Nasib Preman Pasar yang Nekat Keroyok & Sekap TNI dari Yonif Raider di Tangan Personel Gabungan

Penulis: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Preman Pasar yang Nekat Keroyok & Sekap Anggota TNI dari Yonif Raider di Tangan Personel Gabungan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebelumnya ramai beredar kabar tentang pengeroyokan dan penyekapan kepada seorang anggota TNI Aktif.

Pengeroyokan dan penyekapan ini dilakukan oleh para preman pasar.

Anggota TNI dari Yonif Raider 111 Kodam Iskandar Muda yang mengalami hal tak mengenakkan ini bernama Praka Bambang.

Praka Bambang bersama saudaranya Nanang Ariyanto dikeroyok preman pasar di Pasar Palapa Brayan, Jl Yos Sudarso, Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara pada Minggu (1/3/2020).

Baca: TNI AU Ini Harus Bohong ke Keluarga Saat Evakuasi 238 WNI di China: Saya Tidak Bilang Mau ke Wuhan

Praka Bambang terus dipukul oleh komplotan preman meski dirinya telah mengaku sebagai prajurit aktif TNI AD.

Saat itu Praka Bambang yang disebut berberdinas di Yonif Raider Khusus 111/Karma Bhakti sedang cuti kedinasaan

Setalah mengalami pengeroyokan dan penyekapan, Praka Bambang pun membuat laporan polisi atau LP.

Menindaklanjuti laporan tersebut, personel gabungan dari Polsek Medan Barat, Kodim 0201/BS dan Denpom I/5 Medan mengamankan 2 orang pelaku yang kini jadi tersangka.

Ilustrasi Penganiayaan (Kompas.com)

Sementara 2 pelaku lainnya masih DPO.

Saat dihubungi via telepon, Kompol Afdhal Junaedi mengatakan jika 2 orang tersangka yang sudah diamankan bernama Anwar E alias ULi (45) dan Rifandy alias Aban.

Kedua preman pasar ini diamankan di dua tempat berbeda.

Uli diamankan di tempat kejadian perkara.

Sementara Aban ditangkap satu hari setelah kejadian, yakni Senin (2/3/2020) sekitar pukul 00.45 WIB di Pasar 8, Medan Marelan.

Uli dan Aban merupakan warga Jl Palapa Lingkungan IX Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat.

Seorang Prajurit TNI dikeroyok preman hingga luka-luka di Pasar Palapa Brayan, Medan. (Instagram@infokomando)

"(Tersangka lain) masih dikembangkan. Mohon doanya, semoga semua pelaku bisa kami amankan," katanya, Selasa (3/3/2020).

Kompol Afdhal Junaidi juga menjelaskan kronologi kejadian.

Dikatakannya, dalam pengeroyokan itu, awalnya Nanang Arianto dan Praka Bambang Zulkifli memarkirkan mobil yang bermuatan ayam potong yang akan dijual di Pajak Palapa (TKP).

Tak lama, kemudian kedua korban didatangi oleh seseorang laki-laki yang turun dari becak motor.

Laki-laki yang mendatangi kedua korban dalam keadaan mabuk, yakni Aban.

Dalam kondisi mabuk, Aban minta ayam potong korban.

Tanpa izin dari pemilik mobil, Aban memanjat mobil korban secara paksa untuk mengambil ayam potong milik korban, sehingga terjadi perkelahian antara Aban dan Praka Bambang Zulkifli.

Saat itu, Nanang Arianto mencoba melerai perkelahian tersebut.

Namun teman Aban berisial AC (DPO) dan UM (DPO) menyerang Nanang Arianto dan Praka Bambang Zulkifli.

Situasi bertambah ramai dan massa ikut memukuli kedua korban hingga cedera.

Setelah puas menganiaya korban, para pelaku menyekap Praka Bambang Zulkifli di pasar tersebut.

Keluarga yang mendapat informasi Praka Bambang Zulkfili dianiaya para preman, langsung menjemput korban.

Saat tiba di lokasi, A dan rekan-rekannya telah melarikan diri, Setelah itu pihak keluarga membuat laporan ke Polsek Medan Barat.

Tak lama bersama, personel Polsek Medan datang ke TKP dan mengamankan seorang pelaku pengeroyokan, Uli.

Pelaku Aban tertangkap kemudian, sedangkan AC dan UM masih buron.

Sementara korban Praka Bambang Zulkifli dan Nanang Arianto terluka diberi pertolongan pertama di RS Imelda dan kemudian keduanya melapor ke Polsek Medan Barat.

Baca: Jokowi Belum Beri Instruksi Evakuasi WNI meski TNI Telah Siapkan 2 Pesawat Siap Terbang ke Wuhan

Baca: Viral Video Oknum TNI Todongkan Pistol ke Polisi di Majene, Gara-gara Anak Kena Tilang?

"Iya keduanya sudah membuat laporan ke kita dan dilakukan pengembangan," kata Kompol Afdhal Junaidi.

Selain kronologi diceritakan Kompol Afdhal Junaidi, di grup percakapan aplikasi pesan instan WhatsApp juga beredar kronologi kejadian penganiyaan.

Berikut salinannya.

Gegara Ayam, Anggota TNI dari Yonif Raider Dikeroyok hingga Disekap Preman Pasar, Ini Kronologinya! (Makassar.Tribunnews.com)

"Selamat siang komandan, wadan.

Izin melaporkan pendahuluan.

Izin melaporkan telah terjadi keributan minggu 01 maret 2020 pukul 02.00 antara anggota tni yonif 111 dgn preman pajak palapa brayan.

Kronologis:

Pada pukul 02.00 praka bambang 3112... Tiba d pajak palapa untk berjualan ayam yg kebetulan prk bambang sedang cuti dan usaha ini bekerja sama dgn keluarganya.

Pada saat tiba d pajak sdg menurunkan ayam datang seorang preman yg bernama Aban memalak prk bambang, sdh d sampaikan oleh prk bambang agar bersabar dan sdh d sampaikan bahwa sy anggota tni.

Tp preman ini tdk perduli dan langsung memanjat dan merampas ayam yg masih d mobil.

Terjadilah awal nya keributan mulut dan ahkirnya preman tsb d pukuli oleh prk bambang dan d ikat ,..tidak brp lm datang kawanan preman tsb an.yusup untk mnt maaf agar si Aban d lepaskan..

Setelah d lepaskan tidak berapa lm si Aban tidak terima dan membawa kawan2 nya untk mengeroyok prk bambang d pukuli hingga cidera dan d tahan d pasar tsbt...

Pihak keluarga laporan k polsek medan barat langsung menjemput prk bambang k pasar palapa setibanya d sana preman sdh kabur dan tdk ada d tempat ..

Untk kejadian sdh d tangani polsek medan barat dan tersangka sdg d lakukan pencarian olh pihak polsek medan Barat.

Demikian kami laporkan, selanjutnya mohon arahan." (TribunnewsWiki.com/Melia/TribunTimur)

Baca: Gegara Ayam, Anggota TNI dari Yonif Raider Dikeroyok hingga Disekap Preman Pasar, Ini Kronologinya!

 



Penulis: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer