Beredar kabar tenaga kesehatan mendapat perlakuan tidak baik oleh masyarakat sekitar karena bekerja di RSUP Persahabatan yang menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah menjelaskan, memang benar ada perawat dan tenaga kesehatan yang diusir dari tempat kostnya karena takut menularkan virus.
"Sejak tahu RS Persahabatan menjadi rumah sakit rujukan nasional untuk Covid-19, walaupun perawat tidak menangai Covid-19, bukan berkerja di ruang isolasinya, mereka tetap diminta tidak kost di situ," ungkap Harif kepada Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).
Kini, perawat yang diusir tersebut sementara waktu memutuskan untuk mengungsi dan tinggal di Rumah Sakit Persahabatan.
"Sehingga perawat dan dokter itu sekarang yang saya dapat informasinya dan sudah saya tanya kembali mereka menginap di rumah sakit," kata Harif.
Baca: Update Pasien Virus Corona 25 Maret 2020 : 108.578 Sembuh,18.916 Meninggal, Total 422.989 Kasus
Baca: 80 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia Alami Gejala Sedang, Bisa Lakukan Isolasi Mandiri di Rumah
Ia pun menyebutkan kalau pihak rumah sakit sedang berkoordinasi mencari tempat tinggal yang layak untuk perawat yang diusir.
"Sementara ini, pihak rumah sakit sedang mencarikan tempat," lanjutnya.
Bahkan, selain dari lingkungan tempat tinggal ada beberapa stigma negatif lainnya yang diterima perawat terkait Covid-19 seperti sulit mendapatkan perawatan maupun banyak mendapatkan pandangan buruk dari keluarga.
Mereka dianggap dapat menyebarkan virus corona karena menjadi perawat yang menangani pasien positif Covid-19.
Namun, Hanif mengatakan bahwa itu baru kamar mulut ke mulut saja, ia harus melakukan konfirmasi lebih detail lagi.
"Saya sedang konfirmasi, misalnya perawat yang satu ruangan dengan perawat yang positif berobat ke rumah sakit lain, enggan diterima dan malah mendapat stigma negatif, ada anak dan suami yang merasa khawatir tapi saya masih konfirmasi,"
"Tapi kalau untuk RS Persahabatan sudah betul ada perawat yang mendapat perlakuan tidak enak," pungkasnya.
Baca: Karena Virus Corona, Tanggal Rilis Perdana Film Scoob! Terpaksa Ditunda Juga
Baca: Cegah Virus Corona, Pemerintah Bakal Evaluasi Efektivitas Kebijakan Work From Home Selama 14 Hari
Sebelumnya diberitakan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan, enam dokter yang bertugas menangani wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia meninggal dunia.
Lima dari enam tersebut diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
Adapun seorang dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi penanganan pasien positif virus corona.
Lima dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni dokter Hadio Ali SpS, dokter Djoko Judodjoko SpB, dokter Laurentius P SpKj, dokter Adi Mirsa Putra Sp THT, dan dokter Ucok Martin SpP.
Adapun dokter Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar Covid-19 melainkan didiagnosa mengidap penyakit jantung.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perawat Diusir dari Kos Hanya karena Bekerja di RS Persahabatan dan Dianggap Tularkan Virus Corona