Husein langsung turun tangan untuk membagikan sejumlah 400 botol hand sanitizer ke pengguna jalan.
Ia membagikanya di sekitar Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (23/3/2020).
Dikutip dari Kompas.com, Husein mengaku hand sanitizer ini dibuat oleh dia sendiri dengan dibantu ajudannya.
Baca: Buat Hand Sanitizer Berbahan Ciu, Ternyata Ini Alasan Bupati Banyumas
Baca: Lawan Virus Corona, McDonalds Tutup Seluruh Gerainya di Inggris dan Irlandia
Bupati Banyumas tersebut mamakai minumai alkohol tradisional, ciu yang memiliki kadar alkohol 96 persen.
Namun ia mengatakan untuk menggunakan kata alkohol.
Sebab, menurut dia kata ‘ciu’ kerap kali dikaitkan dengan mabuk-mabukan.
"Jangan bilang ciu lah, alkohol lah ya.
Alkohol itu sama dengan ciu, kalau dibilang ciu konotasinya mendem (mabuk) dan segala macam,
saya yang di-bully terus, negatifnya ke saya di-bully terus," kata Husein.
Baca: Dukung Pemerintah Perangi Corona, Surya Paloh Pinjami 188 Kamar Hotel Mewah untuk Tenaga Medis
Baca: Senna Agius
Ia pun menjelaskan komposisi hand sanitizer buatannya tersebut.
“Komposisinya alkohol sebanyak 85 persen, hydrogen peroksida, gliserol sama ditambah pewangi, sisanya air,” jelasnya.
Husein mengatakan, masyarakat yang membutuhkan hand sanitizer dapat melakukan isi ulang di posko yang didirikan di sekitar alun-alun mulai Selasa (24/3/2020).
Baca: Anak Muda Diminta untuk Tak Anggap Remeh Virus Corona, Stafsus: Milenial Bisa Jadi Penular Terbesar
Baca: Jack Dylan Grazer
"Saya masih banyak, cuma kemasannya habis, jadi nanti saya bikin posko di situ.
Kalau mau isi ulang silahkan, nanti ada petugas yang ngisiin.
Masyarakat kalau mau ngisi besok posko mulai kerja," kata Husein.
Husein mengatakan, setiap hari rencananya akan menyediakan sekitar 30 liter hand sanitizer di posko tersebut.
Namun, Husein mengingatkan posko tersebut tidak beroperasi full time.
"Ini bukan untuk dijual, untuk darurat saja," ujar Husein.
Baca: Ramai Tips Pembuatan Hand Sanitizer Sendiri di Rumah, Ternyata Ahli Tak Rekomendasikan, Mengapa?
Baca: Hand Sanitizer
Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga dibagikan 1.000 masker oleh rim penggerak PKK kepada para pengguna jalan.
Sebelumnya, Bupati Banyumas tersebut telah merencanakan pembuatan hand sanitizer berbahan ciu tersebut.
Ia berencana memanfaatkan minuman keras tradisional ciu menjadi bahan pembuatan hand sanitizer.
Ide tersebut muncul setelah terjadi kelangkaan hand sanitizer belakangan ini akibat penyebaran Covid-19.
Baca: Bantu Afrika Atasi Virus Corona, Jack Ma Sumbang Jutaan Masker, Alat Tes, hingga APD
Baca: Hydroxychloroquine (Hidroksiklorokuin)
"Saya akan berusaha keras membuat hand sanitizer sebanyak mungkin dengan botol-botol sederhana.
Sumber alkohol sudah ada," kata Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (20/3/2020).
Sumber alkohol yang dimaksud Husein adalah ciu.
Sebab selama ini masyarakat Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas banyak memproduksinya.
Dalam sehari, masyarakat setempat diperkirkaan dapat memproduksi ciu sebanyak 2.000 liter.
"Dari pada di sana untuk mabuk-mabukan," ujar Husein.
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 24 Maret 2020, Taurus Responsif ke Pasangan, Leo Waktunya Melarikan Diri
Baca: Ilmuwan Sebut Pengaruh Cuaca Panas Terhadap Covid-19: Hanya Memperlambat, Tidak Hentikan Penularan
Langkanya produk antiseptik dan hand sanitizer membuat masyarakat mengambil langkah alternatif dengan cara membuat hand sanitizer sendiri.
Badan POM RI atau BPOM RI pun menjekasan terkait izin edar dari produk Hand Sanitizer.
Berikut penjelasannya yang dikutip TribunnewsWiki.com melalui akun resmi Instagram BPOM RI.
1. Hand sanitizer adalah produk pembersih tangan mengandung desinfektan yang pada umumnya mengandung alkohol untuk membersihan tangan agar bersih dari virus dan bakteri.
2. Berdasarkan Permenkes RI No. 62 Tahun 2017 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro Dan Perbekalan Kesehatan Rumah tangga, hand sanitizer termasuk dalam kategori Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Baca: Sinopsis Film Tuxedo, Aksi Jackie Chan Menyelamatkan Bosnya, Tayang Pukul 21.00 WIB di TransTV
Baca: Pulau Padar
3. Produk PKRT termasuk hand sanitizer yang diproduksi, diimpor, dirakit dan /atau dikemas ulang, dan akan diedarkan harus memiliki Izin Edar dari Kementerian Kesehatan.
4. Tidak ada larangan bagi masyarakat memproduksi hand sanitizer untuk digunakan sendiri sesuai dengan pedoman World Health Organization (WHO).
5. Namun jika masyarakat memproduksi hend sanitizer untuk diperjualbelikan, maka harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buat Hand Sanitizer dari Ciu, Bupati Banyumas: Jangan Bilang Ciu Lah, Nanti Saya Dibully Terus"