Menopause
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menopause terjadi ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi minimal dalam jangka waktu 12 bulan berturut-turut dan tidak dapat lagi hamil secara alami.
Seorang wanita dapat dikatakan telah menopause jika mengalami hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya.
Menopause biasanya dimulai pada saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun, namun dapat berkembang sebelum atau sesudah rentang usia tersebut.
Ada banyak faktor yang bisa membantu menentukan kapan seorang wanita akan mulai menopause, di antaranya adalah genetika dan kesehatan ovarium.
Tidak hanya berhenti menstruasi, banyak perubahan lain terjadi dalam tubuh wanita yang menopause, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan.
Perubahan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat disebut sebagai gejala menopause.
Masa terjadinya perubahan tersebut dinamakan masa perimenopause, yang dapat berlangsung selama beberapa tahun sebelum menopause, dan umumnya dimulai saat usia 40 tahun atau bisa juga lebih awal.
Sebagian besar wanita memulai masa perimenopause mereka beberapa saat setelah berusia 40-an.
Beberapa wanita yang lain bahkan melewatkan perimenopause dan tiba-tiba memasuki menopause.
Sekitar 1 persen wanita memulai menopause sebelum usia 40 tahun, yang disebut menopause dini atau insufisiensi ovarium primer.
Sekitar 5 persen wanita mengalami menopause antara usia 40 dan 45 tahun, hal ini disebut sebagai menopause dini.
Bagi sebagian besar wanita, perawatan medis tidak diperlukan untuk menopause. (1)
Baca: Serangan Jantung
Baca: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Gejala Menopause
Gejala menopause terjadi dalam masa perimenopause, yaitu beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum siklus menstruasi berhenti.
Durasi dan tingkat keparahan gejala yang timbul berbeda-beda pada tiap orang.
Gejala atau tanda-tanda menopause dapat berupa:
- Menstruasi menjadi tidak teratur, kadang terlambat atau lebih awal dari biasanya (Oligomenorea).
- Darah yang keluar saat menstruasi dapat lebih sedikit atau justru lebih banyak.
- Rambut rontok.
- Kulit kering.
- Payudara kendur.
- Berat badan bertambah.
- Suasana hati berubah-ubah atau moody.
- Sulit tidur.
- Depresi.
- Vagina menjadi kering.
- Penurunan libido (gairah seksual).
- Merasa panas atau gerah, sehingga mudah berkeringat, kondisi ini disebut hot flashes.
- Berkeringat di malam hari.
- Pusing.
- Jantung berdebar.
- Infeksi berulang pada saluran kemih.
Selain mengalami berbagai perubahan di atas, wanita yang telah menopause menjadi lebih berisiko mengalami penyakit jantung dan osteoporosis. (2)
Baca: Alergi Dingin
Baca: Demam
Penyebab Menopause
Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat seorang wanita bertambah tua.
Seiring bertambahnya usia, indung telur akan semakin sedikit memproduksi hormon kewanitaan.
Akibatnya, indung telur tidak lagi melepaskan sel telur dan menstruasi akan berhenti.
Namun, menopause juga dapat terjadi lebih dini, yaitu sebelum usia 40 tahun.
Menopause dini dapat terjadi akibat:
- Kondisi ini terjadi akibat kelainan genetik atau penyakit autoimun, yang membuat indung telur berhenti berfungsi.
- Setelah histerektomi, seorang wanita memang tidak akan langsung mengalami menopause, namun cenderung akan mengalami menopause lebih awal.
- Menopause dapat langsung terjadi setelah histerektomi bila indung telur ikut diangkat.
Pengobatan kanker
- Kemoterapi atau radioterapi untuk mengatasi kanker rahim dapat merusak indung telur, sehingga memicu menopause dini. (3)
Baca: Virus Corona (Coronavirus)
Baca: Kanker Ginjal
Penanganan Menopause Secara mandiri
Menopause sebenarnya tidak memerlukan penanganan khusus.
Penanganan yang dilakukan hanya bertujuan untuk meredakan gejala saja.
Berikut beberapa cara yang disarankan dapat menangani menopause secara mandiri.
Makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol dapat membuat gejala menopause, seperti hot flashes dan jantung berdebar, menjadi lebih parah.
Cara ini dapat mengurangi hot flashes yang dirasakan selama masa perimenopause.
Teknik relaksasi yang dimaksud antara lain adalah meditasi, pengaturan napas, yoga, serta taichi.
Teknik-teknik ini dapat membantu mengurangi tingkat stres serta mencegah depresi.
Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina yang kering.
Jangan menggunakan produk pelumas vagina yang mengandung gliserin, karena berisiko menimbulkan iritasi.
Untuk mencegah penyakit yang dapat timbul akibat menopause, seorang wanita disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat.
Caranya adalah dengan tidur yang cukup, rutin berolahraga, serta menerapkan pola makan yang sehat.
Pola makan yang dianjurkan adalah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak asupan serat, seperti buah, sayur, atau biji-bijian.
Selain itu, batasi asupan lemak, gula, dan minyak, jikan dibutuhkan Anda bisa mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.
Selain itu, hindarilah konsumsi alkohol, karena bisa menyebabkan sulit tidur. (2)