Beberapa daerah yang menjadi zona merah diketahui kekurangan alat pelindung diri (APD) yang dipakai oleh petugas medis untuk menangani pasien isolasi Covid-19.
Hal itu disebabkan oleh panic-buying yang dilakukan beberapa orang sehingga menyebabkan beberapa perlengkapan APD kekurangan persediaan.
Kemudian, RSUD dr Moewardi Solo membuat terobosan dengan membuat APD sendiri dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran.
Pihak rumah sakit mengatakan sudah sanggup membuat dan memproduksi sebanyak 250 buah APD per hari yang bisa membantu kebutuhan petugas medis di area Jawa Tengah
Baca: Sempat Ditutup karena Virus Corona, Kini Bioskop-bioskop di China Mulai Dibuka Kembali
Baca: Tes Corona Digratiskan untuk 575 Anggota DPR dan Keluarga, INDEF: Tontonan yang Sakiti Hati Rakyat
Kabid Pelayanan RSUD Moewardi Solo Bambang SW mengungkapkan pembuatan APD mandiri oleh rumah sakit Moewardi dalam wawancara dengan KOMPASTV, Senin (23/3/2020).
Bambang menerangkan bahwa proses produksi APD ini tidak boleh sembarangan dan harus benar-benar steril.
"Buatannya supaya tetap steril, kita perhatikan, yang menjahit tetap harus cuci tangan, pakai handrub, pakai masker," kata Bambang.
Ia pun menyebutkan kalau pembuatan APD ini sebenarnya dilakukan untuk pihak RSUD Moewardi saja karena kelangkaan perlengkapan medis tersebut.
Namun, karena RSUD Moewardi milik Pemprov Jateng, maka pihak rumah sakit siap untuk mendistribusikan ke rumah sakit lain di Jateng.
"Ini sebetulnya untuk keperluan internal. Kalau untuk seluruhnya kan harus punya AKD (izin produksi), kami enggak punya, jadi ini internal,"
"Ini juga untuk internal rumah sakit dan tentunya untuk kebutuhan kalau provinsi, Dinkes, kan sama saja dengan rumah sakit, Kalau Dinkes minta ya kita buatkan," terang Bambang.
Dari keterangan yang didapatkan, RSUD Moewardi bisa memproduksi sebanyak 200 hingga 250 APD per harinya.
Tidak hanya itu, ternyata pihak RS Moewardi pun juga sudah menyiapkan sebanyak 1.500 buah APD untuk seluruh rumah sakit di Jateng yang membutuhkan.
Harganya pun cukup terjangkau, yaitu Rp 50 ribu, padahal harga normal APD bisa mencapai Rp 150 ribu ke atas.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun sudah meninjau produksi APD itu dan sangat mengapresiasi pembuatannya.
Baca: Kasus Baru Covid-19 di Italia Terendah dalam 5 Hari Terakhir, Pejabat: Kami Mulai Melihat Cahaya
Baca: RSUD Dr Moewardi
"RS Moewardi dengan kreatif membuat sendiri, harganya jauh lebih murah," puji Ganjar dalam kunjungannya ke RSUD Moewardi Solo.
Ia pun tidak lupa mengimbau rumah sakit di Jawa Tengah memesan APD buatan RS Moewardi melalu Dinas Kesehatan Jateng.
"Maka, kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jateng, Anda boleh kontak ke Dinas Kesehatan Provinsi agar kita menyiapkan dengan baik," imbaunya.
"Sehingga tidak ada lagi (kekurangan)," tambahnya.