Demam Berdarah Merebak Bersamaan dengan Virus Corona, Para Ahli Khawatir Kesalahan Diagnosa

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan coronavirus baru yang muncul dari permukaan sel manusia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dalam sebuah laporan yang ditulis oleh para dokter Singapura di The Lancet memperingatkan adanya kemungkinan kesalahan diagnosis pada penyakit Demam Berdarah (DBD).

Menurut para dokter, penyakit demam berdarah memiliki kemiripan gejala dengan Virus Corona (COVID-19).

Dilansir dari South China Morning Post pada Rabu (11/3/2020), Singapura, Malaysia, dan Filipina saat ini sedang menderita wabah penyakit demam berdarah dan virus corona yang juga baru-baru ini muncul.

Wabah DBD dan COVID-19 yang terjadi secara bersamaan di Asia Tenggara menimbulkan tantangan bagi pihak berwenang untuk mengidentifikasi Virus Corona.

Kekhawatiran mereka bukan tanpa alasan, jurnal medis The Lancet pada Rabu (4/3/2020) menunjukkan kesamaan gejala antara penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan virus corona.

Serta bagaimana hal ini dapat menghasilkan diagnosis positif palsu untuk penyakit demam berdarah.

Ilmuan akhirnya mengungkap alasan pengembangan vaksin untuk virus corona sangat lambat, WHO: perlu waktu 18 bulan. (YouTube WGBH News)

Baca: 6 Fakta Psikologi ini Menunjukkan Keadaanmu Sebenarnya, Lupa Ternyata Dibutuhkan Tubuh

Baca: Teman-teman Heboh Tahu Jumlah Followers Instagramnya, Maudy Ayunda Justru Minder Kuliah di Stanford

“Penyakit demam berdarah dan Virus Corona sulit dibedakan karena mereka berbagi fitur klinis dan laboratorium,” tulis kelompok penulis dari Sistem Kesehatan Universitas Nasional Singapura, Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong dan Institut Kesehatan Lingkungan.

Laporan tersebut mengutip dua kasus warga Singapura yang di awal telah dites antibodi dan dinyatakan positif DBD.

Namun, di kemudian hari ditemukan bahwa pasien tersebut ternyata positif Virus Corona.

Di sisi lain, tidak ada pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terinfeksi virus corona, namun menunjukkan gejala demam dan batuk.

“Gejala ini sangat umum dalam semua penyakit virus,” ungkap ahli penyakit menular Leong Hoe Nam dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, dikutip dari Kompas.com.

Ia juga menambahkan bahwa nyeri otot adalah gejala lain yang ditunjukkan oleh pasien yang menderita influenza, demam berdarah, Zika atau Chikungunya.

Leong mengatakan jika hasil tes dengue kembali positif, dokter bisa langsung mengambil kesimpulan bahwa seorang pasien positif memiliki penyakit, terutama jika mereka tinggal di daerah yang merupakan lokasi wabah penyakit tersebut.

Baca: Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 7 orang, Total 34 Kasus Covid-19, Ini Rinciannya

Baca: Awas, Jangan Konsumsi Pisang Jika Kamu Punya Penyakit Ini, Bisa Berakibat Fatal bagi Tubuh

Namun, Leong menambahkan bahwa identifikasi tersebut tidak membantu, jika kedua wabah terjadi secara bersamaan di tempat yang sama.

Sementara, seseorang dari perusahaan konsultasi global Oliver Wyman, Jeremy Lim, mengatakan bahwa Virus Corona bisa menjadi "bunglon" pada tahap awal infeksi, dan dapat menyebabkan beberapa kasus virus corona yang didiagnosis sebagai demam berdarah.

“Yang rumit adalah ketika orang datang ke dokter umum atau ke rumah sakit dengan gejala yang tidak spesifik, Anda sekarang harus khawatir tentang keduanya,” katanya.

Baca: Semua Member BIGBANG Perbarui Kontrak dengan YG Entertainment, Saham YGE Langsung Melonjak

Lim menjelaskan bahwa tes imunoglobulin (atau antibodi) untuk demam berdarah melihat "lonjakan protein tertentu pada permukaan virus ini".

“Ini seperti kunci dan gemboknya, dan jika (virus) memiliki pola yang cocok dengan kunci, itu akan cocok.

Untuk demam berdarah dan virus corona, mereka memiliki pola umum yang cukup sehingga Anda bisa mendapatkan hasil positif palsu,” pungkas Lim.

Baca: 5 Siswa Pelaku Bully dan Pelecehan Seksual di Sulut Tidak Ditahan, KPAI Sebut Hal Itu Bukan Candaan

WHO: DBD dan Corona sama sekali berbeda

Menganggapi pernyataan yang dilansir dari South China Morning Post, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa demam berdarah dan virus corona adalah dua virus yang benar-benar berbeda.

Halaman
12


Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer