Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mitokondria merupakan organel sel dan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel pada makhluk hidup.
Selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam lemak, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular, biosintesis pirimidina, dan penghasil energi berupa adenosina trifosfat di lintasan katabolisme.
Mitokondria mempunyai 2 lapisan membran, yakni lapisan membran luar serta lapisan membran bagian dalam.
Lapisan membran bagian dalam terdapat lipatan-lipatan yang disebut dengan cristae atau krista.
Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan' disebut dengan matriks, tempat terdapatnya beberapa mineral yang dapat ditemukan pada 'ruangan' tersebut.
Sel yang mempunyai banyak mitokondria terdapat di jantung, hati, serta otot.
Dalam mitokondria terdapat 2 membran, yaitu ruang intermembran dan matriks.
Mitokondria mempunyai ruang diantara kedua membran tersebut yang disebut dengan ruang intermembran.
Ruangan ini sempit serta selektif.
Membran bagian luar tidak dapat dilalui oleh molekul kecil dan tidak dapat dilalui oleh protein dan molekul yang berukuran besar. (1)
Baca: Sperma
Baca: Kanker Otak
Penemuan
Mitokondria pertama kali diamati dan diisolasi dari sel di tahun 1850 oleh Kollicker melalui pengamatannya pada jaringan otot lurik serangga.
Daa menemukan adanya granula-granula dengan struktur yang bebas dan tidak berhubungan langsung dengan struktur internal sel.
Pada tahun 1890, Altmann mengidentifikasi granula-granula tersebut.
Ia beri nama bioblast.
Nama tersebut diganti dengan mitokondria.
Dalam bahasa Yunani 'mito' berarti benang dan 'chondrion' yang berarti granula.
Karena penampakan granula-granula tersebut menyerupai benang bila diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya.
Pada tahun 1900, Michaelis memberitakan di dalam mitokondria berlangsung reaksi-reaksi oksidatif.
Pada tahun 1911, Warburg menemukan mitokondria mengandung enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidatif sel.
Pada tahun 1911, Kingsbury mendukung jika mitokondria merupakan tempat spesifik untuk reaksi-reaksi oksidasi.
Pada tahun 1930, Sir Hans Krebs menerangkan beberapa reaksi siklus asam trikarboksilat atau daur Krebs.
Dari tahun 1950, Lehninger, Green, Kennedy, dan Hogeboom dan lain-lain menunjukkan secara jelas reaksi-reaksi seperti oksidasi asam lemak, fosforilasi oksidatif serta sifat-sifat lain mitokondria (Sheeler dan Bianchii, 1983). (2)
Komposisi Kimia
Mitokondria utuh terkandung air yang merupakan komponen utama dominan dan ditemukan di seluruh mitokondria kecuali dalam lapisan bilayer lipida.
Air tak hanya berperan dalam reaksi-reaksi kimia, juga berperan sebagai medium fisik tempat metabolit dapat berdifusi diantara sistem-sistem enzim.
Komponen utama mitokondria yaitu protein.
Persentase protein yang sebenarnya berkaitan dengan jumlah membran dalam yang ada.
Membran dalam terdiri atas protein, yaitu protein enzimatik maupun protein struktural.
Beberapa mitokondria, membran dalam mengandung kira-kira 60% dari total protein organel.
Berdasarkan distribusi enzim di dalam mitokondria hati tikus, telah terbukti bahwa membran dalam mengandung 21% dari total protein mitokondria dan membran luar 40%.
Menurut perhitungan tersebut, kurang lebih 67% protein terdapat pada matriks dan biasanya ditemukan dalam ruang intraseluler.
Protein mitokondria dapat dibagi menjadi dua bentuk.
Bentuk terlarut dan bentuk tidak terlarut.
Protein terlarut terutama terdiri atas enzim-enzim matriks dan protein perifer membran atau protein intrinsik membran tertentu.
Protein tidak terlarut biasanya menjadi bagian integral membran.
Beberapa dari protein ini merupakan protein struktural serta beberapa protein enzim.
Komposisi lipida mitokondria tergantung dari sumber mitokondrianya.
Akan tetapi, fosfolipida merupakan bentuk yang dominan.
Umumnya fosfolipida terdiri dari ¾ dari total lipida.
Fosfatidilamin dan fosfatidiletanolamin umumnya adalahvfosfatidil dalam jumlah yang besar pada mitokondria.
Akan tetapi, ditemukan kadar kardiolipin dan kolesterol dengan konsentrasi yang rendah.
Sejumlah molekul organik sederhana yang berbeda berasosiasi dengan membran mitokondria.
Beberapa dari molekul tersebut merupakan molekul redoks yang ikut serta dalam transpor elektron.
Ubiquinon (koenzim Q), flavin (FMN dan FAD), dan nukleotida piridin (NAD+) secara normal terikat membran, dan kadang-kadang berasosiasi pada hampir sebahagian besar membran dalam. (2)
Fungsi
Berikut adalah fungsi dan peran mitokondria pada sel tumbuhan, sel hewan dan makhluk hidup lainnya (2) :
Fungsi utama mitokondria adlah respirasi sel.
Respirasi sel adalah proses kimiawi untuk melepaskan energi yang tersimpan dalam glukosa.
Energi digunakan untuk pemecahan glukosa disediakan oleh molekul-molekul ATP.
Proses tersebut terdiri dari glikolisis, siklus krebs dan transpor elektron.
Fungsi mitokondria adalah untuk menghasilkan energi.
Makanan yang dikonsumsi akan dipecah dalam bentuk molekul seperti karbohidrat atau lemak.
Selanjutnya dikirim ke mitokondria, nantinya akan dihasilkan molekul ATP melalui proses fosforilasi oksidatif.
Mitokondria mempunyai peran penting dalam menjaga konsentrasi ion kalsium yang tepat dan cukup dalam berbagai kompartemen sel.
Mitokondria membantu sel-sel dengan melayani sebagai sebuah tangki penyimpanan yang dapat menyimpan ion kalsium.
Mitokondria juga berperan dalam membangun bagian-bagian tertentu dari darah serta hormon.
Contoh bagianyang dibangun mitokondria dari darah atau hormon misalnya yakni testosteron dan estrogen.
Fungsi mitokondria juga penting untuk melakukan detoksifikasi amonia.
Hal tersebut dilakukan karena adanya enzim yang terdapat pada mitokondria yang ada pada sel-sel hati.
Enzim itulah yang kemudian melakukan tugasnya untuk detoksifikasi amonia.
Mitokondria juga berperan dalam proses kematian sel terprogram, maksudnya sel-sel yang tidak diinginkan yang jumlahnya terlalu banyak akan dipangkas selama perkembangan organisme, dimana proses ini dinamakan sebagai proses apoptosis.
Fungsi mitokondria penting dalam pertumbuhan sel, dalam kaitannya dengan sel.
Mitokondria mempunyai peran untuk mengawasi pertumbuhan dan perkembangan sel.
Tak hanya itu mitokondria juga berperan dalam mengawasi diferensiasi sel.