Pemerintah Turki baru saja mengumumkan munculnya kasus pertama orang yang terpapar virus corona pada Rabu (11/3/2020) pagi waktu setempat.
"Seorang warga Turki laki-laki dinyatakan positif pada Selasa malam," ujar Menteri Kesehatan Fahrettin Koca dalam konferensi pers di ibu kota Ankara seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Koca mengatalan, pria itu terinfeksi setelah kembali dari Eropa dan kini sedang diisolasi.
"Kondisi umum pasien baik. Semua anggota keluarganya dan mereka yang melakukan kontak dengannya sedang dalam pengawasan," tambahnya.
Baca: Semua Gereja Katolik dan Acara Misa di Roma Italia Ditutup, Antisipasi Penyebaran Virus Corona
Baca: Tak Bersalaman, Pejabat Pemerintah Lakukan Salam Corona, dari Jusuf Kalla Sampai Erick Thohir
Ia menuturkan, dari kejadian ini pemerintah mengimbau warga untuk tidak berpergian ke luar negeri jika tidak begitu mendesak dan darurat.
"Diharapkan jangan pergi ke luar negeri kecuali mendesak. Kita harus mengikuti pedoman kementerian kesehatan untuk menjaga diri dari virus corona," katanya.
Setelah kasus pertama tersebut pada Jumat (13/3/2020) diumumkan adanya kasus kedua positif virus corona setelah langkah pencegahan telah maksimal dilakukan.
"Dia berasal dari lingkaran langsung pasien pertama kami, yang ditindaklanjuti segera setelah diagnosis dibuat," kata Fahrettin Koca di Twitter dilansir oleh Anadolu Agency.
“Kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kemungkinan penyebaran virus dalam batas-batas ini. Kami akan mengatasi masalah ini bersama, ”tambahnya.
Setelah adanya penemuan dua kasus positif corona tersebut, kini pemerintah Turki keluarkan kebijakan baru.
Pemerintah Turki langsung meliburkan sekolah hingga universitas selama 3 minggu.
Tak hanya itu, nantinya para siswa juga akan diberikan internet gratis 3 GB untuk bisa mengakses pendidikan dari rumah.
Dilansir oleh situs berita Turki Milliyet.com, Menteri Pendidikan Turki, Ziya Selcuk mengumumkan bahwa Presiden Turki, Erdogan membuat keputusan meliburkan sekolah dan universitas selama tiga minggu.
Libur tersebut akan berlangsung mulai 16 maret hingga 30 maret 2020.
Namun libur tersebut diperpanjang oleh masing-masing universitas menjadi tiga minggu.
Untuk tingkat SD hingga SMA pembelajaran akan tetap diadakan melalui online.
Seminggu pertama, libur tersebut akan diberikan pada siswa untuk beristirahat di rumah.
Sementara itu minggu kedua, pembelajaran akan dilakukan secara online dan siswa bisa mengakses pembelajaran dari rumah.
Karena akan diberlakukan belajar online, maka pemerintah juga akna memberikan 3 GB internet gratis kepada seluruh siswa.
"Dengan sistem pembelajaran yang baru, maka seluruh kegiatan belajar mengajar (SD-SMA) bisa dipindahkan ke rumah. Selain itu kita juga akan memberikan internet gratis 3 GB yang disediakan oleh semua operator," kata Ziya Selcuk dikutip TribunnewsWiki dari Milliyet.com.
Ziya juga menyebut bahwa keputusan ini merupakan langkah mereka dalam mencegah penularan virus corona.
Ia juga mengatakan bahwa Turki siap menjadi negara pertama yang membuat program pembelajaran dari televisi dan internet di dunia.
Hal tersebut bisa menjadi contoh bagi negara lain yang saat ini juga sedang mencoba mencegah adanya penularan penyebaran virus corona ini.
Baca: Istri Perdana Menteri Kanada Sophie Gregoire Trudeau Dipastikan Positif Virus Corona
Baca: Pelatih Arsenal Mikel Arteta Terjangkit Virus Corona, Klub Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh