Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Batuk kronis adalah batuk yang berlangsung selama lebih dari 2 bulan pada orang dewasa atau 1 bulan pada anak-anak.
Pada orang dewasa, batuk kronis sering kali disebabkan oleh kebiasaan merokok dan TBC.
Sedangkan pada anak-anak, batuk kronis paling sering disebabkan oleh asma.
Batuk kronis dapat disertai dengan dahak dan sakit tenggorokan, hal tersebut dapat dikenali berdasarkan penyebabnya.
Batuk kronis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderitanya mengalami kesulitan tidur.
Untuk membantu mencegah timbulnya batuk menjadi batuk kronis, perbanyaklah konsumsi air putih dan berhentilah merokok. (1)
Baca: Batuk
Baca: Demam
Penyebab
Beberapa penyebab umum batuk kronis termasuk asma, rinitis alergi, persoalan-persoalan sinus (contohnya infeksi sinus), dan pengaliran balik ke esofagus (esophageal reflux) dari isi-isi lambung.
Pada kejadian-kejadian yang jarang, batuk kronis adalah akibat dari penghisapan benda-benda asing ke dalam paru-paru (biasanya pada anak-anak).
Jika batuk kronis muncul, melakukan prosedur x-ray adalah sesuatu yang penting.
- Merokok
Kebiasaan merokok adalah penyebab yang paling umum dari batuk kronis.
Bahkan jika Anda hanya menjadi perokok pasif, Anda juga bisa terjangkit bronkitis kronis.
- Asma
Asma sendiri adalah penyakit paru-paru kronis di mana saluran udara di paru-paru rentan terhadap inflamasi dan pembengkakan.
Pemicu asma setiap orang berbeda-beda, ada yang dipicu oleh udara, asap rokok, pilek, makanan tertentu dan olahraga.
Sementara itu, beberapa penderita asma mempunyai batuk kronis sebagai gejala mereka satu-satunya.
Kondisi ini sering kali dirujuk sebagai asma varian-batuk.
- Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Gastroesophageal reflux disease adalah suatu penyakit dari kerongkongan dan lambung yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan akibat dari menurunnya fungsi katup.
Gejala umum dari GERD adalah mulas, nyeri dada dan mengi.
- Infeksi
Infeksi seperti bronkitis atau pneumonia dapat menyebabkan batuk kronis.
Infeksi-infeksi sendiri dapat disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur.
Sementara itu, infeksi virus tidak merespon pada antibiotik.
- Obat-obatan
Obat ACE inhibitor adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati gagal jantung dan tekanan darah tinggi.
Pada beberapa orang, batuk kronis dapat bertahan selama beberapa minggu setelah berhenti meminum obat ACE inhibitor.
Meski begitu, tidak harus berhenti mengambil obat resep ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
- Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala pilek, sedikit demam dan batuk hebat yang bisa membuat sulit untuk bernapas.
- Sinus
Jika Anda memiliki masalah sinus dan belum ditangani dengan baik, hal itu bisa menyebabkan lendir tersumbat dan tidak bisa dikeluarkan.
Lendir bisa mengalir ke belakang tenggorokan dan memicu refleks batuk.
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Salah satu penyakit yang bisa menjadi penyebab batuk kronis adalah PPOK.
PPOK umum terjadi ketika saluran udara dan kantung udara di paru-paru menjadi meradang atau rusak.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 45 tahun dan memiliki kebiasaan merokok.
Pada penderita PPOK, paru-paru akan menghasilkan lendir berlebih yang kemudian secara refleks tubuh akan mencoba mengeluarkannya dengan batuk. (2)
Baca: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Baca: Serangan Jantung
Gejaja
Selain batuk yang berlangsung lama, gejala lain yang muncul tergantung kepada penyebabnya.
Gejala yang dapat menyertai batuk kronis antara lain adalah:
- Pilek dan hidung tersumbat
- Dahak di tenggorokan
- Sakit tenggorokan
- Suara serak
- Bengek
- Nyeri ulu hati
- Mulut terasa pahit
Segera temui dokter bila muncul batuk kronis disertai dengan gejala berikut:
- Keringat di malam hari
- Demam
- Berat badan menurun
- Nyeri dada
- Batuk darah
- Sesak napas (1)
Baca: Alergi Dingin
Baca: Alergi
Diagnosis dan Pengobatan
Untuk mencari penyebab batuk kronis, dokter Anda akan bertanya mengenai gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik.
Kemudian untuk memastikan penyebab tersebut, dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan lanjutan, di antaranya:
- Uji pencitraan, seperti foto Rontgen dada dan CT scan, guna melihat kondisi paru-paru.
- Tes fungsi paru, untuk mengukur kapasitas paru-paru.
- Tes dahak, untuk memeriksa kemungkinan infeksi bakteri.
- Tes asam lambung, untuk mengukur kadar asam lambung di kerongkongan.
- Endoskopi, guna melihat kondisi saluran pernapasan, atau kerongkongan dan lambung.
- Biopsi, atau pengambilan sampel jaringan dari saluran pernapasan, untuk diteliti di laboratorium.
Batuk kronis akan ditangani sesuai dengan penyebabnya.
Di bawah ini adalah beberapa jenis obat yang dapat diresepkan dokter untuk mengatasi batuk kronis:
- Antibiotik, seperti azithromycin dan cefuroxime.
- Obat pelega napas (bronkodilator), seperti teofilin.
- Antihistamin, seperti cetirizine dan fexofenadine.
- Kortikosteroid, seperti budesonide dan fluticasone.
- Dekongestan, seperti pseudoephedrine.
- Penghambat pompa proton, seperti esomeprazole dan lanzoprazole.
- Antagonis H2, seperti cimetidine dan famotidine.
- Antasida.
Bila batuk yang dialami sangat mengganggu, dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi batuk, seperti dextomethorphan atau codeine. (1)
Baca: Hand Sanitizer
Baca: Masker N95
Pencegahan
Selain dapat membantu meredakan gejala, beberapa langkah di bawah ini dapat dilakukan untuk mencegah batuk kronis:
- Menghindari alergen atau bahan-bahan atau lingkungan yang mungkin menjadi pemicu gejala alergi di tubuh Anda.
- Konsultasikan kembali dengan dokter mengenai manfaat dan risiko dari obat ACE inhibitor.
- Jangan merokok, karena merokok adalah penyebab yang paling umum dari batuk kronis.
- Bicara pada dokter anda tentang mengendalikan asma, hidung yang meler (postnasal drip), atau GERD anda untuk menghindari gejala-gejala batuk.
- Jaga jarak dari orang-orang lain yang diketahui sakit bronkitis atau pneumonia.
- Makan buah. Penelitian menyarankan bahwa diet-diet yang tinggi dalam serat buah dan flavonoids mungkin mencegah batuk produktif yang kronis.
- Perbanyak minum air putih karena air putih membantu ‘menenangkan’ peradangan yang terjadi pada tenggorokan. Jika terdapat lendir, air putih juga membantu melancarkan sekresi pada tenggorokan.
Ketika seseorang sudah merasakan bahwa batuk kronisnya mengganggu aktivitas makan, tidur dan bekerja, mulailah untuk mengonsumsi obat pereda batuk.
Tujuan obat pereda batuk agar penderita bisa beristirahat, makan dan bekerja dengan tenang meski hanya sementara. (2)