Bubarkan Kerumunan, Ini Kisah Pihak Berwenang Tegakkan Imbauan Social Distancing pada Masyarakat

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menyemprot disinfektan kepada tamu hajatan warga di Purwokerto, Jawa Tengah, disemprot disinfektan, Minggu (22/3/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejak Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan bahwa Indonesia memiliki dua kasus positif pertama Covid-19 pada Senin (2/3/2020), pemerintah mulai memberikan berbagai imbauan kepada masyarakat.

Hingga kini, salah satu imbauan yang gencar disampaikan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk mencegah penyebaran sebelum semakin meluas adalah dengan menerapkan Social Distancing, alih-alih menerapkan kebijakan lockdown.

Social distancing atau pembatasan sosial adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi non farmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular.

Baca: Pandemi Corona Tak Kunjung Reda, Liga Italia Terancam Mundur Lagi atau Dibatalkan

Namun, tampaknya imbauan pimpinan tertinggi negara Indonesia ini masih sulit dilakukan oleh sebagian masyarakat.

Hal ini membuat sejumlah petugas berwenang di daerah terpaksa membubarkan acara resepsi pernikahan atau kerumunan warga di tempat-tempat hiburan.

Salah satu yang menjadi buah bibir di media sosial adalah rencana Wakil Wali Kota Samarinda yang menggelar resepsi pernikahan putrinya.

Namun, resepsi yang rencananya akan dihadiri oleh ribuan orang tersebut akhirnya dibatalkan oleh keluarga mempelai.

Melansir kompas.com, berikut beberapa peristiwa yang menggambarkan sulitnya menerapkan imbauan social distancing di sejumlah daerah di tengah wabah Covid-19.

Baca: Wakil Wali Kota Samarinda Ngotot Gelar Pesta Pernikahan Anaknya di Tengah Pandemi Corona, Alasannya?

Penundaan acara resepsi putri Wakil Wali Kota Samarinda

Rencana Wakil Wali Kota Samarinda, Muhammad Barkati untuk menggelar pesta pernikahan anaknya di tengah wabah virus corona cukup menghebohkan masyarakat.

Setelah sempat bersikukuh untuk tetap melaksanakan resepsi putrinya di tengah wabah Corona, akhirnya Barkati memutuskan untuk menunda acara tersebut.

Resepsi yang rencananya akan dilaksanakan pada Minggu (22/3/2020) tersebut ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Sebelum akhirnya memutuskan untuk menunda, Barkati sempat membalas pesan dari Ketua IDI Kalimantan Timur, Dr. dr. Nataniel yang isinya antara lain menolak anjuran penundaan acara pernikahan dengan dalih ia telah mempersiapkan berbagai macam pencegahan hingga tim medis dan ambulans di lokasi resepsi.

"Insha Allah musibah itu datang dari Allah. Kita berharap semua berjalan dengan baik.

Semua kita kembalikan ke Allah yang menggerakkan dan menjalankan kita semua," kata Barkati sebelum memutuskan untuk menunda acara tersebut.

Pembubaran pengunjung kafe di Surabaya

Sebuah video yang memperlihatkan beberapa polisi membubarkan pengunnjung di sebuah kafe di Surabaya, Jawa Timur, viral di sosial media.

Video berdurasi 49 detik itu tersebar di berbagai macam media sosial dari Facebook hingga WhatsApp pada Minggu (22/3/2020).

Salah satu anggota polisi tampak menggunakan pengeras suara dan meminta agar para pengunjung kafe untuk membubarkan diri.

Baca: Singapura Lockdown karena Corona, Denada Ungkap Banyak Pekerjaan Dibatalkan Pengaruhi Finansialnya

Polisi meminta para pengunjung kafe tersebut untuk membayar makanan dan minuman yang telah dipesan terlebih dahulu.

"Saya beri waktu 10 menit, semua pengunjung kafe diminta segera membubarkan diri," kata polisi yang memegang pengeras suara dalam video tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Wiyung Kompol M. Rasyad membenarkan adanya aksi pembubaran tersebut.

"Itu kafe di jalan raya Wiyung - Menganti, yang membubarkan dan membawa pengeras suara itu saya," kata Rasyad, dikutip dari kompas.com.

Pembubaran hajatan di Purwokerto

Polisi terpaksa membubarkan acara hajatan di Gang IV Overste Isdiman Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Minggu (22/3/2020).

Tidak hanya itu, polisi dan tim medis juga melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi acara resepsi tersebut serta melakukan cek kesehatan pada setiap tamu undangan yang hadir.

Baca: Bingung Nonton Film di Rumah saat Social Distancing? Ini 17 Situs Gratis Download dan Streaming Film

"Kami tutup jalan, kami lakukan penyemprotan, tamu-tamunya kami semprot, busnya juga kami semprot, semua barang disemprot.

Setelah keluar, tamu diperiksa suhu badannya, alhamdulillah sehat semua," kata Kapolresta Banyumas, Kombes Whisnu Caraka pada Minggu (22/3/2020).

Selain itu, polisi juga menemukan ada dua rombongan bus tamu undangan dari Wonogiri, Jawa Tengah.

Polisi lalu meminta rombongan tersebut untuk pulang dengan pengawalan polisi.

Imbauan pentingnya Social Distancing

Pada rapat penyusunan rencana operasional penanggulangan Covid-19, Minggu (22/3/2020), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus corona dirasa masih rendah.

Oleh karena itu, ia selaku gubernur memerintahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk turun tangan mengedukasi masyarakat tentang bahaya corona.

Satpol PP di Jateng, menurut Ganjar, akan menjadi polisi Covid-19.

"Pembentukan polisi covid ini karena saya melihat apa yang terjadi di masyarakat.

Masih banyak masyarakat yang merasa bahwa saat ini belum darurat, sehingga kesadaran untuk menjaga diri belum ada," kata Ganjar saat memimpin rapat di lingkungan Pemprov Jateng, di Semarang, Minggu (22/3/2020).

Ganjar berharap, petugas yang turun ke lapangan melakukan tindakan preventif yang solutif kepada masyarakat.

Baca: Ini Makna Social Distancing Menurut Para Ahli, Diklaim Dapat Cegah Penyebaran Virus Corona

"Umpama ada masyarakat berkumpul dan jaraknya berdekatan, maka polisi Covid ini bisa mengingatkan.

Umpama ada antrean panjang dan berdesakkan, mereka bisa mengingatkan dan memberikan jarak.

Atau menjaga pasar dan mengingatkan masyarakat untuk terus rajin cuci tangan," tegasnya.

Sementara itu, juru bicara pemerintah untuk penanganan corona Achmad Yurianto, menyampaikan bagaimana masyarakat telah memahami pentingnya social distancing, meskipun masih terdapat sebagian masyarakat yang masih enggan melaksanakannya.

"Kami melihat semakin hari semakin bagus upaya yang dilaksanakan masyarakat dalam menjaga kontak sosial antar sesama.

Sudah cukup banyak yang memahami, namun masih perlu peningkatan," kata Yurianto di Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Menurut Yurianto, social distancing atau pembatasan interaksi sosial merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.

Akhirnya, tidak ada salahnya untuk sejenak tidak berkerumun dan menjauhi keramaian serta menerapkan social distancing selama wabah corona berlangsung.

(Tribunnewswiki.com/Ron) (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Para Petugas Tegakkan Social Distancing, dari Pembubaran Resepsi hingga Gerebek Kafe"



Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer