Seperti diketahui, seluruh menteri dan pimpinan Lembaga Negara sudah melaksanakan pemeriksaan virus corona atau Covid-19.
Pemeriksaan tersebut dlaksanakan setelah sempat berhubungan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang positif virus corona atau Covid-19.
Achamd Yurianto menyebutkan alasan tak merilis hasil karena sifat pemeriksaan kesehatan adalah general check up.
"Pemeriksaan ini sifatnya general check up. Oleh karena itu bukan hak kami untuk merilis," Yurianto dalam konferensi pers di Channel Youtube BNPB Indonesia, Rabu (18/3/2020).
Ia menjelaskan, hasil dari general check up adalah hak masing-masing pribadi yang diperiksa.
"Karena itu hasilnya sudah diberikan kepada masing-masing yang bersangkutan, dan beliau sudah tahu apa yang harus dilakukan, menyikapi hasil yang telah diberikan,
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, 8 Negara Ini Langsung Berani Lockdown Wilayahnya, Indonesia Kapan?
Baca: Jokowi Tegaskan Pemerintah Belum Berpikiran Soal Kebijakan Lockdown
"Kami tidak akan mengungkap tentang hasil ini. Karena ini sifatnya general check up. Ini prosedurnya seperti itu," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Sejumlah menteri pun menjalani peeriksaan diri pada Minggu (15/3/2020) di RSPAD Gatot Subroto.
Sebelunya, tiga hari sebelum dinyatakan positif corona, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat mengikuti rapat terbatas kabinet di Istana Kepresidenan.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri lainnya.
Pada Senin (16/3/2020), Presiden Joko Widodo mengaku telah melaksanakan tes virus corona atau Covid-19.
"Saya sudah tes," ujar Jokowi, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa Ibu Negara Iriana telah menjalani tes virus corona.
"Ibu juga sudah tes," lanjutnya.
Namun, Jokowi tidak bisa menjawab hasil dari pemeriksaan tes virus corona tersebut.
Menurut dia, hasil tes virus corona dirinya dan Ibu Negara lebih baik diungkapkan sendiri oleh tim medis yang melakukan tes.
Baca: Setelah Menhub Budi Karya Dinyatakan Positif Corona, Semua Menteri Diminta Mengikuti Tes Hari Ini
Baca: Mulai Senin, Kementerian BUMN Imbau Karyawan Bekerja di Rumah untuk Cegah Penyebaran Covid-19
"Hasilnya tanyakan ke yang ngetes," ujar Presiden Jokowi.
Jawaban tersebut sekaligus menjadi penutup sesi konferensi pers.
"Terima kasih, saya kira cukup," ujar Kepala Negara.
Pemerintah kembali mengumumkan adanya penambahan jumlah kasus positif Covid-19 hingga Rabu (18/3/2020).
Terdapat tambahan 55 kasus sehingga total menjadi 227 kasus.
Menurut Achmad Yurianto, penambahan kasus terbesar ada di DKI Jakarta yakni sebanyak 30 kasus positif Covid-19.
Baca: Update Corona - 18 Maret 2020 Total Tembus 201.634 Kasus, 81.775 Pasien Sembuh dan 8.131 Meninggal
Kemudian terdapat tambahan wilayah baru yang positif Covid-19.
Seperti 1 kasus positif Covid-19 adalah Yogyakarta, Sumatera Utara, Lampung, Riau, dan Kalimantan Timur.
Kemudian, pula 2 kasus positif Covid-19 yang ditemukan, tetapi tidak disebutkan wilayahnya.
Yurianto menuturkan, hingga Rabu (18/3/2020) terdapat 11 kasus pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.
“Jumlah kasus yang sudah menjadi negatif, sudah sembuh dan bisa dipulangkan, secara akumulatif kita laporkan ada 11 kasus yang bisa dipulangkan,” ujar Yuri saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Rabu (18/3/2020).
Rinciannya, satu kasus dari Provinsi Banten. Kemudian ada sembilan kasus di DKI Jakarta dan satu kasus dari Provinsi Jawa Barat.
“Sehingga total yang sudah sembuh dan bisa dipulangkan adalah 11 kasus,” kata Yuri.