Geger Berita Ayah dan Anak yang Kabur dari Karantina di Bali, Nana Mirdad Blak-blakan Bela Mereka

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Instagram Nana Mirdad dan foto KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah virus corona di Indonesia makin hari makin bertambah jumlahnya.

Menurut data yang didapat Tribunnewswiki.com dari Worldometers.info, total kasus pasien terjangkit Covid-19 di Indonesia sudah capai 790 orang pada Kamis (26/3).

Pasien sembuh dari virus ini terbilang lebih sedikit dari korban jiwa yang terjangkit virus corona.

Sampai sekarang data tersebut menctat 58 orang meninggal dunia, dan total pasien sembuh 31 orang.

Khalayak ramai dilanda kepanikan akibat rasa takut terjangkit Covid-19 yang menularkan virusnya dengan mudah.

Tak ayal, banyak masyarakat yang melakukan panic buying.

Dari memborong bahan pokok, hand sanitizer hingga masker.

Sebab hal inilah pemerintah mengumumkan peraturan supaya situasi di masyarakat tetap kondusif.

Meskipun begitu, masyarakat saat ini sedang mengalami rasa panik dan takut meninggal dengan tragis sebab virus corona.

Perihal ini dibuktikan dengan ada banyak pasien poitif terjangkit corona memaksa pulang hingga kabur dari pengawasan.

Masalah ini sudah banyak diberitakan oleh media sosial akhir-akhir ini.

Satu diantara berita viral yaitu adanya berita seorang ayah dan anak kabur dari karantina di Bali.

Akan tetapi, berita tersebut tidak semuanya benar.

Masalah ini dibeberkan oleh istri Andrew White, Nana Mirdad melalui Instagram Story miliknya, @nanamirdad_, pada Kamis (26/3/2020).

Nana menjelaskan kronologi yang sebenarnya terjadi dengan ayah dan anak tersebut dalam beberapa instastory miliknya.

Tulisan Nana Mirdad dalam instastory miliknya terkait berita Ayah dan Anak (instagram/Nana Mirdad)

Nana menerangkan, seroang ayah bernama Tony dan dua anaknya baru saja tiba di bandara dari Inggris

Dua anak Tony yang bernama Isis dan Erica ini lalu melewati pemeriksaan temperatur dan menunjukkan suhu tubuh normal.

Akan tetapi, hanya Isis dari 40 penumpang pesawat Qatar Airways yang dipanggil ke ruang imigrasi walaupun suhu tubuhnya normal.

Sementara sang kakak, Erica dilepas dan diizinkan pulang.

Pihak imigrasi lalu menjelaska harus menjalani rapid test meskipun tidak menderita gejala apa pun.

Akan tetapi pihak Imigrasi tidak mempunyai alat tes tersebut.

Kemudian mereka menahan Isis di karantina sampai tes didapatkannya.

Tony, sebagai seorang ayah pun ikut ke tempat karantina.

Sebab ia tak mungkin meninggalkan anak gadisnya sendirian di karantina.

Di tempat karantina menjelaskan jika tes baru tersedia setelah Hari Raya Nyepi.

Tony dan Isis tidak dibekali alat pelindung diri atau APD ketika harus menunggu di tempat rentan penularan virus corona.

Oleh sebab itu, ayah tersebut memboyong anaknya pulang dan melakukan pemeriksaan langsung ke dokter dan diberikan serifikat kesehatan yang menyatakan bahwa Isis sehat-sehat saja.

Akan tetapi pada malam harinya, rumah Tony didatangi oleh banyak orang yang memaksa mereka untuk kembali ke karantina tanpa pemeriksaan kesehatan ataupun APD standar.

Sertifikat kesehatan milik Isis pun tidak diterima oleh segerombolan orang tersebut.

Tak sampai di situ saja, data diri pribadi Tony dan Isis juga disebar seolah-olah mereka merupakan buronan.

Sampai saat ini, Nana menjelaskan jika ayah dan anak ini menerima banyak pesan dan telepon dari orang tak dikenal.

Penelepon dan pengirim pesan tersebut meneror dengan ancaman akan melakukan hal jahat pada Tony dan Isis.

Anak Jamal Mirdad ini mengungkapkan jika keluarga Tony merupakan teman dekatnya dan Andrew, sehingga dirinya tahu persis apa yang sebenarnya terjadi.

"Dari mana saya tahu kronologis ini? Karena Tony Sekeluarga adalah teman dekat saya dan Andrew," tulisnya di salah satu rangkaian Instastory-nya yang membahas masalah ini.

Dalam 11 unggahan Instastory yang diunggah putri pasangan artis kawakan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad ini juga memberikan gambar tempat Tony dan Isis menunggu di karantina.

Mereka diminta untuk menunggu di sebuah kamar mandi tanpa APD dan surat-surat yang jelas.

Hanya diberi nasi bungkus, Tony dan Isis tidak diizinkan keluar sampai alat tes rapid datang.

Unggahan Nana Mirdad terkait tempat Tony dan Isis di karantina dan tak diijinkan keluar (instagram/Nana Mirdad)

Nana sangat menyayangkan perlakuan petugas dan pelayanan pemerintah yang justru mengambil secara acak penumpang di bandara.

Kemudian mereka memaksa satu penumpang tanpa gejala tersebut ke karantina sementara penumpang lain tidak semua dicek temperatur dan dikarantina.

Tulisan Nana Mirdad yang menyayangkan penanganan Tony dan Isis (Instagram/Nana Mirdad)

Kakak Naysyila Mirdad tersebut juga mengimbau warganet untuk jangan mudah percaya pada suatu berita.

Ia juga mengatakan betapa pentingnya mengklarifikasi informasi sebelum berkomentar dan membagikannya ke media.

Sebagian artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul, "Heboh Kabar Bapak dan Anak Kabur dari Karantina Covid-19 di Bali, Nana Mirdad Bongkar Kisah Miris di Baliknya: Karena Mereka Adalah Teman Dekat Saya!"

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa, Grid.id/Maria Novika Diah Siswari)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer