Remaja yang Bunuh Bocah di Sawah Besar Jakarta Akan Diperiksa Kejiwaannya dari Gambar yang Dibuatnya

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik gadis NF (15) yang membunuh teman kecilnya APA (6) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Tim dokter psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati akan memeriksa gambar dan tulisan karya NF (15), remaja pelaku pembunuhan bocah berinisial APA (5).

Kepala Tim Dokter Kejiwaan RS Polri Kramat Jati Henny Riana mengatakan pemeriksaan tersebut merupakan satu metode dalam observasi jiwa.

"Itu salah satu proses pemeriksaan, jadi analisa gambar, karangan, dan sebagainya," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (9/3/2020).

Dikutip dari TribunJakarta.com, gambar dan karangan yang diperiksa tak hanya karya NF sebelum membunuh APA, tapi juga usai berstatus tersangka.

Baca: BREAKING NEWS: Pasien Positif Terinfeksi Virus Corona di Indonesia Bertambah Menjadi 27 Orang

Baca: INFO GEMPA HARI INI: Gempa 5 SR Guncang Kabupaten Sukabumi, Getarannya Dirasakan hingga Jakarta

Dari pemeriksaan tersebut tim dokter psikiatri jiwa forensik menentukan bagaimana kondisi kejiwaan NF.

"Disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau cuman kertas dan gambar kami sediakan, memang itu bagian dari pemeriksaan (jiwa)," ujarnya.

Gadis remaja berinisial NF (15) nekat membunuh APA (5) karena terinspirasi dari film pembunuhan.

Dalam waktu maksimal 14 hari ke depan, NF bakal menjalani pemeriksaan kejiwaan di ruang isolasi RS Polri Kramat Jati.

"Kita baru pemeriksaan tahap awal, mulai dari pendekatan sebagai dokter dan terperiksa, dalam hal ini pasien," tuturnya.

Baca: Ketakutan saat Dirazia Polisi karena Bawa Sabu, Pria di Aceh Kabur dan Tinggalkan Istri di Mobil

Baca: WNI di Singapura Positif Terjangkit Virus Corona, Sudah Tunjukkan Gejala saat Masih di Jakarta

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020).TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA

Pemeriksaan jiwa NF dilakukan lewat prosedur medis secara bertahap, di antaranya lewat wawancara mendalam selama observasi.

"Awal ini tentu tidak semua kita tanyakan langsung. Pertanyaan secara bertubi-tubi buat orang tidak nyaman, sekarang sih kooperatif," kata Henny.

Henny menuturkan status NF yang masih anak membuat selama pemeriksaan butuh pendampingan khusus.

Nantinya orang tua dan orang terdekat NF juga akan dilibatkan guna menelusuri alasan yang mendasari remaja tersebut berbuat nekat.

Untuk sekarang, Henny belum dapat memastikan kondisi kejiwaan NF karena baru satu hari pemeriksaan.

Baca: Wabah Virus Corona Semakin Masif, Gelaran Festival Musik Coachella Kemungkinan Akan Ditunda

Baca: Terjebak di Pesawat karena Virus Corona, Wanita China Ini Kesal & Sengaja Sembur Batuk ke Pramugara

Rumah remaja perempuan yang membunuh bocah 5 tahun di kawasan Sawah Besar.(TRIBUNJAKARTA.com/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Tim dokter psikiatri jiwa forensik pun harus mengenalkan dirinya kepada NF agar saat pemeriksaan dia mau terbuka.

"Kita akan cari dari sumber lainnya, apakah masa kecil anak ini seperti apa, ada yang kita tanyakan kepada yang bersangkutan, orang tua, atau orang di sekitarnya," tuturnya.

Sebelumnya, ketika polisi melakukan olah TKP, ditemukan buku dengan banyak tulisan dan gambar.

Beberapa tulisan yang dia buat merupakan penggalan lirik dari lagu-lagu penyanyi Amerika, Billie Eilish.

Dikutip dari Kompas.TV, terapat pula gambar karakter Slender Man.

Baca: Billie Eilish OConnell

Baca: Siswi SMP Pelaku Pembunuhan Bocah 6 Tahun Akan Diberi Bimbingan Psikologi oleh Kemen PPPA

Rumah NF (15), remaja pembunuh tetangganya masih dipasang garis polisi, Senin (9/3/2020). TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat

Slender Man adalah film yang diangkat dari karakter fiksi yang muncul pertama kali dalam forum di sosial media.

Film ini mengisahkan sosok misterius yang kerap menculik anak-anak.

Sosok Slender Man ditemukan polisi dalam buku harian tersangka pembunuhan bocah tersebut.

Kepada polisi, dia mengaku mengidolakan tokoh Slinder Man selain boneka Chucky.

Total ada 13 kertas berisi gambar hasil tulisan tersangka. Sebagian besar bernuansa kelam.

Baca: Ramalan Zodiak Besok Rabu 11 Maret 2020, Capricorn Bossy, Sagitarius Tak Perlu Iri

Baca: Mengaku Hanya Bercanda, Kini Kelima Pelaku Pelecehan Siswi SMK di Bolaang Mongondow Jadi Tersangka

Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik gadis NF (15) yang membunuh teman kecilnya APA (6) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, kepada polisi, NF mengaku telah membunuh tetangganya sendiri dan menyimpannya di dalam lemari di kamarnya.

Heru mengatakan, tersangka membunuh korban ketika korban bermain ke rumah tersangka.

Bahkan, kepada polisi, tersangka mengaku secara sadar membunuh korban.

Heru menjelaskan, APA yang berkunjung ke rumah tersangka dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi, dicekik, dan dimasukkan ke dalam lemari di kamarnya.

Baca: Pengakuan Pelaku Bully & Pelecehan Seksual Siswi SMK yang Viral di Twitter: Kami Hanya Bercanda

Baca: Berniat Beri Kejutan Bunga saat Ulang Tahun, Pria Ini Malah Pergoki Pacarnya Selingkuh

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).(KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA)

Sebelumnya, tersangka sempat berniat membuang jenazah korban.

Namun, tersangka mengurungkan niatnya tersebut dan tetap menyimpan jenazah korban dalam lemari.

Keesokan harinya, tersangka pun secara sadar beraktivitas seperti biasa.

Dia berangkat ke sekolah dan meninggalkan jenazah korban di dalam kamarnya.

Saat perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari.

Baca: Jason Dupasquier

Baca: Bernie Sanders Melamar Elizabeth Warren dan Pendukungnya, Kejar Ketertinggalan dari Joe Biden

(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani/TribunJakarta.com/Kompas.TV)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer