Menurutnya, pemerintah bisa melawan wabah Covid-19 ini dengan mengambil kebijakan lockdown.
Baca: 1 Warganya Positif Corona, Wali Kota Tegal Lakukan Local Lockdown: Ini demi Keamanan Bersama
Fadli Zon menambahkan, apabila kebijakan lockdown secara nasional belum dapat dilakukan maka pemerintah bisa melakukan lockdown untuk Jabodetabek.
Hal tersebut ia ungkapkan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Jumat (27/3/2020).
"If we want to win this war against COVID-19 then LOCKDOWN INDONESIA or at least first lockdown Jabodetabek. @jokowi,
(Jika kita ingin memenangkan perang melawan COVID-19 ini maka LOCKDOWN INDONESIA atau paling tidak lockdown Jabodetabek terlebih dahulu)," tulisnya.
Fadli Zon juga telah mengingatkan pemerintah sejak 12 hari yang lalu.
Tak hanya itu, Fadli Zon sampai menulis surat terbuka.
Namun, pendapat dan sarannya untuk kebijakan lockdown tidak ditanggapi oleh pemerintah.
Fadli Zon pun menyebut bahwa negara ini seperti sedang kehilangan pemimpin.
Baca: Fadli Zon Tuding Pemerintah Buang Waktu dan Anggap Enteng Corona, Kena Tegur Najwa Shihab
"Sy selalu mencoba mengingatkan pemerintah agar terkunci sejak 12 hari yang lalu. Tapi tak digubris. Sy sdh menulis surat terbuka dg segala argumentasi. Negeri ini mmg sdg kehilangan pemimpin," tulis Fadli Zon di akun twitternya, Kamis (26/3/2020).
Ia mengungkapkan, bahwa ini merupakan tugasnya sebagai Anggota DPR RI untuk mengingatkan pemerintah.
Meski demikian, ia juga menjelaskan bahwa segala keputusan berada di tangan pemerintah.
"Tugas sy sbg wakil rakyat, ditangani ningatkan pemerintah. Keputusan ada di tangan Presiden," tambahnya.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk mengambil kebijakan local lockdown.
Dedy Yon Supriyono harus mengambil kebijakan local lockdown ini sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Dikutip dari Warta Koa, Pemerintah Kota Tegal akan menutup seluruh akses jalur masuk menuju Kota Tegal.
Dedy Yon Supriyono menyebut langkah tersebut sebagai full local lockdown.
Semua akses jalan akan ditutup, kecuali jalan nasional dan provinsi.
Adapun rencana lockdown lokal Tegal mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.
Akan ada 49 jalur ditutup dari 51 jalur di Kota Tegal.
"Kita berencana akan full local lockdown. Seluruh perbatasan akan kita tutup.Yang dibuka hanya jalur provinsi dan jalur nasional. Ini demi keamanan bersama," kata Dedy Yon dalam Konferensi Pers di Pendopo Ki Gede Sebayu, Rabu (25/3/2020) malam.
Baca: Tegaskan Tak Akan Lakukan Lockdown, Jokowi: Negara Kita yang Paling Pas adalah Physical Distancing
Baca: Belum Ada Kasus Positif Virus Corona, Benua Ini Sudah Lakukan Lockdown Jauh-jauh Hari
Dedy Yon mengatakan, jalan menuju Kota Tegal akan ditutup dengan pembatas beton.
Sehingga nantinya tidak ada masyarakat yang bisa membuka atau memindahkan pembatas jalan tersebut.
Ia juga berharap, masyarakat bisa memahami kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Tegal.
Menurutnya, upaya ini supaya Kota Tegal terhindar dari bahaya virus corona atau Covid-19.
"Masyarakat harus memahami. Ini pilihan pahit. Saya pribadi dilematis. Bahkan jika saya disuruh memilih, lebih baik saya dibenci dari pada maut menjemput mereka," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah.
Hingga Kamis (26/3/2020), juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengumumkan penambahan jumlah pasien virus corona.
Sebelumnya, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia mencapai angka 790 orang.
Namun, angka tersebut semakin bertambah hingga naik menjadi 893 orang.
Sementara itu, pasien meninggal karena virus corona juga bertambah menjadi 78 orang.
Hingga saat ini, pasien sembuh dari virus corona tetap berjumlah 35 orang.
DKI Jakarta saat ini menjadi daerah dengan jumlah tertinggi kasus positif Covid-19.
Jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 515 kasus.
Sedangkan Jawa Barat terdapat 78 kasus, Banten 67 kasus dan Jawa Timur 59 kasus.