Pria berinisial EDS tersebut merupakan warga Dusun Sukorejo, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, jawa Timur.
EDS ditangkap setelah polisi mendapat laporan mengenai tindak penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh pelaku pada 28 November 2019.
Dikutip dari TribunJatim.com, Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda menjelaskan, dari laporan korban lengkap dengan kronologis kejadian, pihaknya langsung melakukan penyelidikan.
Adrian mengatakan, pihaknya melakukan pengumpulan bahan keterangan dari saksi dan juga barang bukti.
“Kami mengumpulkan saksi dan barang bukti serta melakukan gelar perkara,” kata dia.
Baca: Seputar Kartu Pra Kerja, Pendaftaran Awal April 2020, Peserta Bakal Dapat Rp 650 Ribu
Setelah menemukan bukti kuat, pihaknya melakukan penangkapan pada tersangka di rumahnya.
Hingga kini, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini.
Adrian mensinyalir terdapat korban lain yang belum terungkap.
Dalam kasus penipuan dan penggelapan ini, sejumlah barang bukti berhasil disita.
Seperti perhiasan yang terdiri dari emas dan berlian palsu, keris, tongkat, kain warna-warni hingga lukisan.
Tak cuma itu polisi juga mengamankan telepon genggam milik pelaku, tas dan juga timbangan elektrik.
Baca: Update Corona - 20 Maret 2020: Total 246.275 Kasus, 86.035 Pasien Sembuh, 10.038 Orang Meninggal
Meski begitu EDS masih bersikukuh mengaku tak bersalah dalam kasus penggandaan uang berkedok pengobatan alernatif.
EDS mengaku sudah menyampaikan dirinya tidak bisa menggandakan uang ataupun emas.
“Saya sudah sampaikan ke dia (korban) kalau saya hanya bisa memijat saja, pengobatan alternatif. Tapi , dia yang memaksa saya untuk membantunya menggandakan uang itu,” kata EDS, dikutip dari sumber yang sama.
Dia menyampaikan, sebenarnya yang bersangkutan tidak ingin menggandakan emas dan uangnya.
Kata dia, yang bersangkutan hanya ingin sakti saja dan dia meminta bantuannya untuk mewujudkannya.
Penjual nasi kuning ini menyebut, korban ini memiliki guru spiritual.
Dan guru spiritualnya ini yang membimbingnya untuk bisa mewujudkan itu semua, termasuk menyarankan untuk menyiapkan tiga elemen itu.
Baca: Lampaui China, Italia Jadi Negara dengan Total Kematian Akibat Virus Corona Terbanyak di Dunia
“Semuanya yang bawa dia. Bukan saya, ritual juga di rumah dia." kata dia.
"Saya tidak membawa uangnya sedikitpun. Semuanya dimasukkan ke dalam kardus dan dibuat ritual, kalau berubah berarti bukan saya, itu sudah dibawa sama bunda ratu,” tambah dia.
Menurut dia, sebenarnya ini bisa terlaksana, namun ada ketentuan yang dilanggar.
Harusnya belum boleh dibuka, tapi sudah dibuka.
Jawaban tersangka ini sangat berbelit dan berubah-ubah. Tidak konsisten.
Namun, dalam penyelidikan kepolisian, dia diduga kuat menipu korbannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kronologi Terbongkarnya Praktik Pria Pandaan Gandakan Uang-Emas di Pasuruan, Berawal Aduan Korban dan Pengakuan Pria Pandaan Gandakan Uang, Ditanya Malah Jawabannya Berbelit, 'Saya Hanya Bisa Memijat',