Fakta Lengkap di Balik Penetapan Status Solo KLB Virus Corona

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (tengah) saat memimpin rapat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Loji Gandrung Solo.(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona di Solo, Jawa Tengah telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

KLB ditetapkan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo selama 14 hari ke depan.

"Memutuskan, menetapkan Solo KLB virus corona. Suratnya sudah diputuskan malam. Besok pagi sudah kita keluarkan surat itu," jelas Rudy, Jumat (13/3/2020) malam usai rapat koordinasi di Rumah Dinas Wali Kota Solo Lodji Gandrung.

Penetapan status KLB ditetapkan setelah adanya dua pasien positif corona yang sempat diisolasi di RSUD Dr Moewardi Solo.

Satu orang pasien positif corona, berjenis kelamin laki-laki serta berusia 59 tahun dinyatakan meninggal dunia, Rabu (11/3/2020).

Kasus pasien positif corona meninggal di Solo ini menjadi kasus yang pertama terjadi di Provinsi Jawa Tengah.

inilah fakta-fakta lengkap engkap terkai KLB virus corona di Solo:

Baca: Penumpang Demam Tinggi Dilarang Naik Kereta Api: Biaya Tiket Dikembalikan Penuh

Baca: Viral Video Seorang Muazin Kuwait yang Menangis Saat Kumandangankan Azan Ditengah Wabah Corona

1. Riwayat sementara pasien

Kasus positif corona ini diawali ketika dua pasien diisolasi di RSUD Dr Moewardi Solo.

Satu orang meninggal dunia.

Setelah dilakukan penelusuran sementara, kedua warga Solo tersebut sempat menghadiri seminar di Kota Bogor, Jawa Barat.

"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor," terang Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini, dalam jumpa pers di Kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020).

Sepulang dari Bogor, keduanya mengeluh batuk, pilek hingga demam.

Kemudian mereka berdua mendapatkan perawatan di rumah sakit di Kota Solo, Jawa Tengah.

Setelah menjalani perwatan selama seminggu, kondisi mereka tak kunjung ada kemajuan.

Demam di tubuh bahkan mencapai 38 derajat celcius.

Tanggal 8 Maret 2020, keduanya dirujuk ke RSUD Dr Moewardi.

Di rumah sakit tersebut, pasien menjalani perawatan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan diisolasi.

Satu pasien masih dirawat.

Sedangkan satu lainnya meninggal dunia Rabu (11/3/2020).

Pihak rumah sakit telah mengambil sampel lendir tenggorokan dari pasien.

Namun di hari saat pasien meninggal, mereka belum mendapatkan hasil laboratorium tersebut.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah) (Kompas.com, Hai.Grid.id)

2. Dimakamkan di Magetan, jasad dibungkus plastik

Usai dinyatakan meninggal dunia, jasad pasien positif corona dibawa ke Magetan, Jawa Timur untuk dikebumikan.

Pemakaman jenazah dilakukan sesuai prosedur penanganan virus corona yakni dengan membungkus jenazah menggunakan plastik.

"Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti. Tidak boleh ada keluarga pasien. Hanya ada tim medis," kata Harsini.

Pasien tersebut dimakamkan di Magetan atas permintaan keluarga.

Meskipun pasien berdomisili di Solo namun keluarga besar pasien tersebut berada di Magetan, Jawa Timur.

3. Dinyatakan positif

Jumat (13/3/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto memastikan pasien meninggal yang sempat diisolasi di RSUD Dr Moewardi tersebut positif corona.

"Iya, terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif ( Covid-19)," jelas Achmad Yurianto saat dihubungi oleh Kompas.com.

Yuri mengatakan, Dinas Kesehatan Surakarta mengambil tindakan dengan melakukan penelusuran riwayat perjalanan serta siapa saja yang kontak dengan pasien itu.

"Artinya juga harus kita tracking ke mana saja serta siapa saja yang pernah kontak dengan almarhum. Ini yang sedang dikerjakan oleh Dinkes Solo," imbuh Yuri.

Ilustrasi. Foto suasana ruang jenazah RSUD dr Moewardi Solo diambil Selasa (3/4/2018). (TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO) (TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO)

Baca: Sinopsis Film Resident Evil: Retribution, Tayang di Bioskop Spesial TransTV Hari ini Pukul 19.00 WIB

Baca: Sebut Sebagian Tenaga Medis di Jakarta Terpapar Virus Corona, Anies: Tapi Belum Ada Angkanya

4. Ganjar minta warga lapor

Respon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkait pasien terinfeksi Virus Corona yang meinggal di RSUD Dr. Moewardi Solo (Tribun Jateng/Fajar Baharuddin Ahmad)

Setelah dinyatakan postif corona, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warganya proaktif melapor.

Warga yang sempat berhubungan maupun bertemu dengan pasien positif Covid-19 tersebut diminta melapor.

Laporan bisa ditujukan ke rumah sakit rujukan terkait virus corona yang ada di Jawa Tengah.

"Saya butuh bantuan masyarakat untuk membantu siapa bertemu siapa, tidak usah takut. Karena kita akan proaktif membantu memeriksa," terang Ganjar saat berkunjung ke Solo, Jumat (13/3/2020).

Gubernur mengatakan, pemerintah dan pihak berwenang akan menjamin kerahasiaan identitas pelapor.

Jajarannya, lanjut Ganjar, juga akan melakukan pelacakan pada keluarga pasien positif virus corona.

5. 4 Toko Ditutup

Terkait penelusuran riwayat kontak pasien meninggal yang positif virus corona, Ganjar mengatakan, pemerintah menutup 4 toko di Solo, Jawa Tengah.

Penutupan diambil sebagai tindak lanjut pelacakan riwayat pasien yang dilakukan oleh pemerintah.

"Ada sekitar empat toko untuk kita minta ditutup dulu. Ada isolasi paling tidak selama sehari untuk dilakukan pengecekan full dari pemerintah," sebut Ganjar.

Gubernur juga menghimbau tempat-tempat keramaian menyediakan fasilitas cuci tangan.

Akan tetapi Ganjar menambahkan, sebaiknya warga menghindari tempat-tempat keramaian hingga situasi kondusif.

"Kita juga minta kades-kades untuk sosialisasi di tempat-tempat yang biasanya ada kerumunan pastikan apakah itu mall, pasar, tempat ibadah, sekolah untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun," ungkapnya.

Coronavirus.(CNN) (CNN)

6. 62 orang dikarantina

Penelusuran riwayat juga menyasar orang-orang terdekat dengan pasien.

Sebanyak 62 orang warga kini menjalani karantina mandiri.

62 orang itu dipastikan pernah kontak dekat dengan pasien positif corona.

"Kita kan tidak tahu. Dengan dikarantina dia bisa istirahat, satu. Kedua, kalau terjadi infeksi kan bisa memutus. Istilahnya melokalisir. Mencegah ini kan lebih baik dari pada terlambat," terang Kepala Dinas Kesehatan Surakarta Siti Wahyuningsih.

62 orang tersebut terdiri dari 16 orang tenaga kesehatan RS Dr Oen Kandang Sapi, 15 orang tenaga kesehatan RS Dr Oen Solobaru, 6 orang tenaga kesehatan dari Klinik Mojosongo, 12 orang keluarga pasien, 6 orang kontak dekat dengan pasien meninggal dan 7 orang karyawannya.

Karantina akan dilakukan selama 14 hari.

Kondisi mereka selama karantina akan dipantau oleh petugas medis.

7. Sekolah diliburkan, kegiatan ditunda

Pemkot Surakarta kemudian menetapkan status KLB pada Jumat (13/3/2020).
Imbasnya, seluruh sekolah diliburkan selama 14 hari.

"Sekolah SD dan SMP segerajat kita liburkan," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Selain meliburkan kegiatan belajar mengajar, pemerintah juga meniadakan study tour.

Sedangkan untuk jenjang SMA/SMK sederajat tetap masuk lantaran adanya ujian.

Namun Rudy mengingatkan, pihak sekolah wajib memberlakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Setelah ujian selesai, siswa SMA/SMK boleh belajar di rumah.

Sedangkan kegiatan lainnya, seperti Solo Car Free Day setiap Minggu pagi diliburkan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi penularan di kerumunan warga.

(Tribunnewswiki.com/Kaa, Kompas.com, Labib Zamani, Riska Farasonalia, Sukoco)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer