MotoGP Qatar dibatalkan dan banyak seri lain yang digeser jadwalnya karena wabah corona yang meluas.
Kacaunya MotoGP 2020 juga diungkapkan bos Suzuki Ecstar Davide Brivio.
Dilansir dari Motorplus-online.com, Davide Brivio bahkan mengatakan MotoGP tahun ini paling parah dalam sejarah MotoGP 4-Tak semenjak dimulai pada 2002 silam.
"Saya rasa kondisi MotoGP seperti saat ini paling parah sepanjang saya berkecimpung di MotoGP 4-Tak," ujar Davide Brivio.
Setelah MotoGP dibatalkan di Losail Qatar, para rider juga belum bisa membalap di tiga ronde beruntun mulai Thailand, Amerika Serikat dan Argentina dijadwal ulang.
Baca: Seri MotoGP Dibatalkan dan Ditunda karena Wabah Corona, Para Pembalap Terancam Tidak Dibayar
Baca: Bos Ducati Gigi Dall’Igna Sebut Penundaan MotoGP karena Wabah Corona Untungkan Marc Marquez
Tiga ronde tersebut idealnya berlangsung dalam kurun 6 pekan.
Kondisi ini memiliki dampak finansil bagi tim dan pembalap karena mereka belum bisa terima gaji jika balapan belum dimulai.
"Kenapa MotoGP saat ini paling parah, karena selama ini belum pernah ada ronde perdana MotoGP batal dan kemudian 3 ronde berikutnya dijadwal ulang," kata Davide Brivio.
Eks manajer Valentino Rossi itu pun membeberkan kondisi buruk MotoGP yang terjadi saat krisis 2008 ketika MotoGP harus mengurangi anggarannya.
"Serta pembatalan MotoGP Inggris tahun lalu untuk semua kelas karena kondisi cuaca yang tak bersahabat," kata Davide Brivio.
Tambah parah MotoGP saat ini melebihi jadwal liburan akhir musim MotoGP yang berlangsung kurang lebih 3 bulan.
Sejak dibatalkan MotoGP Qatar hingga menunggu kepastian MotoGP Spanyol jadi ronde pertama MotoGP 2020 pada Mei mendatang.
Tim dan pembalap praktis harus menunggu balapan atau libur hampir 3 bulan lebih.
"Meski demikian, keselamatan individu jadi prioritas saat ini karena wabah virus corona yang merebak secara global."
"Rasanya cukup beralasan buat tim dan pembalap untuk bersabar sampai kondisi wabah virus corona lewat," kata bos Suzuki Ecstar.
"Dan kami bisa memulai balapan MotoGP musim ini dengan tenang," kata Davide Brivio.
Wabah corona yang meluas membuat kalender MotoGP 2020 berantakan.
MotoGP ronde pembuka di Qatar dibatalkan dan ronde Thailand, Amerika Serikat, dan Argentina juga terpaksa ditunda.
Saat ini Italia menjadi negara Eropa yang terdampak corona paling parah.
Padahal negara tersebut memiliki jumlah pembalap dan tim MotoGP yang banyak.
Dilansir dari Motorplus-online.com, balapan yang terus ditunda juga berdampak pada pendapatan pembalap MotoGP itu sendiri.
Livio Suppo, mantan manajer tim Respol Honda, mengakuinya dan pembalap tidak bisa terus digaji saat balapan libur atau dibatalkan.
Baca: Pembalap MotoGP Valentino Rossi Jadi Duta Kampanye Menghadapi Wabah Corona di Italia
Baca: Kampung Halaman Valentino Rossi di Tavullia Turut Diisolasi karena Wabah Corona
Para pembalap MotoGP juga memiliki kontrak termasuk dengan pihak sponsor dan ada beberapa klausul yang harus dipenuhi.
"Para sponsor tidak akan membayar biaya sponsor termasuk untuk para pembalap. Hal ini berlaku jika balapan ditunda atau dibatalkan. Itu artinya pembalap tidak akan mendapat bayaran," kata Suppo dikutip dari GPOne.com.
Menurutnya, gaji pembalap terkait dua hal, yakni performa si pembalap itu sendiri dan hal image.
Jika hal pertama tertunda atau ada masalah, maka pembayaran secara otomatis akan dihentikan.
Namun, semua tergantung pada kebijakan masing-masing tim balap.
Kemungkinan masih ada beberapa pembalap yang tetap digaji walaupun balapan ditunda sampai waktu yang belum bisa dipastikan.
Wabah corona yang semakin meluas membuat penyelenggaraan MotoGP benar-benar terganggu.
Jika tidak perubahan, maka ronde Argentina akan menjadi balap pembuka MotoGP 2020.
Italia menjadi salah satu negara yang paling parah terdampak wabah corona.
Bahkan, kampung halaman Valentino Rossi turut diisolasi karena virus tersebut.
Selain Spanyol, saat ini Italia menjadi negara yang memiliki banyak pembalap yang berkompetisi di kejuaraan dunia.
Setelah negara itu diisolasi, pihak pemerintah kemudian menggandeng para pembalap MotoGP, di antaranya adalah Valentino Rossi.
Baca: Kampung Halaman Valentino Rossi di Tavullia Turut Diisolasi karena Wabah Corona
Baca: Pembalap MotoGP Franco Morbidelli Beri Tips Pakai Masker yang Benar untuk Cegah Infeksi Corona
Valentino Rossi menjadi duta kampanye menghadapi wabah virus corona.
Warga Italia disarankan tidak melakukan aktivitas atau berada keramaian publik.
Akan lebih baik jika mereka tetap tinggal di rumah dan mengurangi kegiatan di ruang publik secara beramai-ramai.
Kampanye itu bertemakan 'Distanti Ma Uniti’ yang artinya “Meski Berjauhan Tetap Bersatu” dan Valentino Rossi ikut dalam kampanye.
Tampak Valentino Rossi berpose dengan mengangkat tangan kanannya dan di bawahnya tertera tulisan Distanti Ma Uniti.
Dia mengajak seluruh warga Italia untuk tidak panik dan mengurangi aktivitas di ruang publik serta keramaian untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Kampanye Distanti Ma Uniti ini tak hanya melibatkan Valentino Rossi, melainkan juga sosok idola lainnya, misalnya Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati), Leonardo Bonucci (pesepakbola klub Juventus) dan banyak lagi.
Terisolasinya negara Italia makin membuat jadwal MotoGP 2020 tidak jelas.
Terlebih lagi cukup banyak pembalap MotoGP 2020 yang berasal dari Italia.
Artikel ini telah tayang di Motorplus-online.com dengan judul Paling Parah, Manajer Tim Balap Ini Ungkap MotoGP Saat ini Paling Parah Sepanjang Sejarah MotoGP, Ini Penjelasannya