Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyatakan kejadian luar biasa (KLB) terhadap virus corona atau Covid-19.
Keputusan tersebut diambil setelah digelarnya rapat terbatas bersama dengan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/3/2020) malam.
Baca: Daftar Kecamatan di DKI Jakarta yang Positif Terpapar Virus Corona, Anies: Hampir Semua Kecamatan
Baca: Sinopsis Film Resident Evil: Afterlife, Tayang di Bioskop Spesial TransTV Hari ini Pukul 19.00 WIB
“Memutuskan, menetapkan Solo KLB virus corona.
Suratnya sudah diputuskan malam.
Besok pagi sudah kita keluarkan surat itu,” kata Rudy, Jumat malam seperti dikutip dari Kompas.com.
Penetapan KLB tersebut dikarenakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan Jateng KLB Corona.
Pemkot Solo juga mengambil langkah guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
Baca: Park Shin Hye
Baca: Total Kasus Corona di Indonesia Menjadi 69, Dua Diantaranya Adalah Balita Berusia 2 dan 3 Tahun
Satu di antaranya adalah meliburkan penyelenggaraan Car Free Day yang biasanya diadakan setiap hari Minggu pagi, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kemudian, menghindari banyak kerumunan warga.
Di samping itu, lanjut Rudy, kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah jenjang SD dan SMP/MTs diliburkan dan belajar di rumah.
"Sekolah SD dan SMP/sederajat kita liburkan," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
Baca: Virus Corona Meluas, Universitas Indonesia Antisipasi dengan Pembelajaran Jarak Jauh Mulai 18 Maret
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 14 Maret 2020: Aquarius Ada Kerjaan Baru, Capricorn Terjebak Situasi
Menurut Rudy, sekolah jenjang SD dan SMP diliburkan sampai surat keputusan KLB dicabut.
"Karena masih ujian, untuk SMA/SMK diliburkan setelah ujian selesai.
Tetapi kegiatan PHBS tetap harus dilaksanakan," terang dia.
Kendati masih masuk, Rudy meminta pihak sekolah untuk memberlakukan dan menerapkan terhadap pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah.
Baca: Kirim Surat, WHO Minta Jokowi Deklarasikan Virus Corona sebagai Darurat Nasional
Baca: Drama Korea - Beautiful Love, Wonderful Life (2019)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati menambahkan, meski sekolah diliburkan para guru tetap masuk seperti biasa.
Hal ini untuk mengamankan aset sekolah, juga menjaga kebersihan.
"Jadi ketika anak-anak tidak sekolah tetap harus bersih," terangnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang pasien meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Surakarta dilaporkan positif terinfeksi virus corona.
Baca: Mulai April 2020, Karyawan dengan Gaji hingga 16 Juta Tak Perlu Bayar Pajak Penghasilan
Baca: Kronologi Kasus Kakek 85 Tahun Bunuh Menantu karena Sering Dihina, Mayat Ditelantarkan 4 Hari
Meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020), pasien ini diketahui merupakan warga kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Korban meninggal berusia 59 tahun ini sebelumnya sempat dirawat intensif di RS sebelum akhirnya napas terakhirnya berhembus.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto, saat dikonfirmasi mengenai hasil pemeriksaan pasien meninggal di RSUD dr Moewardi Solo tersebut menyebutkan, hasil pemeriksaan yang bersangkutan menunjukkan positif Covid-19.
"Iya, terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif ( Covid-19)," kata Yuri, menjawab pertanyaan apakah benar pasien tersebut positif Covid-19, Jumat (13/3/2020) pagi.
Baca: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Ada Aku di Sini - Dhyo Haw, Biarkan Aku Jadi Sesuatu yang Berarti
Baca: Dampak Virus Corona, Liga Champions dan Liga Europa Resmi Dihentikan
Namun, ia belum dapat memastikan apakah pasien tersebut ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
Selain itu, Yuri juga belum mengetahui secara detail ada berapa pasien positif virus corona di RSUD Dr Moewardi Solo.
"Tapi saya tidak monitor ada berapa pasien positif di RSUD Dr Moewardi," lanjut dia.
Baca: BREAKING NEWS: Total Kasus Virus Corona di Indonesia Bertambah Jadi 69 Kasus, 4 Meninggal Dunia
Baca: Satu Pasien Meninggal Dunia di RSUD Moewardi Surakarta Positif Terinfeksi Virus Corona
Yuri mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Solo tengah melakukan tracking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan pasien meninggal tersebut.
"Artinya juga harus kita trackking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan Almarhum ini yang saat ini sedang dikerjakan oleh Dinkes Solo," kata Yuri.