Hingga Kamis (19/3/2020), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 227 kasus.
Dari angka tersebut, 11 diantaranya telah dinyatakan sembuh.
Sedangkan 19 orang diinformasikan meninggal dunia karena infeksi virus corona.
Daerah yang telah mengkofirmasi kasus pisitif Covid-19 adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali.
Setelah itu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Utara dan Lampung.
Baca: Omed-Omedan Bali Tetap Digelar di Tengah Wabah Corona, Akhirnya Hanya Libatkan 3 Pasang Seka Teruna
Baca: Tidak Memilih Lockdown, Jokowi Pilih Menggelar Test Covid-19 Secara Massal
BUMN akan pesan 500 ribu alat tes corona dari Hangzhou, China
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah melakukan pemesanan berupa alat tes corona canggih.
Alat tersebut dikatakan dapat melakukan deteksi adanya infeksi virus corona pada manusia hanya dalam waktu 15 menit hingga 3 jam.
Alat yang menyerupai alat tes kehamilan tersebut akan didatangkan dari daerah Hangzhou, China.
Namun seperti yang dikatakan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sunulingga, saat ini pihaknya masih menunggu izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dikatakan oleh Arya, pihaknya telah melakukan registrasi izin tersebut sejak 10 Maret 2020 lalu.
“Kita menunggu izin dari Kemenkes, kalau sudah (diizinkan) bisa kita langsung kirim tes corona dengan cepat di mana-mana. Izinnya sudah kami registrasi sejak 10 maret,” ujar Arya, Rabu (18/3/2020) seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, pengadaan alat tes corona hanya akan membutuhkan waktu dua hari setelag izin dikantongi oleh pihak BUMN.
BUMN melalui Arya menegaskan telah mempersiapkan pesawat dari maskapai Garuda untuk menjemput langsung alat tes corona di Hangzhou.
"Kalau dikasih izin Kemenkes, kami langsung ambil pakai (pesawat) Garuda dari Hangzhou, kalau sudah ok, dua hari sampai (di Indonesia,” kata Arya.
Dengan pengadaan alat rapid test corona, Arya berharap pengecekan Covid-19 secara massal bisa segera direalisasikan.
Ditegaskan oleh Arya, alat tersebut memang bisa digunakan sebagai alat pendeteksi dini adanya virus corona dalam tubuh manusia.
Namun bukan berarti menjadi satu-satunya tahapan pengujian seseorang bisa dinyatakan positif Covid-19.