Tidak sendirian, Diskoria gandeng aktris peran Dian Sastrowardoyo untuk bernyanyi dalam single terbarunya tersebut.
Tampil menawan dalam video klip “Serenata Jiwa Lara”, terlihat ibu dua anak tersebut tampil dengan gaya retro tahun 1980-an.
Dian Sastro muncul sebagai pembuka dengan balutan kemeja berwarna merah marun bermotif polkadot dilengkapi aksesoris kalung mutiara bertumpuk dan anting besar bergaya Stacked Earrings yang membuat penampilannya bak wanita 80-an.
Tidak hanya itu, aktris berusia 38 tahun tersebut tampil dengan dua gaya khas era 80-an, yakni turtleneck berwarna putih polos dilengkapi riasan make up yang cukup tebal dengan sentuhan lipstick berwarna fusia.
Tampilan kedua tersebut dipaJiwannya dengan rok pisket berwarna merah marun sepanjang mata kaki.
Sementara, rambut Dian ditata dengan belah tengah dan keriting gelombang di bagian bawah.
Padu padan tampilan ini menyempurnakan penampilan klasik Dian Sastrowardoyo.
Tidak hanya Dian, para personel Diskoria juga tampil dengan balutan busana khas tahun 1980-an.
Tema retro yang diusung Diskoria ini disesuaikan dengan jenis musik musik grup mereka.
Penampilan Diskoria dan Dian pada video klip ini merupakan hasil penataan oleh Penata Busana Melissa Pratiwi dan Penata Rias Melissa Pratiwi & Ibu Wati.
Baca: Tampilan Pertama Film Guru-guru Gokil, Debut Dian Sastrowardoyo sebagai Produser
Baca: Kontroversi Agnez Mo, Dian Sastro Tiba-tiba Unggah Soal Teori Identitas Bangsa Indonesia
Dian Sastro terima pinangan Diskoria berduet
Duo Diskoria, Merdi Simanjuntak dan Fadil Aat, merilis lagu kedua setelah lagu debut pertamanya “Balada Insan Muda”.
Single tersebut merupakan hasil kolaborasi Diskoria dengan aktris Dian Sastrowardoyo yang berjudul "Serenata Jiwa Lara".
Selain Dian Sastrowardoyo, single ini juga digarap bersama dengan trio komposer Laleilmanino.
Laleilmanino sendiri merupakan trio komposer yang terdiri dari Lale dan Ilman dari Maliq & D'Essentials serta Nino dari RAN.
Ide awal melibatkan Dian datang dari Diskoria yang kemudian gagasan itu diteruskan oleh Nino kepada Dian.
“Membujuk Dian untuk ikut bernyanyi di sini bukan hal yang mudah. Untung saja beliau mau dan hasilnya menurut kami luar biasa. Kalaupun bukan yang pertama, saya rasa penampilan Dian di sini merupakan yang terbaik di antara produksi rekaman musik yang pernah Dian singgahi,” kata Nino, yang juga dikenal sebagai personel RAN.
Pemilihan sosok Dian untuk bernyanyi di single ini menurut Merdi dan Fadli lebih karena karakter vokal yang dirasa cocok.
“Kami mengajak Dian Sastrowardoyo untuk berkolaborasi dalam lagu ini, seniman ikonik Indonesia yang memang sempat mempunyai band di masa SMA-nya. Dengan karakter vokalnya, Dian kami rasa sangat tepat untuk merepresentasikan lagu ini,” ungkap duo tersebut.
Baca: Jika Valentino Rossi Pensiun, Tim dan Akademi Balap The Doctor Diyakini Tetap Ramaikan MotoGP
Baca: Wabah Virus Corona Semakin Masif, Gelaran Festival Musik Coachella Kemungkinan Akan Ditunda
Satu hal menarik yang layak dicatat di proyek single terbaru Diskoria ini adalah bahwa lewat single ini, Diskoria memberikan kontribusi bagi Yayasan Irama Nusantara.
Dikutip dari kompas.com, menurut keterangan pers yang diterima Kompas pada Selasa (17/3/2020), karya ini didedikasikan untuk mendukung Yayasan Irama Nusantara.
"Sebuah karya yang didedikasikan untuk mendukung Yayasan Irama Nusantara," bunyi keterangan pers tersebut.
Yayasan tersebut merupakan sebuah yayasan nirlaba yang tugasnya mendokumentasikan secara digital musik-musik populer Indonesia dari era 50-80an.
Diskoria menilai Yayasan Irama Nusantara adalah lembaga yang melakukan pengarsipan dan pendokumentasian terhadap musik populer Indonesia.
Dua single ini akan dirilis secara fisik dalam format piringan hitam.
Diskoria menyiapkan piringan hitam 12 inci yang dicetak terbatas sebanyak 10 keping.
Sembilan keping akan dijual, dan satu akan dilelang.
Baca: Lirik Lagu Kick It - NCT 127, Lengkap Terjemahan Indonesia: Video Klipnya Trending di YouTube
Baca: Katy Perry dan Orlando Bloom Segera Dikaruniai Anak Pertama, Diumumkan Melalui Musik Video Terbaru
Jeritan perih hati yang luka
Cinta sederhana kau buat merana
Bilang-bilang sayang lalu hilang tanpa bayang
Sesuka diri
Merona mata namun percuma
Kau anggap bercinta hanya tawa canda
Ajak ku bermanja dan pergi begitu saja
Ditelan bumi
Nyanyian hati serenata jiwa yang lara sunyi
Aku pulang
Terbenam sudah mentari hati
Aku pulang
Gugur lagi asmara mewangi
Sorai gelora, hati menepi
Tak ada bintang-bintang menari
Sendiri lagi, oh-oh-oh
Merona mata namun percuma
Kau anggap bercinta hanya canda
Ajak ku bermanja dan pergi begitu saja ditelan dunia
Nyanyian hati serenata jiwa yang lara sunyi menyepi
Kemana rasa yang kucari, bila kau tinggal ku sendiri
(Jeritan, jeritan) jeritan perih hati yang luka
Cinta sederhana kau buat merana
Bilang-bilang sayang lalu hilang tanpa bayang
Sesuka diri
(Ah) nyanyian hati serenata jiwa yang lara sunyi (yang lara sunyi)
[Bridge: Lale, Ilman, Dian, & Nino]
Maaf sayang ku tak ingin melukai
Namun cinta ini bukan untukmu lagi
Oh, aku pulang, kasih
Agar kau temukan cintamu belahan relung hati
Aku pulang
(terbenam sudah mentari hati)
Aku pulang
(gugur lagi asmara mewangi)
Sorak gelora hati menepi
Tak ada bintang-bintang menari
Sendiri lagi
[Outro]
(Terbenam sudah mentari hati) lagi
(sendiri, sendiri, sendiri)
Sorai gelora hati menepi
Tak ada bintang-bintang menari
Sendiri lagi
(sendiri, sendiri, sendiri)
(sendiri, sendiri, sendiri)
Oh, sendiri lagi, oh-oh-oh