mengakhiri.
Pada Jumat (27/3/2020), pesepak bola asal Brasil yang bermain di klub Indonesia, Wander Luiz menjadi korban terbaru virus corona di kalangan pesepak bola.
Sebelumnya pada Senin (23/3/2020), Fatih Terim, merupakan insan sepak bola terbaru yang terdampak virus Corona.