Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kleptomania adalah suatu kondisi yang termasuk ke dalam kelompok gangguan kendali impulsif, yaitu ketika penderita tidak dapat menahan diri untuk mencuri.
Kleptomania merupakan kegagalan berulang melawan dorongan untuk mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak benar-benar dibutuhkan dan biasanya memiliki sedikit nilai saja.
Meski jarang terjadi pada seseorang, namun penyakit mental ini membuat penderitanya terganggu secara emosional, sehingga malu untuk mencari pengobatan.
Umumnya kleptomania terbentuk di masa remaja, namun ada juga yang muncul setelah dewasa.
Gangguan ini bisa menimpa anak-anak, remaja, atau dewasa bahkan hingga usia tua, meskipun jarang terjadi.
Para penderita kleptomania sering kali melakukan aksinya di tempat umum, seperti di warung atau toko, namun sebagian ada juga yang mencuri dari rumah teman.
Meskipun tidak ada obat untuk kleptomania, pengobatan psikoterapi mungkin dapat membantu mengakhiri siklus kompulsif untuk mencuri. (1)
Baca: Megalomania
Baca: Aterosklerosis
Penyebab
Sebenarnya penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti.
Beberapa teori menunjukkan perubahan di otak dapat menjadi akar dari kleptomania.
Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami penyebab kleptomania.
Namun, Menurut DSM-5, kleptomania memiliki kaitan dengan sistem serotonin, dopamin, dan opioid.
- Serotonin
Masalah neurotransmiter di otak yang disebut dengan serotonin, serotonin membantu mengatur mood dan emosi.
- Dopamin
Terkait dengan gangguan adiktif dan mencuri dapat menyebabkan pelepasan dopamin (neurotransmiter lain).
- Opioid
Kleptomania berkaitan dengan sistem opioid otak.
Dorongan atau motivasi juga diatur oleh sistem opioid otak.
Ketidakseimbangan sistem ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menahan suatu dorongan atau keinginan.
Beberapa dokter berpendapat bahwa kleptomania merupakan bagian dari spektrum gangguan obsesif-kompulsif.
Alasannya karena orang memiliki dorongan untuk mencuri sebagai alien, yaitu intrusi yang tidak diinginkan di dalam kondisi mental mereka.
Bukti lainnya menunjukkan bahwa kleptomania mungkin memiliki kaitan dengan gangguan mood, seperti depresi. (2)
Baca: Kanker Tenggorokan
Baca: Kanker Endometrium
Gejala
Perlu diketahui bahwa kleptomania berbeda dengan pencurian yang dilandasi motif kriminal.
Sejumlah gejala yang terdapat pada penderita kleptomania adalah:
- Penderita kleptomania selalu gagal menolak dorongan yang kuat untuk mencuri, meski barang yang dicuri adalah sesuatu yang tidak berharga dan tidak mereka butuhkan. Hal ini berbeda dari pencurian kriminal yang mencuri barang berharga dan bernilai tinggi.
- Penderita umumnya merasa cemas dan tegang saat hendak melakukan pencurian, lalu timbul rasa senang dan puas setelah berhasil melakukan aksinya. Kemudian, muncul rasa bersalah, menyesal, malu, dan takut tertangkap. Namun demikian, mereka tetap tidak bisa menahan diri untuk mengulangi perbuatannya.
- Penderita kleptomania umumnya melakukan aksinya secara spontan dan seorang diri, berbeda dengan pencuri kriminal yang sering melibatkan orang lain, dan menyusun rencana sebelum mencuri. Barang yang dicuri juga jarang digunakan untuk dirinya sendiri. Penderita kleptomania umumnya membuang barang curian tersebut, atau memberikannya ke teman atau keluarga.
- Pencurian yang mereka lakukan juga tidak berhubungan dengan respon terhadap delusi atau halusinasi. Bukan juga karena luapan kemarahan atau balas dendam. (2)
Baca: Demam
Baca: Batuk
Pengobatan
Kleptomania sulit untuk diatasi sendiri, harus dengan pengobatan karena tanpa pengobatan, kleptomania bisa menjadi berkelanjutan dan menjadi kondisi jangka panjang.
Pengobatan kleptomania biasanya melibatkan obat-obatan dan psikoterapi, kadang-kadang bersama dengan kelompok-kelompok swadaya.
Namun, tidak ada standar untuk pengobatan kleptomania, dan peneliti masih mencoba untuk memahami apa terapi yang terbaik.
- Obat
Terdapat beberapa penelitian ilmiah tentang penggunaan obat psikiatri untuk mengobati kleptomania.
Namun, dari obat-obat tersebut tidak ada obat yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serika (FDA) untuk kleptomania.
Padahal, obat-obatan tertentu dapat membantu, tergantung pada keadaan Anda dan apakah Anda memiliki gangguan mental lainnya, seperti depresi atau gangguan obsesif-kompulsif.
Dokter dapat mempertimbangkan dan meresepkan antidepresan, khususnya selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Kecanduan obat yang disebut antagonis opioid dapat mengurangi dorongan dan kesenangan yang terkait dengan mencuri.
Obat lain dapat dipertimbangkan juga.
- Psikoterapi
Suatu bentuk psikoterapi yang disebut terapi perilaku kognitif membantu Anda mengidentifikasi kondisi, keyakinan dan perilaku negatif, untuk digantikan menjadi suatu keyakinan dan perilaku yang positif.
- Sensitisasi tertutup, di mana Anda membayangkan diri Anda mencuri dan kemudian menghadapi konsekuensi negatif, seperti tertangkap basah ketika sedang mencuri.
- Terapi aversi atau keengganan, di mana teknik ini agak menyakitkan, seperti menahan napas ketika ada dorongan untuk mencuri sampai Anda menjadi tidak nyaman.
- Desensitisasi sistematis, di mana Anda berlatih teknik relaksasi dan gambar diri Anda dalam mengendalikan dorongan untuk mencuri.
- Menghindari kekambuhan
Kambuh dari kleptomania bukanlah hal yang luar biasa.
Untuk membantu menghindari kambuh, pastikan untuk tetap pada rencana pengobatan Anda.
Jika Anda merasa mendesak untuk mencuri, hubungi penyedia kesehatan mental atau hubungi seseorang atau teman yang dapat dipercaya dalam mengutarakan keinginan Anda tersebut.
Jika tidak diobati, kleptomania bisa mengakibatkan masalah emosional, keluarga, hukum, kerja dan masalah keuangan.
Misalnya, Anda tahu mencuri itu salah tapi Anda merasa tidak berdaya untuk menolak dorongan, sehingga Anda mungkin didera rasa bersalah, rasa malu, membenci diri sendiri dan merasa hina.
Anda juga sebaliknya dapat mengalami pergumulan moral, bingung dan marah oleh pencurian kompulsif yang dilakukan. (3)