Sedih Kalender MotoGP 2020 Berantakan karena Wabah Corona, Valentino Rossi Pilih Opsi Ini

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Valentino Rossi, Franco Morbidelli, dan Francesco Bagnaia berlatih bersama di MotoRanch VR46

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah corona membuat penyelenggaraan MotoGP berantakan.

MotoGP Qatar dibatalkan dan banyak seri lain yang ditunda.

Hingga saat ini, seri pembuka MotoGP 2020 dijadwalkan digelar di Jerez mendatang.

Namun, masih ada kemungkinkan diundur, mengingat keadaan Spanyol juga memburuk karena corona.

Hal ini tampaknya membuat kesal Valentino Rossi.

Rossi menyarankan tidak perlu memaksakan menggelar seluruh seri yang telah dijadwalkan.

Baca: Mantan Manajer Ducati dan Repsol Honda Ungkap Penyebab Valentino Rossi Gagal Juara Bersama Ducati

Baca: Valentino Rossi dan Bos Ducati Paolo Ciabatti Tidak Yakin Seri Perdana MotoGP 2020 Bisa Digelar Mei

Valentino Rossi hanya menduduki posisi ke-12 pada tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Losail, Qatar (Twitter.com/YamahaMotoGP)

Ada 19 seri yang akan digelar hingga akhir November, menyusul pergeseran beberapa seri tersebut.

Di tengah isu virus corona yang masih belum reda, muncul dua opsi untuk MotoGP.

Opsi pertama adalah mengurangi jumlah seri jika kasus ini tak kunjung membaik dalam waktu dekat.

Sementara yang kedua adalah menggelar dua balapan di satu akhir pekan pada sejumlah seri seperti di Superbike.

Opsi ini membuat MotoGP tetap bisa menggelar banyak balapan tanpa terlalu menghabiskan waktu.

Jika harus memilih, Rossi merasa opsi pertama lebih masuk akal.

Ia menilai dengan situasi saat ini, tidaklah wajib untuk menggelar seluruh balapan.

"Target tahun ini adalah untuk tetap menjalani balapan sebanyak mungkin. Dua balapan di akhir pekan seperti di Superbike? Itu sebuah ide, tapi Anda juga bisa membuat kejuaraan berisi 12-13 balapan," kata rider Monster Energy Yamaha tersebut.

"Memang ada tujuh balapan yang hilang, tapi format biasa dari MotoGP terjaga. Lagipula tidak penting menggelar seluruh 20 balapan GP," tambahnya dikutip dari Crash.

Valentino Rossi dan Bos Ducati Paolo Ciabatti Tidak Yakin Seri Perdana MotoGP 2020 Bisa Digelar Mei

Wabah corona membuat kalender MotoGP 2020 berantakan dan belum bisa dipastikan.

Setelah kalender diubah beberapa kali, Dorna memutuskan seri perdana MotoGP 2020 digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol.

Sebelumnya, MotoGP Qatar dibatalkan dan seri Thailand, Amerika Serikat, dan Argentina ditunda.

Namun, melihat kondisi Spanyol saat ini, ada kemungkinan seri Jerez yang digelar pada Mei mendatang juga ditunda.

Wabah corona telah meluas dan Spanyol menjadi salah satu negara terdampak paling parah.

Baca: Nenek Pembalap MotoGP Spanyol Tito Rabat Meninggal karena COVID-19

Baca: Jadwal Balapan Berantakan karena Wabah Corona, Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Tulis Surat Terbuka

Secara terang-terangan, Valentino Rossi dan Bos Ducati Paolo Ciabatti tidak yakin MotoGP 2020 akan dimulai Mei mendatang.

Pembalap Monster Energy Yamaha itu pesimis seri pembuka bisa dilangsungkan di Jerez.

Valentino Rossi di Misano 2019 (MotoGP.com)

Rossi juga ragu dua seri lainnya pada Mei, GP Prancis dan GP Italia, bisa dilangsungkan sesuai jadwal.

"Anda harus realistis bahwa balapan di Jerez, Le Mans (Spanyol), dan Mugello (Italia) akan sangat sulit dilaksanakan," kata Rossi, dilansir dari Motorsport-Total.

"Itu karena seri-seri balap tersebut seharusnya digelar pada Mei, namun saya tidak tahu bagaimana situasinya, dan apakah kondisi akan memungkinkan kami untuk balapan."

"Saya mengikuti perkembangannya. Saya pikir kita akan segera melihat angka kasus yang terjadi Italia di bagian lain benua ini," kata Ciabatti.

"Dengan mempelajari statistiknya, saya khawatir tidak mungkin untuk berpikir bahwa kejuaraan akan dimulai sebelum Juni atau Juli," dia menambahkan.

Nenek Pembalap MotoGP Spanyol Tito Rabat Meninggal karena COVID-19

Kabar duka datang dari keluaraga Tito Rabat, pembalap MotoGP asal Spanyol.

Kakek dan nenek Tito Rabat meninggal dalam waktu yang berdekatan.

Kakek Tito Rabat yang bernama Rosendo Rabat meninggal pada Minggu (22/3/2020) karena setelah sakit lama.

Dilansir dari Motorplus-online yang mengutip GPOne.com, nenek Tito Rabat juga meninggal empat hari sebelumnya.

Nenek Tito Rabat yang bernama Rosa Sabater meninggal karena COVID-19 yang disebabkan virus Corona.

Wabah corona memang berdampak besar pada penyelenggaraan MotoGP.

Baca: Jadwal Balapan Berantakan karena Wabah Corona, Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Tulis Surat Terbuka

Baca: Bos Suzuki Ecstar Davide Brivio Sebut MotoGP 2020 Jadi yang Terparah Sepanjang Sejarah

Pembalap Spanyol Tito Rabat (Twitter.com/titorabat)

MotoGP Qatar dibatalkan dan banyak ronde lainnya yang terpaksa dibatalkan.

Banyak ronde MotoGP 2020 digelar di Eropa, epicenter wabah corona saat ini.

Italia merupakan negara terdampak paling parah dan korban meninggak mencapai 5 ribu jiwa.

Tidak hanya Italia, Spanyol juga memiliki kasus corona yang sangat banyak.

Valentino Rossi dan Muridnya Sumbang Dana ke Rumah Sakit di Italia untuk Lawan Virus Corona

Italia menjadi negara Eropa yang terdampak wabah corona paling parah.

Dikutip dari Worldometers.info, per 22 Maret ini sudah lebih dari 50 ribu kasus COVID-19 di Italia.

Saat ini, pemerintah Italia memutuskan melakukan lockdown agar wabah tidak semakin menyebar.

Hal membuat pembalap MotoGP Italia, Valentino Rossi dan muridnya bernama Francesco Bagnaia, sangat prihatin.

Kedua pembalap MotoGP itu tergerak untuk membantu memerangi virus corona yang meluas.

Baca: Jadwal Balapan Berantakan karena Wabah Corona, Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Tulis Surat Terbuka

Baca: Wabah Corona Meluas, Semua Latihan di MotoRanch VR46 Milik Valentino Rossi Wajib Dipantau 2 Dokter

Valentino Rossi (Mohd RASFAN / AFP)

Pembalap berjuluk The Doctor dan beserta muridnya ini memberikan donasi berupa uang kepada rumah sakit di Italia.

Namun, hal itu tidak mengurangi niat pembalap MotoGP untuk berdonasi.

Valentino Rossi menyumbangkan uangnya untuk membantu Rumah Sakit Marche Nord, sebuah rumah sakit lokal di Pesaro, Italia.

Rumah sakit tersebut merupakan tempat Rossi dirawat akibat cedera saat menjadi pembalap rookie.

Selain dana sendiri, Rossi juga bertindak sebagai kepala penggalangan dana dari banyak pengusaha.

Para fans Valentino Rossi juga menyumbangkan respirator sebagai bantu pernafasan pasien yang terjangkit Corona.

Sementara pembalap tim Pramac Ducati Francesco Bagnaia berdonasi di Rumah Sakit Molinette di Turin.

Dia juga menyumbang ke dewan kota untuk pemulihan krisis.

Tidak hanya orang-orang yang masih hidup, SIC56 Foundation, sebuah organisasi yang didirikan setelah kematian Marco Simoncelli berhasil mengumpulkan dana secara online.

Dana itu disumbangkan ke Rumah Sakit RIMINI INFERMI di Kota Rimini untuk penyediaan peralatan medis.

Pada 20 Maret, SIC56 telah mengumpulkan dana mencapai €4.343, atau sekitar Rp73,7juta.

Artikel ini telah tayang di Motorplus-online.com dengan judul "Kesal Jadwal MotoGP 2020 Acak-acakan, Valentino Rossi Sarankan Tidak Wajib Gelar Semua Seri"

(Motorplus-online.com/Erwan Hartawan/Reyhan Firdaus/Ardhana Adwitiya/TribunnewsWiki/Febri)


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer