Virus ini telah menyebar dan menular dengan cepat.
Dikutip dari Kompas.com, seorang ibu bernama Fusco (73 tahun) di AS diberitakan meninggal akibat virus corona.
Tak hanya itu, dua anaknya juga meninggal dunia karena menderita Covid-19.
Baca: Pulang dari Turki, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Satu Pejabat Pemkot Positif Corona, Sempat Jadi ODP
Baca: Kota London Jadi Wilayah Inggris Terparah yang Terdampak Covid-19, PM Boris Johnson Bantah Lockdown
Anak perempuan Fusco, Rita (55 tahun) meninggal pada Jumat.
Tak berselang lama, keluarga Fusco mengetahui penyebab kematian tersebut adalah COVID-19.
Anak laki-laki Fusco dikabarkan meninggal sehari sebelum Fusco meninggal.
Saat anak laki-lakinya meninggal, Fusco tak mengetahui jika kematian anak lelakinya disebabkan oleh virus corona.
Baru setelah itu, Fusco meninggal dunia menyusul kematian kedua anaknya.
Dilansir oleh Kompas.com, dikutip dari The New York Times, empat anak Fusco lainnya juga diidentifikasi terjangkit COVID-19 dan sedang dalam perawatan.
Diketahui tiga anaknya mengalami masa kritis.
Keluarga tersebut tertular setelah makan malam bersama pada bulan ini.
Selain itu, 20 anggota keluarga Fusco dikarantina di rumah mereka dan melangsungkan duka cita secara terpisah.
Dikutip dari CNN, di New Jersey, AS, angka kematian akibat virus corona dikabarkan sebanyak 5 orang
Angka infeksi di AS terus meningkat dari hari ke hari.
Hal tersebut menekan Otoritas Kesehatan AS dan pemimpin politiknya untuk melakukan tindakan lebih dalam menghadapi sistem yang sudah kewalahan.
Direktur Pusat Penelitian dan kebijakan Penyakit Infeksi Universitas Minnesota, Dr. Michael Osterholm mengungkapkan bahwa kemungkinan virus corona akan bertahan sepanjang tahun atau bahkan dua tahun lebih.
Dua faktor kemungkinan besar yang mendorong naik wabah ini adalah pertama, orang dengan gejala yang tidak diketahui akan mudah menularkan virus.
Kedua, tes virus kepada warga di AS masih menjadi masalah.
Pakar menegaskan kepada setiap orang di AS, bahkan kepada mereka yang merasa tidak sakit, untuk berjarak dua meter satu sama lain dan menghindari pertemuan besar.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerangkan virus corona baru atau yang dikenal dengan Covid-19 sebagai "Virus China".
Tak ayal, pernyataan tersebut memancing reaksi balasan dari China setelah para diplomat top dari kedua negara saling serang terkait wabah virus corona.
Dikutip dari South China Morning Post, dalam serangkaian tweet, Trump meminta orang-orang AS untuk "Bersatu dan mendukung tetangga Anda dengan tidak menimbun jumlah makanan dan kebutuhan pokok yang tidak perlu".
"Bersama kita akan tetap kuat dan mengatasi tantangan ini!" cuit Trump.
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Rabu 18 Maret 2020, Scorpio Perhatikan Ucapan, Virgo Harus Jujur
“Amerika Serikat akan sangat mendukung industri, seperti maskapai penerbangan dan lainnya, yang sangat terpengaruh oleh virus China. Kita akan lebih kuat dari sebelumnya!” cuit Trump.
Tweet Trump muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bentrok dengan diplomat China pada hari Senin (16/3/2020) atas apa yang ia sebut upaya Beijing untuk mengalihkan kesalahan atas Covid-19 ke Amerika Serikat.
Lantaran sejumlah tuduhan, dan bahkan teori konspirasi mengenai asal muasal virus corona kian memanas antara Beijing dan Washington.
Di tengah penyebaran teori konspirasi oleh pejabat China bahwa pasukan AS kemungkinan sebagai pihak yang membawa virus corona baru ke China, Pompeo menjelaskan kepada diplomat China Yang Jiechi melalui telepon.
Dia menerangkan jika sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk menyiarkan disinformasi dan desas-desus yang tidak-tidak.
"Tetapi lebih merupakan waktu untuk semua negara-negara berkumpul untuk melawan ancaman bersama ini,” tulis pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Percakapan tersebut juga mengecam kritik anggota parlemen AS terhadap usaha pengendalian penyakit oleh China.
Baca: 8 Kondisi Kesehatan yang Rentan Terhadap Penularan Virus Corona, Harus Lebih Berhati-hati
Di mana pernyataan para politisi ini dinilai terus menerus merendahkan langkah-langkah China dan membangkitkan kemarahan orang-orang Tiongkok.
Yang Jiechi mengatakan bahwa upaya AS untuk mendiskreditkan China tidak akan berhasil.
Serta, China akan melawan segala tindakan yang mempengaruhi kepentingannya.
Dia juga memojokkan Pompeo untuk memperkuat kerja sama dengan China dan komunitas internasional demi kesehatan dan keamanan publik global.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Tewaskan 3 Anggota Keluarga dan Infeksi 4 Orang Lainnya Setelah Makan Malam Bersama"