Benarkah Golongan Darah O Lebih Mudah Tertular Virus Corona? Begini Fakta dan Penjelasannya

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benarkah golongan darah O lebih mudah tertular virus corona? begini fakta dan penjelasannya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Benarkah golongan darah O lebih mudah tertular virus corona? begini fakta dan penjelasannya.

Beredar kabar bahwa orang yang memiliki golongan darah O rentan terjangkit virus corona.

Kabar tersebut beredar setelah adanya kasus 2 warga di Depok yang terindikasi positif Covid-19.

Namun kabar tersebut tidak benar atau hoaks.

Hal tersebut karena hingga saat ini tidak ada hasil penelitian medis yang menunjukkan bahwa golongan darah O lebih rentan terhadap virus dan bakteri.

Tak ada penelitian tentang berbagai golongan darah yang lebih mudah terinfeksi virus maupun yang susah terinfeksi.

Meski demikian, ternyata virus corona lebih mudah tertular untuk orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

Penyakit tersebut adalah diabetes dan jantung.

Baca: Takut Wabah Corona, Korea Utara Peringatkan Bakal Tembak Mati Warga China yang Langgar Perbatasan

Baca: BREAKING NEWS: Bertambah, Jumlah Pasien Corona di Indonesia Menjadi 4 Orang

Dilansir oleh theguardian.com, orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes mudah untuk terinfeksi virus corona ini.

Hal tersebut karena kesehatan mendasar dua pasien yang memiliki riwayat penyakit itu buruk.

Profesor Emeritus penyakit menular di Sekolah Kedokteran Brighton dan Sussex, Jon Cohen mengatakan bahwa tubuh harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen ke dalam darah saat Virus Corona masuk.

Jantung dan paru-paru pun bekerja sebagai 'tim' yang terintegrasi erat, Sehingga ketika ada pneumonia, jantung harus bekerja lebih keras.

Sehingga jelas, jika ada penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya justru akan membuat tekanan ekstra pada jantung.

"Jantung dan paru-paru bekerja sebagai 'tim' yang terintegrasi erat, jadi ketika ada pneumonia, jantung harus bekerja lebih keras, dan jelas jika ada penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya yang membuat tekanan ekstra pada jantung," kata Jon Cohen dikutip TribunnewsWiki dari Theguardian.com.

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19. YONHAP / AFP (YONHAP / AFP)

Menurut laporan, orang china yang terinfeksi awal virus corona ini memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau penyakit serebrovaskular - yang mempengaruhi aliran darah di otak mereka - seperti stroke.

Namun statistik tersebut hanya menunjukkan bahwa orang dengan penyakit jantung lebih mudah mengalami komplikasi jika tertular virus ini.

"Statistik itu tidak berarti orang dengan penyakit jantung lebih mungkin untuk tertular virus corona," kata Orly Vardeny, seorang profesor kedokteran di Sistem Perawatan Kesehatan Minneapolis VA dan University of Minnesota.

"Itu hanya berarti bahwa orang-orang itu lebih cenderung mengalami komplikasi begitu mereka mendapatkannya," imbuhnya.

Selain itu, orang-orang yang memiliki penumpukan lemak atau plak di arteri juga berisiko mengalami serangan jantung.

Hal itu lantaran, penyakit yang disebabkan oleh Covid-19 ini dapat mengacaukan plak-plak tersebut yang kemudian dapat memblokir arteri yang menuju ke jantung.

Baca: Corona di Indonesia: Penimbun Masker Bekas di Bandung Digerebek, Waspada Produk Kesehatan Daur Ulang

Baca: Dunia Panik Corona, Kini Intelijen Israel Bongkar Rahasia China Terkait Virus Corona yang Ditutupi

Halaman
123


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer