Darurat, Pemerintah Jadikan Wisma Atlet sebagai Tempat Merawat Pasien Covid-19

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisma Atlet, tempat penampungan pasien virus Corona.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan pemerintah akan memanfaatkan wisma atlet bekas Asian Games 2018 untuk merawat pasien Covid-19.

Ma'ruf Amin mengatakan wisma atlet yang berada di Kemayoran, Jakarta Pusat itu akan disiapkan bagi pasien yang tidak bisa dirawat di rumah.

"Pemerintah juga sudah menyiapkan wisma atlet untuk mereka yang memang tidak bisa dirawat di rumah."

"Sebab bagi mereka yang bisa dirawat di rumah, dianjurkan perawatannya di rumah," ujar Ma'ruf di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Dengan demikian, kata Ma'ruf Amin, selain 132 rumah sakit (RS) yang disiagakan untuk menangani pasien Covid-19, pemerintah juga menyiapkan wisma atlet.

Baca: ‘Perlombaan Global’ Ciptakan Vaksin Corona: China Kembangkan 9 Vaksin, AS Siap Uji Coba

Baca: Tambah 55, Kasus Corona di Indonesia Jadi 227, 11 Sembuh dan 19 Meninggal, Ini Sebaran Wilayahnya

Jusuf Kalla dan Sri Mulyani melakukan salam corona saat menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020). (Dokumen Setwapres)

Ma'ruf Aminmengatakan, dalam wisma atlet itu telah disiapkan 1.800 tempat tidur untuk sementara waktu.

Wisma atlet, kata dia, disiapkan sebagai alternatif ketika rumah sakit tak bisa lagi menampung pasien.

"Kalau mereka (RS) tidak bisa, maka selain rumah sakit yang sudah ada, disiapkan wisma atlet."

"Sementara ini disiapkan untuk 1.800 tempat tidur," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, pemerintah sejak awal sudah proaktif untuk menangani penyebaran virus corona ini.

Hal tersebut dimulai ketika evakuasi terhadap WNI yang berada di Provinsi Hubei, China serta mereka yang terjebak dalam kapal pesiar Diamond Princess di Jepang.

Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan 132 rumah sakit yang dilengkapi kamar isolasi dan peralatan standar WHO.

Baca: Jaga Stok di Tengah Wabah Virus Corona, Satgas Pangan Polri Batasi Pembelian 4 Bahan Pokok Ini

Baca: Panik dan Tak Tenang Hadapi Corona? Hati-hati Pengaruhi Imunitas Tubuh, Ini Penjelasan Dokter

Wisma Atlet di Kemayoran. (Kompas.com)

"Tapi ketika masyarakat mulai menyadari dirinya Untuk memeriksakan diri, kemudian penderita yang terpapar corona bertambah maka pemerintah sebenarnya sudah langsung melakukan langkah-langkah," kata dia.

Termasuk pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 untuk mempercepat proses penanganannya.

Selain 132 RS yang telah ditetapkan, pemerintah juga sudah menambah RS swasta, RS BUMN, hingga RS TNI/Polri yang kerja samanya sudah dijalankan.

"Semua itu sudah (dilakukan) supaya mereka ikut berpartisipasi dalam masalah penanganannya."

"Bagi mereka yang diduga orang dalam pemantauan (ODP) itu jadi masalah penting," kata dia.

"Sebab ODP ini sangat berbahaya karena berpotensi melakukan penularan."

"ODP harus dipantau betul supaya tidak melakukan penularan-penularan," pungkas dia.

Saat ini, jumlah orang positif mengidap virus Corona berjumlah 227 orang di Indonesia.

Update terbaru Corona

Perkembangan terbaru korban meninggal dunia akibat virus corona hingga 18 Maret 2020 mencapai 8131 orang.

Jumlah ini sejalan dengan ikut meningkatnya pasien yang sembuh yang mencapai 81.775.

Kabar terbaru ini menambah angka jumlah pasien terinfeksi yang tembus angka 201.634 di seluruh dunia.

Laporan data dari South China Morning Post dan John Hopkins University, dilansir Sky News, Rabu (18/3/2020) merupakan data terbaru perihal penyebaran virus corona yang telah menyebar ke lebih dari 118 negara.

Baca: Wabah Virus Corona, Facebook Berikan Bonus Rp 15 Juta untuk Semua Karyawannya di Dunia

Uji coba vaksin virus corona telah dimulai di Amerika Serikat.

Percobaan dilakukan terhadap peserta pertama yang akan disuntik vaksin dengan dosis tertentu, pada Senin (16/3/2020).

Uji coba yang didanai oleh Institut Kesehatan Nasional / The National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat berlangsung di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, AS.

Pejabat NIH, Dr Anthony Fauci menyebut bahwa validasi vaksin akan membutuhkan waktu satu tahun lebih, dilansir AP, Senin (16/3/2020).

Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19 (ERIN BOLLING / US ARMY / AFP)

Tujuan Pengujian

Vaksin virus corona ini dilaporkan tak akan mengandung virus baru.

Pengujian akan dilakukan terhadap 45 sukarelawan muda yang sehat.

Vaksin yang dikembangkan oleh NIH dan Moderna Inc ini akan disuntikkan kepada pasien dengan dosis yang berbeda.

Uji coba ini dimaksudkan untuk melihat efek samping dari vaksin kepada pasien dan menemukan tahap yang lebih besar.

Namun demikian, hasil penelitian ini masih membutuhkan perbandingan dari penelitian lain di seluruh dunia untuk mengetahui apakah vaksin dapat melindungi atau justru membahayakan pasien.

Kota Mashhad saat ini mengalami pekan yang paling menentukan dalam memerangi wabah virus corona (AFP)

Penelitian

Sampai saat ini, banyak kelompok peneliti yang berlomba untuk untuk membuat vaksin virus corona atau COVID-19.

Para peneliti dari seluruh dunia ini bersaing untuk membuat vaksin untuk virus yang telah menyebar ke lebih dari 118 negara ini.

Fokus penelitian di Seattle ini adalah untuk mengembangkan teknologi baru dari vaksin yang pengobatannya lebih cepat dari cara tradisional.

Sejumlah peneliti dilaporkan telah membuat vaksin sementara yang mampu melindungi pasien hanya dalam jangka waktu satu hingga dua bulan.

Beberapa vaksin lain dari Inovio Pharmaceuticals juga siap akan diujikan bulan depan di Universitas Pennsylvania dan di Kansas City, Missouri.

Anggota tim medis menyemprotkan disinfektan untuk membersihkan tempat di luar tempat suci Imam Reza, setelah wabah coronavirus, di Mashhad, Iran (AFP)

Sedangkan di Asia, terdapat penelitian vaksin serupa di China dan Korea Selatan.

Sampai saat ini berlum ada vaksin yang benar-benar terbukti menyembuhkan.

Sehingga banyak peneliti di seluruh dunia putar otak dan kerja keras menemukan vaksin yang diharapkan banyak orang tersebut.

Mengetahui ada penelitian vaksin di negaranya, Presiden AS Donald Trump mendorong para penemu untuk 'segera' meluncurkan vaksin.

Ia berharap agar vaksin virus corona dapat segera menjadi jawaban dari virus yang telah memakan 6000an korban jiwa di seluruh dunia.

Plt Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT didampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hanif, Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine dan rombongan meninjau ruangan serta fasiitas ruang Isolasi Respiratory Intensive Care Unit (RICU), tempat perawatan pasien suspect virus Corona di RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh, Kamis (12/3/2020). HUMAS PEMERINTAH ACEH. (HUMAS PEMERINTAH ACEH)

China Uji Vaksin Pada April 2020

Otoritas China mengatakan April 2020 vaksin virus corona atau SARS-CoV-2 dalam situasi yang darurat akan segera diuji secara klinis.

Dikutip dari SCMP, China terus bergerak maju untuk mengembangkan vaksin virus corona.

Vaksin tersebut dikerjakan secara bersama oleh delapan institusi dengan lima pendekatan sains untuk memerangi Covid-19.

Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional China, Zheng Zhongwei.

"Berbagai pendekatan kami lakukan untuk mengembangkan vaksin, dan kami juga selalu manaati hukum dan peraturan yang berlaku," ucap Zheng.

"Harapan kami, April mendatang beberapa vaksin yang sedang dikembangkan akan memasuki proses uji klinis untuk situasi darurat (seperti saat ini)," lanjutnya.

Dari pernyataan Zheng tersebut berati vaksin corona akan segera dapat digunakan meskipun harus menghadapi risiko yang mungkin akan ditimbulkan nantinya.

Padahal sebelumnya dinyatakan vaksin corona baru siap digunakan dalam kurun waktu paling cepat 12-18 bulan.

Namun untuk kondisi darurat, vaksin tersebut menurut hukum China bisa segera digunakan untuk manfaat yang lebih besar daripada risiko yang ditanggung.

Sejak Covid-19 mewabah di Wuhan Desember 2019 lalu, informasi mengenai vaksin ini menjadi sebuah semangat baru bagi China.

(Tribunnewsiwki.com/Kompas.com/Ris/Dinar/Maghi/Deti Mega)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer