Baru 92 Persen, Pemerintah Undur Target Penyelesaian RS Corona Pulau Galang hingga 5 April 2020

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan interior fasilitas observasi dan isolasi di Pulau Galang, Batam(Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan proses pembangunan RS Darurat virus corona (Covid-19) di Pulau Galang, Kepulauan Riau, telah mencapai 92 persen.

Untuk itu, target penyelesaian RS Darurat Pulau Galang ini pun terpaksa diundur menjadi tanggal 5 Aapril 2020.

Pada awalnya, fasilitas tersebut ditargetkan selesai pada 28 Maret 2020. Namun kendala saat pengiriman barang dan cuaca yang buruk membuat penyelesaiannya mundur dari jadwal.

"Semula fasilitas ini ditargetkan selesai pada 28 Maret 2020, namun karena kendala faktor pengiriman barang, termasuk material konstruksi, akibat cuaca buruk, maka target penyelesaian bergeser menjadi tanggal 5 April 2020," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmadwidjaja dalam keterangan tertulis, Senin (30/3/2020).

Kondisi terkini fasilitas observasi dan isolasi di Pulau Galang, Batam(Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Dikutip dari Kompas.com, rencananya rumah sakit tersebut nantinya akan akan tersedia fasilitas penampungan 1.000 tempatb tidur.

Baca: Jadi Wacana Pemerintah dalam Penanganan Virus Corona, Apa yang Dimaksud dengan Darurat Sipil?

Baca: RSUD Kota Salatiga

Gedung tersebut diprioritaskan untuk diselesaikan terlebih dahulu sebanyak 240 tempat tidur untuk kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 100 tempat tidur untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Adapun, 340 tempat tidur tersebut merupakan fasilitas observasi non ICU.

Sedangkan 20 tempat tidur lainnya merupakan fasilitas ICU. Sisanya 640 tempat tidur akan dilaksanakan pembangunan fasilitasnya pada tahap II.

Secara rinci, lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas rumah sakit darurat ini berada pada wilayah eks pengungsi Vietnam.

Lalu, ada area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar.

"Dan 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar," ujar Endra.

Penampakan interior fasilitas observasi dan isolasi di Pulau Galang, Batam(Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Adapun pembangunan dibagi menjadi tiga zonasi.

Zonasi itu yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang, dan power house.

Baca: Mengenal Huang Xiqiu, Arsitek RS Khusus Corona di Wuhan yang Lahir dan Sekolah di Jember

Baca: Perkiraan 2 Juta Orang Lebih Perlu Perawatan, Begini Skenario Terburuk Virus Corona di Indonesia

Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas.

Zona C merupakan zona pembangunan tahap berikutnya dengan memanfaatkan lahan cadangan.

Selain itu, di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.

Endra mengatakan keseluruhan pekerjaan berlangsung di bawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau dan Ditjen Cipta Karya.

"Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya," kata dia.

Dia menambahkan, berdasarkan rapat koordinasi antara Kementerian PUPR, TNI, Kontraktor BUMN dan konsultan manajemen konstruksi pada Minggu, (29/3/2020), bahwa kelengkapan furniture akan masuk ke fasilitas ex-Sinam mulai Minggu, 29 Maret 2020.

"TNI akan mengelola dan mulai menempatkan petugas medik Rabu, 1 April 2020," ucap Endra.

(Tribunnewswiki.com/Ami H)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Undur Target Pembangunan RS Darurat Pulau Galang 5 April 2020"



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer