Satu Pasien Meninggal Dunia di RSUD Moewardi Surakarta Positif Terinfeksi Virus Corona

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto (kanan) mengatakan bahwa pasien meninggal di RSUD Surakarta positif terkena virus corona

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang pasien meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi Surakarta, Jawa Tengah dilaporkan positif terinfeksi virus corona.

Meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020), pasien ini diketahui merupakan warga kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

Korban meninggal berusia 59 tahun ini sebelumnya sempat dirawat intensif di RS sebelum akhirnya napas terakhirnya berhembus.

Diwartakan Tribun Solo, Jumat (13/3/2020), Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut bahwa sebelum dirawat dan meninggal dunia, pasien datang dari Bogor.

Baca: Istri Perdana Menteri Kanada Sophie Gregoire Trudeau Dipastikan Positif Virus Corona

Jajaran direksi RSPI Sulianti Saroso dan Juru Bicara Penanganan Corona Achmad Yurianto di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020).(KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI) (KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI)

"Pasien yang meninggal warga Semanggi (Solo) ini datang dari Bogor," jelas Rudy.

Rudy mengimbau masyarakat tidak panik serta harus melakukan langkah hidup sehat.

Ia menambahkan yang perlu dilakukan adalah bila bersin menutup mulut, pola hidup sehat, dan melakukan olahraga.

"Lakukan pola hidup sehat dan jangan panik," papar dia di Rumah Dinas Wali Kota Lodji Gandrung, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (13/3/2020).

Orang nomor satu di Solo ini juga meminta pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diberikan wewenang, sehingga bisa ikut melakukan cek laboratorium sendiri di daerah terkait Virus Corona.

Baca: Penelusuran Kasus Pertama Virus Corona di Dunia Ternyata Sejak 17 November 2019

Sekretaris Ditjen P2P Achmad Yurianto saat ditemui wartawan di Kantor Kemenkes, Jalan H.R Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020)(KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari) (Kompas.com)

"Selama ini kewenangan lab (Corona) di pusat dan harus menunggu 3-4 hari," ungkap dia.

Rudy menyatakan bahwa jika penelitian di daerah agar hasil laboratorium lebih cepat dari pada harus dikirimkan ke Jakarta.

Maka berkaitan itu, Rudy mengusulkan pemerintah pusat mau memberi kewenangan pada daerah.

 "Kami usulkan seperti itu, biar hasilnya cepat," harapnya.

Baca: Wabah Virus Corona di Wuhan Hasilkan 240 Ton Limbah Medis Covid-19 Per Hari, Dibuang Kemana?

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) (KOMPAS.com/Ihsanuddin)


Tanggapan Jubir Penanganan Corona

Dilansir Kompas.com, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto, mengatakan hasil pemeriksaan yang bersangkutan menunjukkan positif Covid.

"Iya, terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif ( Covid-19)," kata Yuri, menjawab pertanyaan apakah benar pasien tersebut positif Covid-19, ketika dihubungi Kompas.com Jumat (13/3/2020) pagi.

Namun, ia belum dapat memastikan apakah pasien tersebut ada riwayat perjalanan ke luar negeri.

Selain itu, Yuri juga belum mengetahui secara detail ada berapa pasien positif virus corona di RSUD Dr Moewardi Surakarta.

"Tapi saya tidak monitor ada berapa pasien positif di RSUD Dr Moewardi," lanjut dia.

Yuri mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Surakarta tengah melakukan tracking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan pasien meninggal tersebut.

"Artinya juga harus kita tracking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan Almarhum. ini yang saat ini sedang dikerjakan oleh Dinkes Solo," kata Yuri.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih belum mengetahui terkait pasien meninggal dunia yang terinfeksi virus corona. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Respons Gubernur Jateng

Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan belum mendapatkan informasi mengenai hal ini dan akan melakukan pengecekan.

Imbauan Dinas Kesehatan

Kepada Tribun Solo, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, berkaitan pengumuman yang dilakukan tersebut pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/DINAR FITRA)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer