MotoGP Qatar dibatalkan dan banyak seri lain yang ditunda.
Hingga saat ini, seri pembuka MotoGP 2020 dijadwalkan digelar di Jerez mendatang.
Namun, masih ada kemungkinkan diundur, mengingat keadaan Spanyol juga memburuk karena corona.
Hal ini tampaknya membuat kesal Valentino Rossi.
Rossi menyarankan tidak perlu memaksakan menggelar seluruh seri yang telah dijadwalkan.
Baca: Mantan Manajer Ducati dan Repsol Honda Ungkap Penyebab Valentino Rossi Gagal Juara Bersama Ducati
Baca: Valentino Rossi dan Bos Ducati Paolo Ciabatti Tidak Yakin Seri Perdana MotoGP 2020 Bisa Digelar Mei
Ada 19 seri yang akan digelar hingga akhir November, menyusul pergeseran beberapa seri tersebut.
Di tengah isu virus corona yang masih belum reda, muncul dua opsi untuk MotoGP.
Opsi pertama adalah mengurangi jumlah seri jika kasus ini tak kunjung membaik dalam waktu dekat.
Sementara yang kedua adalah menggelar dua balapan di satu akhir pekan pada sejumlah seri seperti di Superbike.
Opsi ini membuat MotoGP tetap bisa menggelar banyak balapan tanpa terlalu menghabiskan waktu.
Jika harus memilih, Rossi merasa opsi pertama lebih masuk akal.
Ia menilai dengan situasi saat ini, tidaklah wajib untuk menggelar seluruh balapan.
"Target tahun ini adalah untuk tetap menjalani balapan sebanyak mungkin. Dua balapan di akhir pekan seperti di Superbike? Itu sebuah ide, tapi Anda juga bisa membuat kejuaraan berisi 12-13 balapan," kata rider Monster Energy Yamaha tersebut.
"Memang ada tujuh balapan yang hilang, tapi format biasa dari MotoGP terjaga. Lagipula tidak penting menggelar seluruh 20 balapan GP," tambahnya dikutip dari Crash.
Wabah corona membuat kalender MotoGP 2020 berantakan dan belum bisa dipastikan.
Setelah kalender diubah beberapa kali, Dorna memutuskan seri perdana MotoGP 2020 digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Sebelumnya, MotoGP Qatar dibatalkan dan seri Thailand, Amerika Serikat, dan Argentina ditunda.
Namun, melihat kondisi Spanyol saat ini, ada kemungkinan seri Jerez yang digelar pada Mei mendatang juga ditunda.