Lakukan Makan Malam Bersama, 4 Anggota Keluarga Terinfeksi Virus Corona & 3 Meninggal Dunia

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - WHO telah mengumumkan virus corona atau COVID-19 sebagai pandemi global.

Virus ini telah menyebar dan menular dengan cepat.

Dikutip dari Kompas.com, seorang ibu bernama Fusco (73 tahun) di AS diberitakan meninggal akibat virus corona.

Tak hanya itu, dua anaknya juga meninggal dunia karena menderita Covid-19.

Baca: Pulang dari Turki, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Satu Pejabat Pemkot Positif Corona, Sempat Jadi ODP

Baca: Kota London Jadi Wilayah Inggris Terparah yang Terdampak Covid-19, PM Boris Johnson Bantah Lockdown

Anak perempuan Fusco, Rita (55 tahun) meninggal pada Jumat.

Tak berselang lama, keluarga Fusco mengetahui penyebab kematian tersebut adalah COVID-19.

Anak laki-laki Fusco dikabarkan meninggal sehari sebelum Fusco meninggal.

Saat anak laki-lakinya meninggal, Fusco tak mengetahui jika kematian anak lelakinya disebabkan oleh virus corona.

Baru setelah itu, Fusco meninggal dunia menyusul kematian kedua anaknya.

Dilansir oleh Kompas.com, dikutip dari The New York Times, empat anak Fusco lainnya juga diidentifikasi terjangkit COVID-19 dan sedang dalam perawatan.

Diketahui tiga anaknya mengalami masa kritis.

Keluarga tersebut tertular setelah makan malam bersama pada bulan ini.

Selain itu, 20 anggota keluarga Fusco dikarantina di rumah mereka dan melangsungkan duka cita secara terpisah.

Dikutip dari CNN, di New Jersey, AS, angka kematian akibat virus corona dikabarkan sebanyak 5 orang

Angka infeksi di AS terus meningkat dari hari ke hari.

Hal tersebut menekan Otoritas Kesehatan AS dan pemimpin politiknya untuk melakukan tindakan lebih dalam menghadapi sistem yang sudah kewalahan.

Direktur Pusat Penelitian dan kebijakan Penyakit Infeksi Universitas Minnesota, Dr. Michael Osterholm mengungkapkan bahwa kemungkinan virus corona akan bertahan sepanjang tahun atau bahkan dua tahun lebih.

Dua faktor kemungkinan besar yang mendorong naik wabah ini adalah pertama, orang dengan gejala yang tidak diketahui akan mudah menularkan virus.

Kedua, tes virus kepada warga di AS masih menjadi masalah.

Pakar menegaskan kepada setiap orang di AS, bahkan kepada mereka yang merasa tidak sakit, untuk berjarak dua meter satu sama lain dan menghindari pertemuan besar.

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer